- Nomor punggung yang dipakai pemain di Liga Indonesia ada beberapa yang identik dengan satu sampai dua nama.
- Makna pemilihan nomor punggung bagi pesepak bola banyak didasari oleh hoki, tanggal ulang tahun, dan angka favorit.
- Di Liga Indonesia, ada sejumlah pemain yang nyaris tak pernah ganti nomor punggung selama kariernya.
SKOR.id - Angka identitas di seragam pemain saat membela klub, termasuk dari pesepak bola Liga Indonesia, banyak yang identik dengan nama tertentu.
Pemain memilih nomor punggung yang dinilainya memiliki makna dan filosofi kuat.
Efeknya, pesepak bola ini selalu memakai nomor sama ketiga pindah dari tim satu ke yang lain.
Di Liga Indonesia, utamanya pemain yang sudah pensiun, banyak yang identik dengan angka tertentu terkait pilihan nomor punggung mereka.
Skor.id menyajikan 10 angka yang identik sebagai nomor punggung tertentu pemain aktif dan yang sudah pensiun di Liga Indonesia:
Bambang Pamungkas
Bepe, sapaan Bambang Pamungkas, adalah pesepak bola yang sangat identik dengan nomor 20.
Jika ditanya mengapa memilih angka itu, Bepe mengatakan kalau saat gabung timnas Indonesia dulu nomor 10 sudah dipakai seniornya Kurniawan Dwi Yulianto.
Otomatis, Bepe memilih angka lain dan 20 adalah pilihannya. Sampai pensiun di Persija, Bepe selalu pakai nomor 20.
Kala membela Selangor FA di Liga Malaysia dan memperkuat Pelita Bandung Raya di Indonesia Super League 2014, Bepe juga memakai nomor 20.
Hamka Hamzah
Bek tengah asli Makassar, Sulawesi Selatan ini sangat identik dengan nomor punggung 23.
Dia memakai nomor punggung itu saat gabung banyak klub Liga Indonesia seperti Persebaya, Persik Kediri, Arema FC, Persipura, Mitra Kukar, dan Persisam Putra Samarinda.
Saat menjadi kapten Rans Cilegon FC (kini Rans Nusantara FC) di Liga 2 2021, Hamka juga memakai nomor ini.
Namun kala berkarier di Liga Malaysia pada 2011 bersama PKNS FC, Hamka Hamzah sempat memakai nomor punggung enam tetapi selanjutnya menggunakan angka 23.
Budi Sudarsono
Striker yang kala aktif bermain punya julukan si ular piton ini adalah pesepak bola yang identik dengan nomor punggung
Sejak memulai karier senior bersama Persebaya awal 2000-an, Budi Sudarsono selalu memakai angka 13.
Hal itu juga berlaku kala dia membela Deltras, Persija, Persik, Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan Persikabo.
Hanya saja pada 2009, Budi sempat memakai nomor punggung lima saat gabung Sriwijaya FC pada tengah musim.
Kala itu, nomor 13 sudah dipakai Patricio Jimenez dan pilihan angka yang belum dipakai adalah lima, 15, dan 31.
Gendut Doni
Top skor Piala Tiger (nama lama Piala AFF) edisi 2000 ini saat aktif main sangat identik dengan nomor punggung 22.
Sejak memulai karier senior di PSIS Semarang dan Persijatim Jakarta Timur (kini Sriwijaya FC) pada 1998 serta 1999, dia memakai angka itu.
Mantan pesepak bola yang kini bekerja sebagai asisten pelatih Bhayangkara FC ini sampai akhir kariernya di lapangan hijau dengan membela Persitangsel pada 2015, tetap memakai nomor punggung 22.
Evan Dimas Darmono
Gelandang elegan alumni kompetisi internal Persebaya Surabaya ini adalah pesepak bola aktif di Liga Indonesia yang punya nomor punggung identik.
Pesepak bola ini identik dengan angka enam. Tetapi saat memulai karier sebagai pemain magang Persebaya di IPL 2012, Evan Dimas sempat memakai nomor punggung tiga dan 21.
Selepas itu, angka enam identik dengan Evan Dimas termasuk saat resmi gabung Arema FC mulai 2022.
Firman Utina
Nomor punggung 15 tak pernah tidak "bersama" mantan gelandang elegan Firman Utina.
Sejak gabung Persita Tangerang pada 2001 sampai akhir kariernya musim 2018 bersama Kalteng Putra, Firman selalu memakai identitas dengan angka itu.
Namun ada yang unik pada saat Firman Utina gabung Persija pada 2010, dia tak bisa memakai nomor punggung kesayangannya.
Angka itu sudah dipakai Aliyudin, yang juga pemain andalan Persija. Akhirnya, Firman Utina memakai nomor 87. Dua angka itu jika dijumlahkan adalah 15.
Sutiono Lamso
Sebagai striker nomor sembilan andalan Persib termasuk saat juara Liga Indonesia edisi pertama, Sutiono Lamso adalah pemilik sah angka sembilan skuad Pangeran Biru.
Selama membela Persib, Sutiono adalah pemain dengan identitas nomor punggung sembilan.
Bahkan tandemnya, Kekey Zakaria kabarnya mengalah dalam "perebutan" nomor punggung itu dan memilih 18. Tetapi, angka 18 jika dipisah lalu ditambahkan jumlahnya juga sembilan.
Bima Sakti dan Ponaryo Astaman
Duo gelandang jangkar ini adalah senior dan junior di timnas Indonesia dan sama-sama identik dengan nomor punggung 11.
Hampir semua tim yang dibela Bima Sakti, mereka memberikan nomor 11 kepada lelaki yang kini melatih Indonebudisia U-16 itu.
Sedangkan hal serupa juga berlaku untuk Ponaryo Astaman. Menariknya, nomor punggung 11 di timnas Indonesia seperti "turun" dari Bima ke Ponaryo.
Ahmad Bustomi
Angka 19 di Liga Indonesia sangat identik dengan gelandang Ahmad Bustomi.
Meski memulai karier dengan memakai nomor punggung 11 bersama Persema, Bustomi selepas itu tak pernah lepas dengan angka 19.
Hanya saja saat gabung Persija di putaran kedua Liga 1 2021-2022, Bustomi tak bisa memakai angka 19.
Sebab, Braif Fatari lebih dulu memakai nomor punggung itu dan dia memilih angka 16. Musim 2022, Bustomi gabung PSMS Medan dan memakai angka 19 lagi.
Arif Suyono
Pemain sayap senior ini memulai karier senior bersama Arema Malang lalu ke Persema Malang.
Sejak naik ke level senior, Arif Suyono tak lepas dari angka 14 sebagai pilihan nomor punggungnya.
Itu berlaku saat dia membela Persema, Mitra Kukar, Arema FC, Sriwijaya FC, Putra Sinar Giri (kini FC Bekasi City), Persekat Tegal, dan mulai 2022 bersama PSMS Medan.
Baca Juga Skor 5 lainnya:
Skor 5: Lima Klub Swasta Era Galatama yang Pindah dari Jakarta Lalu Mati
Skor 5: Kiper Timnas Indonesia yang Tampil di Piala Asia