Skor 10: Duet Terbaik Sepanjang Sejarah Sepak Bola

Igor Hakim

Editor:

  • Duet penyerang di lini depan sudah jarang ditemukan di klub-klun top Eropa.
  • Namun ada beberapa tim yang masih menggunakannya.
  • Berikut ini adalah rangkuman deretan duet penyerang terbaik sepanjang sejarah sepak bola.

SKOR.id - Lini serang adalah bagian penting yang menentukan untuk mencetak gol. Untuk memproduksi gol, lini depan harus benar-benar tajam.

Klub-klub papan atas di zaman sekarang nampaknya sudah jarang menggunakan duet penyerang di depan.

Beberapa pelatih sudah tidak terpaku dengan itu karena startegi di era sepak bola modern lebih dinamis. Mereka bisa mengkreasikannya dengan pola satu penyerang dengan ditopang dua winger di sampingnya.

Namun kembalinya Romelu Lukaku ke Inter Milan seakan mengembalikan memori tentang duet penyerang di depan. Ya, bersama I Nerazzurri penyerang Belgia tersebut terbiasa berduet dengan Lautaro Martinez.

Contoh lain mungkin bisa dilihat di Juventus dalam beberapa tahun terakhir. Penyerang tunggal, entah itu Gonzalo Higuain atau Dusan Vlahovic, selalu diduetkan dengan Paulo Dybala, yang notabene merupakan second striker.

Untuk membahas lagi tentang ini, berikut adalah duet-duet penyerang yang pernah mengguncah sepak bola:

10. Thierry Henry dan Dennis Bergkamp – Arsenal – 34 gol pada 2003-2004 

Apakah ada dua penyerang Arsenal yang lebih ikonik daripada Henry dan Bergkamp? Pasangan ini lincah selama musim 'Invincibles' dan gol-gol mereka membantu The Gunners tak terkalahkan dalam 49 pertandingan di semua kompetisi.

Mereka membuat daftar itu bukan hanya karena 34 gol Liga Inggris, tetapi juga karena apa yang mereka capai sebagai bagian dari tim Arsenal yang luar biasa tersebut.

9. Ian Rush dan Kenny Dalglish – Liverpool – 47 gol pada 1983-1984

Mungkin dua penyerang paling ikonik Liverpool, Dalglish dan Rush membentuk duet yang mematikan di Anfield. 

Musim 1983-1984 menjadii puncak mereka, dengan Rush mencetak 32 gol liga, sementara rekannya menceyak 15 gol. Torehan mereka sudah cukup untuk mengamankan gelar Divisi Pertama, serta Piala Eropa dan Piala Liga.

8. Alan Shearer dan Chris Sutton – Blackburn – 49 gol pada 1994-1995

Sangat aneh untuk berpikir bahwa tim Championship Blackburn Rovers benar-benar juara Liga Inggris, tetapi itu benar-benar terjadi pada tahun 1995. 

Sebagian besar gol mereka datang dari duo striker Inggris yang luar biasa: Shearer dan Sutton. Mereka masing-masing mencetak 34 dan 15 gol dalam perjalanan menuju kemenangan gelar yang fenomenal tersebut.

Shearer, tentu saja, masih menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di papan atas hingga saat ini.

7. Luis Suarez dan Daniel Sturridge – Liverpool – 52 gol di 2013-2014

Bagaimana bisa Liverpool tidak memenangkan liga pada tahun 2014? Duet Suarez dan Sturridge benar-benar mematikan kala itu. 

Pemain Uruguay tersebut memenangkan Sepatu Emas dengan 31 gol sebelum hijrah ke Barcelona dan dikombinasikan dengan baik oleh 21 gol dari Sturridge.

Itu pencapaian yang sangat baik. Torehan mereka hanya kalah dari duet Newcastle United, Andy Cole dan Peter Beardsley, yang mencetak 55 gol bersama pada 1993-1994.

6. Andy Cole dan Dwight Yorke – Manchester United – 53 gol pada 1998-1999

Keberhasilan Manchester United meraih trable tidak lepas dari peran Andy Cole dan Dwight Yorke. Di Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions, Cole dan Yorke mencetak 53 gol, sekaligus membantu Setan Merah menjalani musim yang benar-benar luar biasa.

5. Sergio Aguero & Diego Forlan – Atletico Madrid – 56 gol pada 2008-2009

Selama lima tahun mereka bersama di Atletico, Aguero dan Forlan mencetak 190 gol. Musim terbaik mereka terjadi pada 2008-2009, di mana kala itu mereka mencetak 56 gol di semua kompetisi. Namun sayangnya Los Rojiblancos menyelesaikan musim tanpa gelar.

4. Grafite dan Edin Dzeko – VFL Wolfsburg – 71 gol pada 2008-2009

Ya,  71 gol antara dua pemain. Ini jelas benar-benar luar biasa. Yang mungkin lebih luar biasa, adalah bahwa gol Grafite dan Dzeko membantu Wolfsburg menjuarai Bundesliga.

Mereka selesai dua poin di depan Bayern Munchen, dengan duet striker mereka mencetak 54 gol liga. Grafite mencetak 35 gol di semua kompetisi, sementara Dzeko mencetak 36 gol.

3. Hulk dan Radamel Falcao - FC Porto - 73 gol di 2010-2011

Hulk dan Falcao sama-sama mematikan selama tiga tahun di Porto dan duet ini tak terbendung pada 2010-2011. Mereka berhasil memcetak 73 gol dan memgakhiri musim dengan treble, memenangkan Liga Primeira, Piala Portugal dan Liga Europa.

Falcao mungkin sering diejek karena penampilannya yang mengecewakan di Chelsea dan Manchester United, tetapi penting untuk diingat karena dia pernah menjadi salah satu striker top di Eropa.

2. Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas – Real Madrid – 74 gol di tahun 1960-1961

Duet terbesar kedua dalam sejarah terbentuk di Real Madrid antara tahun 1958 hingga 1964 ketika pasangan Di Stefano dan Puskas mencetak 302 gol secara bersama-sama.

Musim terbaik mereka bersama adalah pada 1960-1961. Ketika itu mereka mencetak 74 gol, serta memenangkan LaLiga.

1. Luis Suarez dan Lionel Messi – FC Barcelona – 100 gol di 2015-2016

Duet Messi dan Suarez di Barcelona menjadi salah satu yang ditakuti. ​​Pasangan ini menghasilkan 464 gol sejak 2014.

Duo ini mencetak 100 gol pada 2015-2016. Messi mencetak 41 gol di antaranya, sementara Suarez mencetak 59.

Ada banyak nama besar di daftar ini. Dari Henry dan Bergkamp yang menginspirasi musim tak terkalahkan Arsenal hingga Messi dan Suarez mencetak gol untuk bersenang-senang di Barca. 

Setiap pasangan tentu layak untuk dikenang sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah sepak bola. Tetapi apakah yang nomor satu akan tetap menjadi yang teratas? Sulit untuk dilihat, tetapi publik tidak pernah tahu.

Baca Juga Berita Sepak Bola Internasional Lainnya:

PSG Bakal Lepas 11 Pemain, Neymar Tidak Termasuk

Lima Calon Korban Kedatangan Matthijs de Ligt ke Bayern Munchen

Source: Give Me Sport

RELATED STORIES

Melissa Satta Bercinta 7-10 Kali dengan Mantan Pemain Spurs

Melissa Satta Bercinta 7-10 Kali dengan Mantan Pemain Spurs

Presenter TV glamor Melissa Satta mengungkap kehidupan pribadinya dengan mantan bintang Tottenham Kevin-Prince Boateng

Skor 5: Kiper Penting Persija Jakarta di Era Liga Indonesia

Skor 5: Kiper Penting Persija Jakarta di Era Liga Indonesia

Berikut ini lima kiper Persija Jakarta yang punya peran penting di era Liga Indonesia, setidaknya hingga Juli 2022.

Skor 10: Nomor Punggung yang Identik dengan Pemain Lokal di Liga Indonesia

Skor 10: Nomor Punggung yang Identik dengan Pemain Lokal di Liga Indonesia

Nomor punggung yang dipakai pemain di Liga Indonesia ada beberapa yang identik dengan satu nama.

Jadwal Pramusim Bayern Munchen: Tur Pertama sejak Pandemi Covid-19 Merebak

FC Bayern Munchen bakal menjalani tur pramusim ke Amerika Serikat (AS).

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

livoli divisi utama 2025

Other Sports

Livoli Divisi Utama 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Livoli Divisi Utama 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 20:47

Timnas U-17 Indonesia melakukan pemusatan latihan (TC) lanjutan di Jakarta dan Surabaya untuk menghadapi Piala Dunia U-17 2023 yang akan dimulai 10 November mendatang. (M Yusuf/Skor.id)

Timnas Indonesia

Seniornya Gagal, Kapten Timnas U-17 Indonesia Bicara Tekanan Tampil di Piala Dunia

Timnas U-17 Indonesia yang dikapteni Putu Panji akan berjuang di Piala Dunia U-17 2025, November mendatang.

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 20:19

Nova Arianto sebagai pelatih Timnas U-17 Indonesia. (Yusuf/Skor.id)

Timnas Indonesia

Jelang Piala Dunia, Timnas U-17 Indonesia Bakal Lakoni 3 Uji Coba di Dubai

Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, mengungkap tiga uji coba buat pasukannya melawan Paraguay, Panama, dan Afrika Selatan.

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 19:22

Kejuaraan Dunia Senam 2025 atau 53rd Artistic Gymnastics World Championships 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Sambut Peserta Kejuaraan Dunia Senam 2025, NOC Tegaskan Kesiapan Indonesia Jadi Tuan Rumah

NOC Indonesia menggelar sambutan untuk delegasi peserta Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 17:54

rian/rahmat

Badminton

Kata-kata Rian/Rahmat Usai Debut Manis di Denmark Open 2025

Pasangan anyar, Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat, jungkalkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di babak pertama Denmark Open 2025.

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 16:38

PON Bela Diri 2025. (Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri 2025: Gulat dan Judo Rampung, Jatim serta DKI Jakarta Panen Medali

Rangkaian pertandingan pada cabang olahraga gulat dan judo di PON Bela Diri 2025 telah selesai pada Rabu (15/10/2025).

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 13:32

vidio fest

Culture

Vidio Sports Festival Hadirkan Trofi Premier League, Serie A, dan La Liga ke Indonesia

Vidio kembali menggebrak dengan menggelar festival olahraga terbesar dan terlengkap di tanah air.

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 11:44

Timnas futsal Indonesia. (Foto: Media FFI/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Futsal

Timnas Futsal Indonesia Lawan Australia pada November 2025, Ada 18 Pemain yang Dipanggil

Harga tiket Timnas futsal Indonesia vs Australia di Indonesia Arena, Jakarta, pada FIFA Matchday Futsal mencapai Rp20 juta.

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 11:14

Dewa United FC vs Madura United dalam pembuka pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 16 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Dewa United vs Madura United di Super League 2025-2026

Duel pembuka pekan kesembilan, Kamis (16/10/2025) malam, jadi kesempatan Dewa United FC kembali ke jalur kemenangan.

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 09:48

Ketum The Jakmania, Diky Soemarno. (Foto: Instagram @dikysoemarno/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Ketum The Jakmania: Kegagalan Timnas Indonesia Bukan Akhir, tapi Bagian dari Proses Panjang

Diky Soemarno menuturkan PSSI perlu memperkuat fondasi pembinaan dan membangun filosofi bermain yang jelas.

Rais Adnan | 15 Oct, 09:09

Load More Articles