- Sejumlah pembalap top pada Kejuaraan MotoGP 2023 memiliki beberapa sirkuit favorit.
- Dibilang favorit karena para rider tersebut mampu merebut banyak poin di trek tersebut.
- Marc Marquez misalnya, yang menuai poin terbanyak kelas MotoGP di Sachsenring, Jerman.
SKOR.id – Pembalap ajang sebesar Kejuaraan Dunia MotoGP pastilah ingin selalu menuai hasil bagus di semua sirkuit yang menjadi tuan rumah dalam semusim. Faktanya, tidak di semua trek mereka mampu konsisten merebut poin-poin bagus.
Beberapa pembalap top di grid Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 ternyata memiliki sirkuit “favorit” yang pada awalnya mungkin bukan kesukaan mereka karena faktor-faktor seperti tata letak (layout), cuaca, situasi lingkungan, atau bahkan karakter penontonnya.
Faktanya, para pembalap top itu justru mampu menuai hasil-hasil bagus di sejumlah selama turun di kelas premier alias MotoGP. Publik pun menilai bila sirkuit-sirkuit tersebut menjadi favorit para pembalap tersebut.
Berikut lima sirkuit sejumlah pembalap top MotoGP banyak merebut hasil bagus. Statistik di bawah ini mengacu total poin yang direbut hanya saat mereka turun di kelas MotoGP.
Marc Marquez, King of The Ring
Sebagai pemegang delapan gelar juara dunia balap motor – enam di antaranya di kelas MotoGP (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) – sudah wajar bila Marc Marquez memenangi banyak balapan.
Namun, di antara begitu banyak sirkuit yang disambanginya sejak turun di MotoGP mulai 2013, bisa dibilang hanya di Sachsenring pembalap Tim Repsol Honda itu benar-benar mendominasi. Sachsenring menjadi tuan rumah GP Jerman paa 1998-2019 dan 2021 sampai sekarang.
Sejak turun di kelas premier, Marc Marquez tercatat delapan kali turun di The Ring (sebutan singkat untuk Sachsenring). Hebatnya, Marquez selalu menang saat turun di kelas MotoGP di Sachsenring, delapan kali (2013, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, 2019, 2021).
Sepanjang turun di kategori MotoGP, Marquez tercatat hanya dua kali tidak bisa turun di Sachsenring: 2020 karena GP Jerman memang ditiadakan dan 2022 akibat masa pemulihan dari operasi lengan kanan.
Sirkuit | Poin | Start |
Sachsenring | 200 | 8 |
COTA (Austin) | 185 | 9 |
Jerez | 171 | 10 |
Misano | 167 | 9 |
Motegi | 161 | 8 |
Maverick Vinales, Stabil di Misano
Maverick Vinales terbilang tidak dominan di Sirkuit Misano. Namun, pembalap yang kini membela Aprilia Racing itu hanya dua kali finis di luar 10 besar (namun masih di zona poin, 15 besar) sepanjang turun di San Marino di kelas MotoGP.
Pembalap asal Spanyol itu mampu mengoleksi total 115 poin dari 10 kali start di Sirkuit Misano. Uniknya, Vinales baru sekali menang di Misano selama turun di kelas MotoGP sejak 2015. Itu terjadi pada GP Emilia Romagna 2020, saat masih membela tim pabrikan Yamaha.
Dari lima sirkuit favorit Maverick Vinales selama turun di MotoGP, hanya di Jerez juara dunia Moto3 2013 itu belum pernah menang.
Silverstone pernah dikuasainya pada MotoGP 2016 saat masih membela Suzuki. GP Qatar dua kali dimenanginya pada 2017 dan 2021 sedangkan GP Belanda pada 2019.
Sirkuit | Poin | Start |
Misano | 115 | 10 |
Jerez | 101 | 9 |
Lusail | 96 | 7 |
Assen | 90 | 7 |
Silverstone | 86 | 5 |
Fabio Quartararo, Penerus Hegemoni Yamaha di Catalunya
Sejak MotoGP menggantikan GP500 (500cc) sebagai kelas premier pada Kejuaraan Dunia Balap Motor pada 2002, tidak ada yang mampu menandingi kehebatan Yamaha di Circuit de Barcelona-Catalunya.
Sejak era MotoGP, pabrikan berlogo tiga garpu tala itu tercatat 11 kali memenangi kelas premier GP Catalunya. Komposisinya: Valentino Rossi lima kali (2004, 2005, 2006, 2009, 2016), Jorge Lorenzo empat (2010, 2012, 2013, 2015), dan Fabio Quartararo dua (2020, 2022).
Cataluya juga menjadi trek Quartararo merebut poin terbanyak selama turun di MotoGP sejak 2019. Dari empat kali start di Catalunya, El Diablo mengoleksi 80 poin. Hasil terburuk Quartararo di MotoGP Catalunya hanyalah finis P6 pada 2021.
Sirkuit | Poin | Start |
Catalunya | 80 | 4 |
Misano | 77 | 6 |
Jerez | 73 | 5 |
Red Bull Ring | 72 | 6 |
Portimao | 52 | 4 |
Francesco Bagnaia, Naik-Turun di Misano
Seperti salah satu rival beratnya, Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia juga baru akan memasuki musim kelimanya pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 nanti.
Dari 67 start di MotoGP, pembalap Tim Ducati Lenovo itu sudah mengantongi total 11 kemenangan, terbanyak ditorehkan musim 2022 lalu, tujuh, saat merebut gelar juara dunia.
Dari 11 kemenangan sepanjang berkarier di MotoGP tersebut, dua di antaranya ditorehkan Bagnaia di Sirkuit Misano. Enam kali sudah pembalap asal Turin, Italia, itu turun di Misano, baik saat menggelar GP San Marino maupun GP Emilia Romagna.
Uniknya, hasil-hasil Francesco Bagnaia bisa dibilang naik-turun di Misano. Ia memenangi GP San Marino 2021 dan 2022. Bagnaia juga mampu finis di podium kedua pada 2020.
Namun, saat Misano menggelar GP Emilia Romagna, torehan Bagnaia sangat tidak memuaskan. Ia justru retired pada 2020 dan 2021.
Sirkuit | Poin | Start |
Misano | 70 | 6 |
Red Bull Ring | 59 | 4 |
Jerez | 54 | 5 |
Portimao | 53 | 4 |
Aragon | 45 | 5 |
Joan Mir, Baru Sekali Menang
Pembalap yang mulai membela Tim Repsol Honda mulai MotoGP 2023 itu hingga kini masih memegang rekor sebagai juara dunia kelas premier (500cc/MotoGP) dengan jumlah kemenangan paling sedikit, satu.
Satu-satunya kemenangan Joan Mir tersebut ditorehkan di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, pada GP Eropa 2020, atau saat dirinya menjadi kampiun MotoGP bersama Suzuki.
Di Valencia pula, Joan Mir merebut poin terbanyak sepanjang berkarier di MotoGP sejak 2019. Kampiun Moto3 2018 itu mengoleksi 66 poin dari lima kali turun, sama seperti yang ditorehkannya di Red Bull Ring.
Sirkuit | Poin | Start |
Valencia | 66 | 5 |
Red Bull Ring | 66 | 5 |
Catalunya | 56 | 4 |
Misano | 54 | 5 |
Aragon | 50 | 4 |
Aleix Espargaro, Belum Pernah P1 di Trek Favorit
Pembalap paling senior di MotoGP 2023 ini justru belum pernah menang di sirkuit yang memberinya poin terbanyak sepanjang turun di kelas premier.
Sejak turun di MotoGP pada 2010 (sempat kembali ke Moto2 pada 2011), Aleix Espargaro sudah 13 kali turun di Sirkuit Aragon, Spanyol. Sayangnya, rider yang kini membela Aprilia Racing itu belum mampu menang di Aragon.
Hebatnya, Aleix Espargaro selalu finis di zona poin selama turun di MotoGP Aragon. Itu termasuk dua podium yang direbutnya pada 2014 (P2) dan 2022 (P3).
Pembalap asal Spanyol itu baru sekali menang sepanjang karier balapnya di kejuaraan dunia, tepatnya di MotoGP Argentina 2022 lalu. Itu juga menjadi P1 pertama Aprilia di kelas MotoGP.
Uniknya, Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo di Argentina tidak termasuk lima trek Aleix Espargaro meraup poin besar selama turun di MotoGP.
Sirkuit | Poin | Start |
Aragon | 117 | 13 |
Jerez | 79 | 13 |
Lusail | 73 | 12 |
Assen | 68 | 11 |
Valencia | 64 | 14 |