- Polemik pemilihan service judge pada laga babak pertama All England 2021 yang melibatkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memasuki babak baru.
- BWF dan Referee setuju ada kejanggalan dan akan segera melanjutkan pemeriksaan.
- Kejanggalan bukan karena kebangsaan yang sama antara service judge dengan lawan The Daddies, melainkan banyaknya fault yang diberikan.
SKOR.id - Selain drama pencoretan kontingen Indonesia, polemik soal service judge yang bertugas pada All England 2021 juga sempat menjadi sorotan.
Polemik muncul dalam laga babak pertama yang mempertemukan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kontra Ben Lane/Sean Vendy (Inggris) pada Rabu (17/3/2021).
Sejumlah pihak mempermasalahkan penunjukan Alan Crow sebagai service judge yang berasal dari Inggris, sama seperti Ben Lane/Sean Vendy, Inggris.
Pihak PP PBSI pun telah mempertanyakan penunjukan service judge kepada referee yang bertugas saat itu. Masalah ini bahkan juga telah disampaikan langsung ke pihak BWF.
Pada Selasa (23/3/2021), Bambang Roedyanto selaku Kabid Hubungan Luar Negeri PP PBSI pun membagi update terkini soal permasalahan di atas.
"Mengenai service judge, BWF dan Referee setuju itu ada kejanggalan dan akan melanjutkan pemeriksaan," cuitnya via akun Twitter @RudyRoedyanto.
Kejanggalan bukan karena kebangsaan yang sama antara service judge dengan lawan The Daddies, melainkan banyaknya fault yang diberikan ke Mohammad Ahsan.
Sepanjang laga tersebut, Mohammad Ahsan tercatat lima kali dinyatakan melakukan pelanggaran saat melakukan pukulan bola pertama.
Satu fault terjadi pada kedudukan 15-12 di gim pertama, dua kali sepanjang gim kedua (kedudukan 2-0 dan 13-12), serta dua kali pada gim ketiga (kedudukan 2-1 dan 19-17).
Ahsan pun sempat beberapa kali menunjukkan rasa frustrasinya di atas lapangan dengan mendatangi service judge hingga melancarkan protes ke umpire.
Sebelumnya, dalam sesi live Instagram bersama Bolalobbadminton pada Kamis (18/3/2021), Ahsan juga telah banyak bercerita soal polemik service judge ini.
"Seharusnya enggak boleh (service judge satu negara dengan salah satu pemain), tetapi kita enggak tahu keadaan seperti apa," ujar pria 33 tahun itu.
"Menurut saya, service judge sangat vital buat di ganda. Dia bisa membalik atau menentukan keadaan. Misal lagi enak, bisa jadi down."
Awalnya, Ahsan tidak terlalu memperhatikan service judge yang bertugas pada laga itu berasal dari negara yang sama dengan lawan yang tengah dihadapi.
Namun, rasa curiga muncul setelah Ahsan mulai sering dapat service fault. Apalagi ia sempat melihat gestur pemain Inggris yang "memprovokasi" agar service judge memberi fault.
"Selama saya main, kalau lihat service judge yang baru pasti banyak nge-fault. Kalau yang sering lihat, mungkin fault sekali atau dua kali," ujarnya.
"Rata-rata, yang baru-baru ini mungkin pengin tampil. Seharusnya, itu enggak perlu. Kadang mereka enggak mikir, orang itu pengin nonton pertandingan bukan fault-fault."
"Orang bayar tiket pengin nonton permainan dong. Ini enggak tahu apa, mereka main fault kan jadi enggak menarik," ujar Mohammad Ahsan memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Putri KW Hadapi 2 Lawan Ini Demi Lolos Kualifikasi Orleans Masters 2021
Kalender BWF World Tour setelah All England 2021, Main Lagi Menjelang Lebaran