SKOR.id – AC Milan harus merogoh kocek lebih dalam pada bursa transfer musim panas 2023 ini. Lebih dari 100 juta euro digelontorkan peringkat keempat Liga Italia dan semifinalis Liga Champions musim lalu tersebut.
Di antara rekrutan terdapat sejumlah nama beken, termasuk dua gelandang dari Chelsea FC, Christian Pulisic dan Ruben Loftus-Cheek. Gelandang berdarah Indonesia Tijjani Reijnders juga berhasil didatangkan dari AZ Alkmaar.
Namun yang mungkin paling disorot adalah direkrutnya gelandang muda Yunus Musah dari Valencia CF. Dengan banderol 20 juta euro adds on—sama dengan banderol duaa winger baru Samuel Chukwueze dan Pulisic—Milan jelas menuntut performa maksimal dari Musah.
Valencia ditangani enam pelatih hanya dalam tiga tahun dan di bawah Javi Garcia, pemain berpaspor Amerika Serikat berusia 20 tahun itu rutin menjadi starter.
Saat Valencia ditangani pelatih interim Voro yang dua kali menjabat, Musah hanya bermain total selama 239 menit di Liga Spanyol.
Musah mendapatkan menit bermain signifikan di bawah empat pelatih. Ia bermain 1.000 menit lebih di La Liga di bawah Garcia, Jose Bordalas, dan Gennaro Gattuso, serta 724 menit di bawah Ruben Baraja saat akhir musim 2022-2023.
Memperkuat Valencia sejak musim 2020-2021, musim lalu total menit bermain Musah di bawah keempat pelatih itu di Liga Spanyol mencapai 2.117 menit di 33 laga.
Dari total menit bermain itu, 72% dihabiskan Musah di posisi gelandang tengah. Hanya 12% Musah bermain sebagai sayap kanan, 8% di posisi gelandang bertahan, 6% menjadi gelandang kanan, dan hanya 3% dirinya bermain sebagai gelandang serang tengah.
Statistik Musah dengan setiap manajer memberi petunjuk tentang apa yang diminta untuk dia lakukan. Misalnya, dengan Gattuso, Musah menyentuh bola 52,5 kali per 90 menit dalam 1.176 menit. Angka itu tidak pernah melebihi 44,1 di bawah tiga manajer lainnya.
Di Milan, dengan kepergian Sandro Tonali dan kedatangan Loftus Cheek, Reijnders, Pulisic, Okafor, dan Musah, Milan asuhan Stefano Pioli mengubah kulitnya dan juga bentuk taktisnya.
Milan akan beralih ke skema 4-3-3 dengan Pulisic sebagai sayap kanan dan lini tengah yang benar-benar baru (menunggu kembalinya Ismael Bennacer dari cedera), untuk memverifikasi posisi Loftus-Cheek dan Musah.
“Taktik bisa mengalami perubahan. Saya merasa seperti arsitek rumah dengan struktur kokoh yang memberi garansi, tetapi beberapa area rumah perlu direnovasi,” ucap Stefano Pioli belum lama ini seperti dikutip Sky Sport Italia.
Dalam konferensi pers pertama musim ini, Pioli telah mengumumkan beberapa kemungkinan perubahan di Milan, terutama menyangkut formasi. Pelatih Rossoneri itu sebenarnya berniat untuk beralih dari 4-2-3-1 ke 4-3-3.
Untuk mempraktikkan perubahan bentuk menjadi 4-3-3, sosok kunci akan menjadi lebih daripada pemimpin di lini tengah. Dalam skuad AC Milan, peran ini akan diberikan kepada Bennacer.
Namun, gelandang asal Aljazair itu dioperasi pada Mei lalu karena cedera tulang rawan di lutut kanan. Alhasil, Bennacer akan tetap absen selama beberapa bulan dan tidak bakal terlihat di lapangan sebelum tahun 2024.
Karena Bennacer bakal absen selama beberapa bulan, penguatan dibutuhkan untuk lini tengah Milan. Dikombinasi sejumlah rekrutan baru, beginilah komposisi pemain skema 4-3-3 dari Pioli untuk Milan saat ini:
- Kiper: Mike Maignan
- Bek kanan: Davide Calabria
- Bek tengah: Malick Thiaw/Pierre Kalulu
- Bek tengah: Fikayo Tomori
- Bek kiri: Theo Hernandez
- Gelandang kanan: Yunus Musah
- Gelandang tengah: Tijjani Reijnders
- Gelandang kiri: Ruben Loftus-Cheek
- Sayap kanan: Christian Pulisic
- Striker: Olivier Giroud
- Sayap kiri: Rafael Leao