SKOR.id - Sebuah panel diskusi dibentuk menyikapi jebloknya Singapura U-22 di SEA Games 2023, tetapi justru menimbulkan pro kontra dan memanaskan keadaan.
Salah satu media Singapura, The New Paper menuliskan jika mereka sudah lelah dengan penampilan buruk skuad U-22 Negeri Singa di SEA Games.
Akhir pekan lalu tepatnya Sabtu (20/5/2023), pelaksana tugas Presiden Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) Bernard Tan mengumumkan bahwa sebuah panel diskusi.
Panel diskusi ini telah dibentuk untuk meninjau kinerja pasukan Young Lions, julukan Singapura U-22, yang baru saja selesai berjuang di Kamboja.
Dia mengatakan, panel yang terdiri dari mantan pelatih nasional Jita Singh dan anggota dewan FAS Razali Saad. Lalu ada juga Lim Tong Hai dan Harman Ali akan diberi waktu empat minggu untuk melakukan peninjauan.
Laporan mereka kemudian akan didiskusikan secara internal selama dua minggu, setelah itu rekomendasi akan dirilis ke publik.
Bernard Tan juga mencatat bahwa Young Lions tidak akan berpartisipasi dalam turnamen internasional apa pun hingga peninjauan selesai.

Setelah itu, FAS melakukan penerapan temuan dan mereka memberikan wewenang melakukan penilaian apakah tim berada pada level kompetitif atau belum.
Sayangnya, kebijakan ini dinilai janggal. Sebab, anggota panel sebagian besar terdiri dari anggota dewan FAS. Meski sebelumnya, FAS siap selalu terbuka untuk keterlibatan dengan pemangku kepentingan ini.
Satu-satunya anggota panel dari kuartet yang bukan dari FAS adalah Jita Singh. Dia adalah pelatih yang dihormati di Negeri Singa.
Kesuksesan sang veteran pada era 1980-an saat mengantarkan Singapura meraih medali perak sepak bola putra SEA Games 1983 dan 1989.
Dalam 15 tahun terakhir, sepak bola Singapura mengalami penurunan tajam. Mereka disarankan jika FAS benar-benar menginginkan analisis kritis yang independen, harus seimbang opsi internal dan eksternal.
Apalagi, FAS dalam panel diskusi ini tak melibatkan Direktur Teknik mereka asal Inggris, Michael Browne. Ini salah satu yang dinilai aneh.
FAS juga diharapkan melibatkan banyak tokoh lain seperti mantan Direktur Teknik Malaysia yang kini melatih Balestier Khalsa, Peter de Roo.
Lalu, FAS seharusnya menyertakan pakar sepak bola muda yang telah melewati atau bekerja dalam sistem seperti Kadir Yahaya, R. Sasikumar, sampai Hariss Harun.
Kadir Yahaya pernah kerja di Indonesia saat menjadi asisten pelatih Pelita Jaya. Sedangkan Hariss Harun masih aktif dan pilar sekaligus kapten timnas Singapura.
Kemudian dalam analisis media Singapura lainnya, The Straits Times, tentang apa yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan situasi, sebagian besar pengamat menyarankan untuk mendapatkan orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat.
Apalagi, ada pengumuman penangguhan ikut kompetisi internasional bagi Young Lions. Kebijakan itu dinilai membingungkan.
Namun menurut perkiraan Bernard Tan, kinerja panel ini tidak akan memakan waktu lebih dari dua bulan sebelum rekomendasi ulasan dibagikan kepada publik.
Ini berarti ini bisa terungkap pada Juli 2023. Itu sebelum tugas internasional paling awal untuk Singapura U-22 tampil di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 dan Asian Games 2023 dari September hingga Oktober tahun ini.