- Regenerasi bulu tangkis Indonesia di tunggal putri tak sebaik sektor lainnya.
- Indonesia terakhir kali meraih medali emas tunggal putri SEA Games adalah 2013 melalui Bellaetrix Manuputty.
- Menurut legenda bulu tangkis, Susy Susanti, PBSI telah memiliki strategi untuk menyiasati kemandekan regenerasi tersebut.
SKOR.id - Legenda bulu tangkis nasional, Susy Susanti, menyoroti masalah regenerasi tunggal putri Indonesia.
Patut diakui, regenerasi pemain di sektor ini tak sebagus sektor lainnya, yang bahkan memiliki pelapis sama bagusnya.
Itulah sebabnya, wakil tunggal putri Merah Putih selalu kalah dalam multievent internasional, termasuk SEA Games dan Asian Games.
"Kami tidak punya banyak talenta (putri) yang muncul. Tidak seperti sektor putra," ujar Susy dilansir dari Antara.
"Kondisi ini terjadi karena masalah regenerasi yang tidak berjalan, berbeda dengan tunggal dan ganda putra."
"Oleh karena itu, di sektor putri, kami belum bisa mencapai prestasi yang kami harapkan," dia menambahkan.
Indonesia terakhir kali membawa pulang medali emas tunggal putri pada SEA Games 2013 melalui Bellaetrix Manuputty.
Kala itu, Bella, sapaannya, mengalahkan wakil Thailand, Busanan Ongbamrungphan, pada babak final.
Sedangkan pada Asian Games, bulu tangkis Indonesia cuma mampu mempersembahkan satu medali emas dari sektor tunggal putri sepanjang keikutsertaan di ajang multievent empat tahunan tersebut.
Emas tersebut dipersembahkan oleh Minarni yang keluar sebagai juara setelah melalui pertandingan all-Indonesian final melawan Corry Kawilarang.
Meski demikian, Susy menyebut PBSI telah menyiapkan program pembinaan untuk memunculkan atlet-atlet berbakat di masa depan.
"Saya yakin PBSI telah menyiapkan program pembinaan di semua sektor, tidak hanya putri," tuturnya.
"Kita harus bekerja keras untuk menelurkan atlet generasi mendatang dan mencatatkan prestasi," ia menambahkan.
Susy menyebut ada dua pemain tunggal putri yang menurutnya punya potensi yang harus terus diasah, yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani.
"Gregoria Mariska masih menjadi andalan di tunggal putri. Tapi kita juga punya Putri KW. Dia mulai memperlihatkan potensinya," pungkasnya.
Berita bulu tangkis lainnya:
Yuta Watanabe/Arisa Higashino Incar Gelar Perdana di Kejuaraan Asia 2022
Berkat Loh Kean Yew, Bulu Tangkis Makin Populer di Singapura