SKOR.id - Sepanjang sejarah, ada sejumlah petenis putri dunia yang pernah menjalani comeback usai mengambil masa rehat untuk proses mengandung serta melahirkan.
Lindsay Davenport, Serena Williams, hingga Victoria Azarenka adalah beberapa contoh petenis putri dunia yang pernah melakukan hal tersebut.
Tak sekadar comeback, Lindsay Davenport, Serena Williams, dan Victoria Azarenka bahkan mampu kembali ke level elite dengan ambil bagian ke turnamen tenis Grand Slam.
Langkah ketiga petenis itu belakangan diikuti Elina Svitolina yang tampil di French Open dan Wimbledon 2023 setelah melahirkan pada akhir 2022.
Terbaru, upaya comeback serupa tengah dilakoni Caroline Wozniacki yang sempat memutuskan pensiun Januari tiga tahun lalu usai tampil di Australian Open 2020.
Setelah pensiun, istri dari David Lee itu tercatat dua kali menjalani proses bersalin pada 11 Juni 2021 dan 24 Oktober 2022.
Caroline Wozniacki pada akhirnya memutuskan untuk kembali meramaikan persaingan tenis dunia dengan mengikuti Canadian Open 2023 yang digelar pekan ini.
Canadian Open 2023 jadi ajang pemanasan juara Australian Open 2018 itu sebelum ikut turnamen tenis Grand Slam US Open 2023 pada akhir bulan nanti.
Jika mampu tampil kompetitif, tak menutup kemungkinan Caroline Wozniacki bisa jadi juara US Open 2023 yang bakal membuatnya masuk dalam catatan sejarah.
Catatan sejarah yang dimaksud adalah petenis putri keempat yang mampu menjuarai turnamen tenis Grand Slam dengan menyandang status sebagai seorang ibu.
Sebelumnya, sudah ada tiga petenis yang mampu melakukan hal tersebut. Mereka adalah Margaret Court, Evonne Goolagong, dan Kim Clijsters.
Margaret Court
Margaret Court adalah petenis tunggal tersukses di dunia dengan total 24 gelar Grand Slam yang tiga di antaranya diraih dengan status ibu.
Mantan petenis asal Australia itu pernah mengambil masa pada periode 1971–1972 untuk proses mengandung dan melahirkan putra pertamanya yang bernama Daniel.
Margaret Court kemudian memutuskan kembali beraksi termasuk mengikuti turnamen tenis Grand Slam US Open 1972 di mana dirinya menembus semifinal.
Pada 1973, Court yang berusia 31 tahun sukses menjuarai tiga dari empat turnamen Grand Slam yang digelar, yakni Australian Open, French Open, dan US Open.
Setelah itu, ia kembali cuti hamil dan melahirkan pada 1974. Court kemudian menjalani comeback tetapi tak lagi bisa menjuarai ajang Grand Slam hingga pensiun pada 1977.
Evonne Goolagong
Evonne Goolagong berhenti dari dunia tenis pada akhir 1976 usai mengetahui tengah mengandung. Setelah melahirkan Kelly pada Mei 1977, ia pun memutuskan comeback.
Tak butuh waktu lama, Evonne Goolagong kembali beraksi di atas lapangan dan mengikuti Australian Open kedua yang digelar tahun itu pada Desember 1977.
Pada turnamen tenis Grand Slam perdana yang diikutinya dengan status ibu itu, ia tampil sebagai juara usai mengalahkan Helen Gourlay di partai final.
Petenis asal Australia itu bahkan kembali menambah gelar Grand Slam-nya usai menjuarai Wimbledon 1980.
Evonne Goolagong sendiri memutuskan pensiun pada 1983 saat dirinya "masih" berusia 32 tahun.
Kim Clijsters
Pada awal kemunculan, Kim Clijsters dikenal sebagai petenis potensial yang mampu meraih gelar Grand Slam perdananya di US Open 2005 saat masih berusai 22 tahun.
Namun, petenis asal Belgia itu memutuskan pensiun pada 2007 karena dibekap cedera yang tak kunjung pulih sehingga membuatnya kehilangan hasrat untuk berkompetisi.
Dalam periode tersebut, Kim Clijsters menikah dengan Brian Lynch lalu melahirkan anak pertamanya yang bernama Jada pada 2008.
Setahun setelahnya, perempuan kelahiran 8 Juni 1983 itu tergoda kembali ke dunia tenis. Ia pun jadi juara US Open 2009 yang jadi turnamen ketiganya pasca-comeback.
Setelah itu, Kim Clijsters menambah gelar Grand Slam dengan menjuarai US Open 2010 Australian Open 2011, dan French Open 2011 sebelum pensiun pada September 2012.