- Cedera lutut dan kepergian sang ayah membuat kehidupan Carolina Marin memasuki masa sulit dalam dua tahun terakhir.
- Carolina Marin pun bertekad untuk bangkit pada 2021 dengan memenangi dua ajang bergengsi sekaligus, yakni Olimpiade Tokyo 2020 dan Kejuaraan Dunia.
- Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 sangat penting bagi Carolina Marin karena akan digelar di kampung halamannya sendiri, Huelva, Spanyol.
SKOR.id - Dua tahun terakhir telah menjadi masa yang sangat sulit bagi pebulu tangkis asal Spanyol, Carolina Marin. Ia pun bertekad bangkit dan meraih kejayaan pada musim 2021.
Pada Januari 2019, Carolina Marin mengalami cedera lutut saat tampil pada laga final Indonesia Masters di Istora Senayan, Jakarta.
Cedera itu memaksa Marin absen cukup lama untuk proses penyembuhan. Momentum comeback-nya pun terjadi pada September 2019 saat tampil pada ajang Vietnam Open.
Sejak saat itu, Marin perlahan mulai bangkit dan bahkan mampu memenangi tiga turnamen sepanjang sisa tahun 2019 (China Open, Syed Modi, dan italian International).
Ketika keadaan tampak mulai membaik bagi Carolina Marin, tahun 2020 justru menghadirkan tantangan yang tak kalah berat bagi perempuan 27 tahun tersebut.
Selain menghadapi situasi pandemi Covid-19, Marin harus terima kenyataan bahwa ayahnya meninggal dunia pada Minggu (26/7/2020).
Sang ayah, Gonzalo Marin, dirawat sejak Februari 2020 seusai terjatuh saat bekerja. Kejadian itu sangat memengaruhi Carolina Marin sehingga tak bisa fokus bertanding.
Mantan tunggal putri nomor satu dunia itu pun mengaku sudah banyak belajar dari semua peristiwa yang telah dialami dalam dua tahun terakhir dan dia ingin bangkit pada 2021.
Pernyataan tersebut disampaikan Marin saat menghadiri gelar wicara 'Santander Talks' yang dihelat di tengah acara perilisan bukunya pada Selasa (22/12/2020).
"Dalam dua tahun terakhir, banyak hal terjadi kepada saya. Itu adalah salah satu momen negatif yang paling banyak saya pelajari, dalam segala hal," kata Marin dikutip dari Marca.
"Saya pikir cedera lutut adalah hal terburuk yang bisa saya alami. Lalu, tak disangka saya harus kehilangan ayah."
"Jalan hidup saya terhalang oleh 'batu' yang sangat besar tetapi saya dapat mengatasinya dengan baik," pemain kidal ini melanjutkan.
Terkait target 2021, Marin bertekad kembali meraih medali emas Olimpiade. Setelah menjadi juara tunggal putri di Rio 2016, ia ingin mengulanginya di Tokyo 2020 (digelar 2021).
Tak berhenti di situ, Marin juga mengincar gelar tertinggi saat Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 digelar di kampung halamannya sendiri, Huelva, Spanyol.
"Kami lebih dari siap untuk menghadapi tahun yang sulit dan ambisius (2021). Motivasi kami yang berlebih juga sudah cukup menjadi bukti," kata Marin.
"Adalah sebuah mimpi bisa tampil dalam Kejuaraan Dunia di tanah kelahiran dan di depan publik sendiri. Bersama, kami akan meraih medali emas."
"Pasti akan ada tekanan dan kami harus mulai bekerja selama beberapa bulan sebelumnya. Saya ingin meraih medali emas di kedua turnamen," Carolina Marin memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Ratchanok Intanon Incar Hasil Apik di Kandang Sendiri
Bukan Kento Momota, Inilah Kuda Hitam Tur Bulu Tangkis Asia 2021