Soal Teriakan Mengintimidasi Saat Bertanding, Ini Tanggapan Carolina Marin

Carolina Marin adalah salah satu pemain yang percaya bahwa bulu tangkis adalah ajang adu mentalitas.
Salah satu taktik mental yang digunakan oleh pebulu tangkis Spanyol tersebut adalah berteriak di tengah pertandingan ketika berhasil meraih poin.
Dengan mental yang kuat, Carolina Marin yakin bisa kembali meraih medali emas Olimpiade pada tahun depan.

SKOR.id - Carolina Marin meyakini bahwa bulu tangkis adalah olahraga yang tidak hanya mengadu teknik fisik tetapi juga mental.

Mentalitas bertanding setiap pebulu tangkis sebelum memasuki lapangan akan sangat berpengaruh terhadap hasil pertandingan nantinya.

Carolina Marin pun mengamini pernyataan di atas dan tercermin dalam wawancaranya bersama El Espanol.

"Bulu tangkis adalah ringkasan dari beberapa hal (kekuatan fisik, mental, dan kompetitif). Namun, kunci utamanya adalah dalam kekuatan mental," kata Carolina Marin.

Marin menyebut mental yang kuat telah membawanya merengkuh berbagai prestasi dunia, seperti medali emas Olimpiade Rio 2016, tiga kali juara dunia, dan berbagai kejuaraan.

Dengan moto "Saya bisa karena berpikir saya bisa", perempuan 27 tahun ini berhasil menjadi pebulu tangkis terbaik Spanyol dan bahkan dunia pada saat ini.

"Moto itu sangat menyemangati dan memberi saya kekuatan ketika bertanding," kata Marin.

"Kata-kata itu tidak berarti bahwa saya akan selalu meraih apa yang telah saya rencanakan, tetapi itu mendorong saya untuk terus bertarung."

"Hal tersebut juga untuk mendorong saya berjuang hingga titik darah penghabisan demi meraih tujuan yang telah saya tetapkan," tutur pemain kidal ini.

Salah satu strategi mental yang sering dipakai oleh Marin adalah berteriak lantang ketika meraih poin atau selebrasi di tengah lapangan.

Marin pun tidak menampik bahwa teriakan membahana tersebut tak jarang dianggap sebuah intimidasi bagi rival.

"Ini adalah permainan mental. Apa yang saya lakukan di tengah lapangan adalah sebuah tantangan," Marin menjelaskan.

"Saya menyampaikan tantangan itu kepada mereka lewat bahasa tubuh ketika bertanding sehingga mereka harus cari jalan lain untuk kalahkan saya."

"Semua taktik telah dipelajari oleh pelatih saya dan akhirnya para rival pun mencari berbagai metode lain untuk menang atas saya," kata sosok yang pernah berlatih di Cipayung ini.

Dengan mental yang kuat inilah, Carolina Marin sangat optimistis bakal kembali mendapat medali emas Olimpiade ketika tampil di Tokyo 2020 tahun depan.

Carolina Marin akan bekerja sangat keras untuk kembali meraih medali emas seperti yang dilakukannya di Rio de Janeiro, Brasil, empat tahun lalu.

"Saya sangat yakin bahwa tujuan utama saya adalah medali emas (Olimpiade)," kata Carolina Marin optimistis.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.