- Pesenam Uzbekistan, Oksana Chusovitina, memutuskan pensiun di Tokyo 2020 setelah delapan kali mengikuti Olimpiade musim panas.
- Pada Olimpiade terakhirnya, Oksana Chusovitina terhenti di babak kualifikasi senam ritmik.
- Pesenam 46 tahun tersebut selalu tampil di Olimpiade sejak edisi Barcelona 1992.
SKOR.id - Oksana Chusovitina mendapat penghormatan dari para konstetan senam ritmik Olimpiade Tokyo 2020 setelah memutuskan pensiun sebagai atlet.
Pesenam Uzbekistan itu memutuskan untuk mengakhiri karier sebagai atlet senam ritmik setelah gagal menyelesaikan babak kualifikasi pada Minggu (25/7/2021).
Oksana Chusovitina hanya mengemas 14.166 poin setelah menyelesaikan dua kali Vault di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo.
Pesenam 46 tahun itu pun tak kuasa menahan air mata ketika para pelatih dan rivalnya memberikan penghormatan terakhir untuk kariernya sebagai atlet senam di ajang Olimpiade.
"Rasanya sangat menyenangkan. Saya menangis karena bahagia. Ada banyak orang yang telah mendukung saya selama ini," ucap Chusovitina dilansir dari Daily Mail.
"Saya tak menggubris hasil laga tetapi saya merasa senang dan bangga. Saya bisa mengucapkan selamat tinggal kepada dunia olahraga. Rasanya campur aduk."
"Saya senang bisa tampil di sini (Tokyo 2020). Namun, ini adalah Olimpiade terakhir saya. Saya sudah 46 tahun sekarang."
"Tidak ada yang bisa mengubah kenyataan tersebut. Saya hidup bahagia dan tampil tanpa cedera di dini. Saya masih bisa berdiri sendiri," ujarnya.
Perempuan kelahiran Uzbek, Uni Soviet tersebut telah memulai debut Olimpiade sejak Barcelona 1992.
Kala itu, Chusovitina yang tampil dengan bendera Unified Team (setelah Uni Soviet bubar) langsung merebut medali emas untuk nomor beregu.
View this post on Instagram
Setelah itu, Chusovitina tak pernah absen tampil di Olimpiade meskipun beberapa kali berpindah kewarganegaraan.
Ia membela Uzbekistan pada edisi Atlanya 1996, Sydney 2000, dan Athena 2004. Lalu berpindah ke Jerman pada Beijing 2008 dan London 2012.
Oksana Chusovitina kemudian kembali memperkuat Uzbekistan pada Olimpiade Rio 2016 dan terakhir Tokyo 2020.
"Ketika saya mulai berlatih senam, saya tidak pernah terpikirkan tampil di Olimpiade. Saya hanya berlatih senam dan mulai menyukainya," tutur Chusovitina.
"Saya sangat bangga dengan berbagai pencapaian selama ini. Saya ingin semua orang merasakannya juga."
Beberapa koleksi gelar atlet yang pernah menduduki peringkat satu dunia itu antara lain satu medali emas Olimpiade, empat titel juara dunia, dua emas Asian Games, dan satu emas Kejuaraan Eropa.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Soal Bonus Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia Hanya Kalah dari Singapura dan Hong Kong https://t.co/BEVcYa0k4q— SKOR.id (@skorindonesia) July 27, 2021
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Olimpiade Tokyo 2020 Jadi Ajang 2 Atlet Veteran Berburu Rekor