SKOR.id - Stefanos Tsitsipas mengakui bahwa dirinya lebih senang menjadi petenis nomor satu dunia daripada memenangi gelar Grand Slam. Saat ini ia menempati ranking keempat ATP.
Tsitsipas tercatat telah dua kali mencapai final Grand Slam, yakni Australian Open 2023 dan French Open 2021. Namun, dalam kesempatan itu ia selalu kalah dari Novak Djokovic.
Akhir pekan lalu, petenis putra asal Yunani tersebut sukses menjuarai turnamen ATP 250, Los Cabos Open 2023, di Meksiko. Kemenangan ini membuatnya naik satu posisi ke ranking empat, menggeser Casper Ruud.
Bagi Stefanos Tsitsipas, itu langkah maju demi mewujudkan ambisinya menjadi petenis nomor 1 dunia. Bahkan, ia menjadikan hal tersebut sebagai prioritas ketimbang meraih titel Grand Slam.
"Saya akan rela menukar (gelar Grand Slam) untuk dapat menjadi no.1. Itu jelas sesuatu yang spesial, itu adalah tanda bahwa Anda telah mencapai hal maksimal dalam karier Anda," kata Tsitsipas dilansir dari Tennis Head.
"Dan, saya suka ketika Anda mampu memaksimalkan segalanya. Dengan cara ini, suatu hari saya akan dapat memberi tahu cucu-cucu saya bahwa saya pernah menjadi petenis no.1," tambahnya.
Berada di peringkat keempat dunia saat ini, Tsitsipas terpaut 4.135 poin di belakang Carlos Alcaraz, yang sekarang mengokupasi posisi teratas dalam ranking ATP.
Stefanos Tsitsipas sempat menduduki peringkat ketiga dunia pada Agustus 2021. Itu merupakan rapor terbaiknya. Petenis 24 tahun ini berpeluang memperbaiki posisinya jika meraih hasil bagus di Kanada Open.
Turnamen ATP Masters 1000 tersebut berlangsung 7-13 Agustus 2023. Sebagai unggulan keempat, Tsitsipas lolos otomatis ke babak kedua, di mana ia bakal melawan Gael Monfils (Prancis).
Menghadapi Kanada Open, Stefanos Tsitsipas tidak didampingi ayahnya, Apostolos. Namun, sang petenis akan dimentori oleh Mark Philippoussis sebagai pelatih.
"Ayah saya sekarang, saya memberinya waktu istirahat. Dia tak pernah mendapatkannya sejak saya berusia 12 tahun. Saya pikir untuknya, itu sangat bagus untuk mengambil waktu menjauh dari lapangan dan merasa segar lagi," kata Tsitsipas.
"Mark (Philippoussis) bukan ayah saya, namun dia sudah banyak membantu saya. Dia selalu ada untuk saya. Bahkan ketika orang-orang tak melihatnya, dia ada di sana, di belakang layar."
"Ini waktunya untuk terus mengeksplorasi hal-hal baru. Saya sangat terbuka dan mau belajar sebanyak mungkin sehingga mampu memaksimalkan karier saya, karena terkadang saya merasa stagnan," ia menambahkan.