SKOR.id – Nol emas, tiga perak, dan tujuh perunggu. Itu rekor Singapura dari sepak bola putra SEA Games dan di Kamboja, Young Lions dinilai lemah.
Singapura belum pernah memenangi emas pesta olahraga dua tahunan dan merupakan ajang untuk kelompok usia U-22/23 sejak edisi 2001.
Prestasi terbaik Singapura di sepak bola SEA Games yaitu tiga perak datang pada ajang ini era 1980-an yaitu 1983, 1985, dan 1989.
Mereka terakhir lolos ke semifinal pada 2013 dan mengalahkan Malaysia untuk memperebutkan perunggu.
Kekeringan medali ini tampaknya akan berlanjut pada SEA Games 2023 yang terlaksana 5-17 Mei tahun ini di Phnom Penh, Kamboja.
Indikasi kegagalan itu setelah penampilan miris Singapura U-22 di Merlion Cup 2023. Dalam dua laga turnamen ini, Singapura U-22 dikalahkan oleh Hong Kong U-22 dan Kamboja U-22.
Setelah kekalahan pada 24 Maret 2023 dari Hong Kong, pelatih Young Lions, julukan Singapura U-22, Philippe Aw mengaitkan kinerja buruk itu dengan kesalahan yang dibuat 10 tahun lalu.
Philippe AW mendesak para penggemar untuk menunggu satu dekade lagi agar hasilnya terlihat.
Namun mantan bek timnas Singapura, R. Sasikumar tidak yakin. Lelaki berusia 48 tahun ini bicara lantang soal kinerja "biasa" Singapura U-22 kepada The Straits Times.
"Yang mengejutkan saya, orang-orang yang telah berada di sana melakukan pekerjaan yang sama selama 10 tahun terakhir masih terlibat hingga hari ini," katanya.
"Mereka memiliki peran besar ketika para pemain saat ini masih berusia 14 atau 15 tahun. Kalau mengatakan bahwa ini adalah pekerjaan 10 tahun dan melakukan hal yang sama berulang kali adalah kegilaan."
Tentang prospek Singapura U-22 di SEA Games 2023, Sasikumar menolak menyalahkan kinerja para pemain Young Lions.
"Kalah dari Kamboja mungkin adalah paku terakhir di peti mati. Jangan sampai kita kecewa (di SEA Games) dan mereka (tim pelatih) menyajikan ekspektasi tinggi," ujarnya.
"Dalam waktu sesingkat itu, satu-satunya hal yang tersisa untuk dilakukan adalah fokus pada persiapa yang masih bisa dilakukan," tutur Sasikumar.
"Terkadang di turnamen, Anda bisa bertahan dengan keberuntungan. Tetapi kami mungkin salah satu tim terlemah yang masuk ke turnamen ini (SEA Games 2023)."
Dengan kritik yang datang via media sosial dari penggemar dan pakar lokal, Sasikumar dan pengamat lainnya telah mengidentifikasi area yang dapat ditingkatkan Singapura U-22.
Salah satunya memperbanyak jumlah klub lokal Negeri Singa di Liga Singapura. Saat ini, Singapore Premier League (SPL) hanya ada enam klub lokal termasuk Young Lions.
"Pipa bakat telah mengering. Pada 1998, kami memiliki hampir 30 tim untuk tiga divisi," ucap Sasikumar.
"Sekarang, kami hanya memiliki enam klub lokal (di tingkat atas) termasuk Young Lions, lalu ada DPMM FC (dari Brunei) dan Albirex Niigata (Jepang)."
"Klub-klub Liga Singapura di Divisi Dua semakin berkurang kualitas dan jumlahnya. Sementara itu, pembinaan dari Singapore Football Academy (SFA) juga minim kontribusi," katanya.
Pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an, saat Liga Singapura masih bernama S-League diikuti oleh 12 tim lokal. Sayang, masalah keuangan mengakibatkan mundurnya beberapa klub.