SKOR .id – Bek legendaris Spanyol, Sergio Ramos, rupanya memiliki kenangan spesial dengan mendiang seniman kawakan Jepang, Keiichi Tanaami.
Mantan bek Real Madrid ini merupakan penggemar karya-kaya lukisan Tanaami.
Ia turut merasa kehilangan dan memberikan ucapan duka cita kepada Tanaami, yang wafat dalam usia 88 tahun.
Ramos menyampaikan ucapan duka citanya melalui akun Instagram resminya @sergioramos, pada Selasa (20/8/2024) lalu.
“Dengan kesedihan yang mendalam, saya berduka atas meninggalnya Keiichi Tanaami, seorang seniman luar biasa dan sahabat yang saya sayangi,” ujar Ramos dalam caption-nya.
“Kreativitasnya tidak terbatas, dan karya seninya menyentuh hati dan pikiran banyak orang,” ia menambahkan.
“Saya merasa sangat beruntung telah mengenalnya, dapat berbagi percakapan, dan bertukar ide tentang karya seninya yang sangat saya kagumi.”
"Dunia telah kehilangan seorang visioner sejati, dan saya telah kehilangan seorang sahabat baik."
"Semoga jiwanya beristirahat dalam kedamaian abadi dan semoga semangatnya terus menginspirasi,” ujar Ramos mengakhiri tulisannya.
Dalam akun Instagramnya tersebut Ramos memasang foto Tanaami sedang membentangkan dua jersey pemberian Ramos yang salah satunya dibubuhi tanda tangan dan tulisan dari Ramos.
Dalam slide-slide lainnya juga diunggah beberapa foto lukisan karya Tanaami.
Sekilas Keiichi Tanaami
Keiichi Tanaami bukan hanya seorang pelukis. Seniman berpengaruh ini juga menghasilkan karyanya berupa cetakan, patung, dan film maksimalis.
Semua karyanya memanfaatkan bahasa visual seni Pop untuk memproses trauma yang dihadapi Jepang pascaperang.
Tanaami meninggal dunia pada 9 Agustus 2024 akibat komplikasi sindrom mielodisplastik dan pendarahan subaraknoid mendadak pada usia 88 tahun.
Namun galeri Jepang miliknya, Nanzuka, baru mengumumkan kematiannya pada tanggal 20 Agustus 2024.
Shinji Nanzuka, direktur utama galeri tersebut, memberi pernyataan tentang kematian Tanaami dalam sebuah pernyataan.
"Saya yakin jiwa Tanaami akan terus hidup selamanya di surga yang telah ia bangun sendiri, menikmati waktunya bersama istri, teman-temannya, dan semua makhluk serta monster aneh namun menakjubkan yang menghuninya."
Keiichi Tanaami lahir di Tokyo pada tahun 1936 dari seorang pemilik toko tekstil dan seorang ibu rumah tangga.
Pada tahun 1945, saat Tokyo menghadapi pengeboman besar-besaran dari AS, keluarga Tanaami pindah ke Meguro.
Dari Meguro, Tanaami menyaksikan serangan udara dan aksi militer lainnya, yang banyak di antaranya kemudian menyusup ke dalam karya seninya bertahun-tahun kemudian.
Ia kemudian menggambarkan ketidakmampuannya untuk membedakan gambar-gambar mengganggu mana yang benar-benar ia lihat dan mana yang ia bayangkan.
Pada tahun-tahun setelah Perang Dunia II, Tanaami menjadi konsumen budaya Amerika, menghadiri pemutaran banyak film Hollywood yang masuk ke Jepang.
Semua film Disney dan horor yang ia tonton akan membekas di benaknya saat ia menjadi mahasiswa desain di Universitas Seni Musashino. Setelah lulus, ia terjun ke dunia periklanan dan desain.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Tanaami mengembangkan karya tunggal yang menanggapi dampak Perang Dunia II yang masih ada.
Ia menggambarkannya menggunakan armada simbol dan gambar yang diambil dari media.
Tanaami mulai memproduksi animasi di mana botol Coca-Cola menjadi simbol falus dan Marilyn Monroe menjadi Patung Liberty.
Maka, tidak mengherankan jika seniman Pop Amerika seperti Andy Warhol tertarik pada seni Tanaami.
Salah satu di antara banyak karya ini, dengan rona cerah dan humor ironisnya, ada sesuatu yang jauh lebih gelap.
Animasi Crayon Angel-nya tahun 1975, misalnya, tampak mirip dengan seni Pop, karena ikon yang terkait dengan produk komersial Jepang dengan cepat disunting di seluruh bagian.
Namun, gambar-gambar ini muncul bersamaan dengan rekaman perang yang sebenarnya, yang membuat semua psikedelika ini menjadi suram.
Ia terus memproduksi seni baroknya hingga akhir kariernya, memamerkan lukisan-lukisan bertabur berlian imitasi yang menggabungkan mata yang menyala-nyala.
Menggambarkan sosok wanita berdada besar, figur-figur yang diambil dari lukisan-lukisan sejarah seni, dan banyak lagi di galeri Venus Over Manhattan di New York pada 2022.