- Thailand terkenal sebagai negara yang memproduksi pemain-pemain tunggal putri kelas dunia.
- Negeri Gajah Putih menetapkan standar tinggi dalam menciptakan tunggal putri berkualitas.
- Busanan Ongbamrungphan mengungkapkan persaingan ketat antar sesama tunggal putri Thailand jadi salah satu kuncinya.
SKOR.id - Thailand memang terkenal menjadi salah satu negara yang memiliki segudang pemain tunggal putri kelas dunia dalam olahraga bulu tangkis.
Setidaknya saat ini ada empat nama pebulu tangkis dari Thailand yang menempati peringkat 20 besar dunia tunggal putri.
Mereka adalah Ratchanok Intanon (7), Pornpawee Chochuwong (8), Busanan Ongbamrungphan (12), dan Phittayaporn Chaiwan (18).
Standar tinggi yang ditetapkan Negeri Gajah Putih dalam hal memproduksi pemain tunggal putri kelas dunia mungkin bisa menjadi acuan Indonesia melakukan hal yang sama.
Seperti yang diketahui, Indonesia masih jauh tertinggal jika berbicara sektor tunggal putri dalam persaingan top level.
Tunggal putri terbaik yang saat ini dimiliki Merah Putih adalah Gregoria Mariska Tunjung yang bertengger di peringkat 22 dunia.
Adapun tepat dibawah Gregoria adalah Putri Kusuma Wardani yang menempati peringkat 38 dunia.
Situasi itu pun seringkali menjadi hambatan bagi para Srikandi Indonesia untuk melangkah jauh dalam turnamen internasional karena mereka kerap dijegal pemain unggulan atau pemain yang peringkatnya jauh diatas pada babak-babak awal.
Dalam suatu kesempatan, Busanan mengungkapkan bagaimana Thailand membina dan menciptakan pemain-pemain tunggal putri berkualitas.
“Kami memiliki persaingan yang sangat ketat di antara kami dengan Ratchanok, Pornpawee, dan saya. (Kami) saling bersaing satu sama lain," ujar Busanan dikutip dari The Star.
"Ratchanok adalah pemain Thailand pertama yang menjadi juara dunia dan merupakan inspirasi besar bagi kita semua."
"Saya merasa sistem negara kami sangat bagus dan kami juga memiliki pelatih yang bagus," imbuhnya.
Klub-klub juga turut andil dengan memberikan program pelatihan individu yang dirancang khusus untuk membantu para pemain meningkatkan kemampuannya.
“Masing-masing dari kami juga berlatih di klub yang berbeda alih-alih bersama sepanjang waktu." Busanan menambahkan.
"Saya berlatih di Bang Pho Club dan Ratchanok berlatih di Sekolah Bulu Tangkis Banthongyord."
"Saya pikir ini membuat kami lebih baik karena kami memiliki program pelatihan individu yang dirancang khusus untuk membantu kami,” jelasnya.
Sementara itu, Busanan sendiri ternyata telah memilih untuk menjadi pemain profesional setelah meninggalkan Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT) pada Mei lalu.
Ia merasa keputusannya ini jauh lebih baik untuk karier bulu tangkisnya di masa depan.
“Dengan menjadi profesional, saya dapat memilih turnamen mana yang lebih baik untuk saya ikuti dan memutuskan mitra sparring saya sendiri dan sebagainya. Saya merasa ini lebih baik untuk saya,” kata Busanan.
Baca Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Malaysia dan Thailand Jalin Kerja Sama, Targetkan Emas Olimpiade Cabor Badminton
Pensiun, Mantan Primadona Bulu Tangkis Thailand Ini Siap Rintis Karier sebagai Pelatih