- PSS Sleman akhirnya merilis sikap resmi untuk menanggapi terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
- Pernyataan resmi PSS terkait Tragedi Kanjuruhan dituangkan ke dalam enam poin yang dirilis pada Selasa (11/10/2022).
- Manajemen PSS Sleman menuntut pertanggungjawaban pihak yang bersalah terkait Tragedi Kanjuruhan.
SKOR.id – Setelah sempat mendapat desakan dari pihak suporter, manajemen PSS Sleman akhirnya merilis sikap resminya terkait Tragedi Kanjuruhan.
Sikap resmi manajemen PSS Sleman terkait Tragedi Kanjuruhan ini dijabarkan melalui enam poin yang dirilis pada Selasa (11/10/2022) sore WIB.
Menurut klub berjuluk Elang Jawa, jatuhnya korban jiwa yang mencapai 133 ini tak terlepas dari banyaknya gas air mata yang ditembakkan pihak kepolisian.
Selain itu, kesalahan penanganan juga membuat insiden kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, memakan banyak korban, baik yang luka-luka maupun meninggal dunia.
Karenanya, manajemen PSS pun merilis enam poin yang jadi sikap resmi klub untuk menuntut pertanggungjawaban ke pihak yang bersalah di balik meletusnya tragedi kelam itu.
"Mengenai Tragedi Kanjuruhan, banyaknya gas air mata yang ditembakkan dan berbagai kesalahan penanganan yang membuat jatuhnya banyak korban membuat PSS Sleman meminta pertanggung jawaban kepada pihak yang bersalah atas tragedi ini," bunyi pernyataan resmi PSS.
Meski demikian, PSS tak menyebut secara spesifik soal siapa pihak bersalah yang dimaksud. Mereka menyerahkan kewenangan ini ke Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Hal itu pula yang turut dituangkan pada poin pertama pernyataan sikap PSS, berisi dukungan untuk kerja investigasi TGIPF yang dipimpin Menko Polhukam RI, Mahfud MD.
PSS menyebut, pihaknya mendesak TGIPF untuk membuka seterang-terangnya insiden ini dan mencari tersangka yang paling bertanggung jawab atas meletusnya Tragedi Kanjuruhan.
Berikut ini enam poin yang menjadi pernyataan sikap resmi manajemen PSS Sleman terkait Tragedi Kanjuruhan:
- PSS Mendukung investigasi yang dilakukan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan terus mencari tersangka untuk bertanggung jawab terhadap Tragedi Kanjuruhan. Dan kami menghormati keputusan yang akan diambil oleh pemerintah.
- Melakukan koordinasi yang lebih baik dan intens dari operator Liga kepada Panpel, pihak keamanan, serta suporter untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertandingan terkhusus untuk mitigasi terhadap bencana apa pun yang terjadi dan protokol kesehatan yang mumpuni ketika berada di stadion dan di luar stadion.
- Meminta kepada seluruh suporter baik tuan rumah maupun tamu untuk menghargai keputusan Panpel terkait segala peraturan yang sudah dibuat.
- Mendukung penuh keputusan peniadaan jam malam yang direkomendasikan oleh FIFA kepada pemerintah dengan jadwal terakhir ke depannya pada pukul 17.00 dan dilaksanakan di akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu.
- Segera melakukan reformasi dan evaluasi sistem dan regulasi dalam kompetisi dan pertandingan sepak bola Indonesia serta kebijakannya agar bisa menyelenggarakan pertandingan dengan lebih baik ke depannya.
- Mengajak semua klub untuk melakukan evaluasi dan perbaikan atas kondisi dan fasilitas di stadion masing masing demi menunjang pelaksanaan pertandingan yang aman dan nyaman.
Baca Juga Berita Tragedi Kanjuruhan Lainnya:
Tragedi Kanjuruhan: Polri Klaim Gas Air Mata Kedaluwarsa Tidak Berbahaya
Tragedi Kanjuruhan: Polisi Akui Gunakan Gas Air Mata yang Sudah Kedaluwarsa
TGIPF Tragedi Kanjuruhan Terima Barang Bukti dan Informasi Penting dari Tim Gabungan Aremania