- Menpora RI Zainudin Amali mengadakan konferensi pers secara daring pada Kamis (18/11/2021).
- Beberapa pertanyaan dalam sesi tersebut menjadi sorotan.
- Salah satunya rencana Indonesia jadi tuan rumah ASEAN Para Games 2021, menggantikan Hanoi.
SKOR.id - Menpora RI Zainudin Amal, menjawab beberapa pertanyaan terkait dunia olahraga Tanah Air pada konferensi pers, Kamis (18/11/2021).
Menpora mengawali acara yang digelar secara virtual itu dengan memaparkan laporan terkait PON XX Papua dan Peparnas XVI Papua 2021.
"PON dan Peparnas, sudah selesai. Semua berjalan sukses, baik penyelenggaraan, prestasi, maupun pengendalian Covid-19 dan ekonomi, ujarnya.
"Yang sedang kami rapikan saat ini adalah soal administrasi. Saya tidak mau di masa depan ada masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum karena hal ini."
"Kami tengah mensupervisi agar teman-teman dari panitia besar dapat melaksanakan itu," kata politisi dari Partai Golongan Karya tersebut.
Lebih lanjut, Menpora pun mengapresiasi berbagai pemecahan rekor, baik nasional maupun regional, dalam pelaksanaan PON dan Peparnas kali ini.
"Hal yang menggembirakan, ada 90 rekor terpecahkan di PON, juga di Peparnas," Menpora menambahkan.
"Kini, kami mulai dapat gambaran atlet-atlet mana yang akan ditarik ke pelatnas untuk Olimpiade & Paralimpiade Paris 2024," tuturnya.
Sesi dilanjutkan dengan pertanyaan soal wacana Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN Para Games 2022.
"Sejalan dengan SEA Games & ASEAN Paragames, ada informasi bahwa Vietnam hanya menyelenggarakan SEA Games," ujar Menpora.
"Beberapa negara menyatakan kesiapan (menyelenggarakan ASEAN Paragames), yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand."
"Sejauh yang saya dengar dari NPC, mereka baru mengadakan rapat pada 29. Jadi posisi pemerintah hanya menunggu," ucapnya.
Menpora lantas menyebutkan satu keunggulan Indonesia yang tak dimiliki negara lainnya apabila ditunjuk menggelar ASEAN Para Games 2022.
"Walau belum bisa menentukan apa-apa, yang jelas sudah banyak tempat yang siap," tutur Menpora.
"Gambarannya, di Peparnas ada 12 cabor. Saya dengar Malaysia cuma sanggup menggelar 5 cabor," pungkasnya.
Kamis (11/11/2021), National Paralympic Associaton (NPA) Vietnam mengirim surat kepada Presiden ASEAN Para Sports Federation (APSF), Osoth Bhavilai dan negara-negara anggota, termasuk Indonesia.
Dalam suratnya, Presiden NPA Vietnam Huynh Vinh Ai, membahas kejelasan APG 2022 dan alasan di balik pembatalan ajang dua tahunan itu.
Vietnam memutuskan untuk membatalkan APG 2022 karena tingginya gelombang keempat penyebaran Covid-19 di negara tersebut.
NPA juga mempertimbangkan grafik pandemi Covid-19 di negara-negara anggota APSF yang dianggap masih relatif tinggi.
Melihat kondisi itu, NPC Indonesia berkeinginan untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah pengganti. Hal itu disampaikan Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun.
Sayang, niat baik Indonesia tersebut agaknya akan terganjal oleh sanksi WADA yang saat ini sedang dijatuhkan pada Indonesia.
Akibat hukuman tersebut, Indonesia dilarang mencalonkan diri menjadi tuan rumah ajang olahraga apa pun selam belum memenuhi kewajiban sesuai tuntutan WADA.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Kemenpora lainnya:
Menpora Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Sukseskan DBON
Sosialisasikan DBON, Menpora Sebut Jawa Barat Gudang Atlet Berprestasi
Menpora Ungkap Alasan Jawa Barat Sebagai Sentra Utama Desain Besar Olahraga Nasional