SKOR.id - Sepak bola berduka dalam dua hari terakhir. Dua legenda wafat dan mereka adalah mantan pemain Barito Putera serta Arema Malang pada era Galatama.
Kabar duka terbaru datang dari dunia persepakbolaan Kalimantan Selatan. Legenda klub Liga 1, Barito Putera, Ismairi meninggal dunia pada Rabu (19/4/2023) pagi tadi.
Mantan kiper yang bernama lengkap H Ismairi bin H Syakri Ali Sunan ini meninggal dunia di Banjarbaru. Rumah duka mantan andalan Barito Putera ini beralamat di Jalan Subur Makmur 22 (Golf Km 24), Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.
Jenazah Ismairi disalatkan di ruang induk Masjid Al-Jihad, Jalan Cempaka Banjarmasin siang waktu setempat atau setelah salat zuhur.
Kemudian, jenazah akan dikebumikan di alkah Orion Ki Hajar Dewantara Jalan A Yani Km 24 Golf, Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Yunan Helmi yang merupakan eks-pilar Barito Putera dan juga sahabat almarhum menjelaskan penyebab kematian Ismairi. Menurut Yunan Helmi, Ismairi menderita penyakit lambung dan serangan jantung.
"Senin (17/4/2023), saya sempat menjenguk beliau di rumah sakit," ujar Yunan Helmi kepada Radar Banjarmasin via WhatsApp.
"Saya sempat berbincang, lalu keesokan harinya sudah pulang ke rumah dan tiba-tiba hari ini dapat kabar beliau sudah meninggalkan kita semua,” ucapnya menambahkan.
Ismairi sempat mendapat perawatan selama empat hari di Rumah Sakit Sultan Agung, Banjarbaru. "Bagi saya, almarhum adalah sosok abang, saudara, guru dan panutan selama ini," tuturnya.
"Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi ALLAH, amin,” ucap Yunan Helmi menambahkan.
Ismairi lahir di Curup, Rejang Lebong, Lampung pada 3 April 1966. Ismairi meninggal dunia hanya berselang sekitar setengah bulan setelah merayakan ulang tahun ke-57.
Setelah pensiun sebagai kiper, Ismairi menjajal dunia kepelatihan. Diapun sempat dipercaya menjadi pelatih kiper Barito Putera dan beberapa tim lokal di Kalimantan Selatan.
Sehari sebelumnya, ada kabar duka juga dari sepak bola Indonesia pada Selasa (18/4/2023). Legenda Arema Malang, Mecky Tata meninggal dunia.
"Keluarga besar Arema sangat berduka atas kepergian Mecky Tata," ucap pelatih Arema FC, Joko Susilo.
"Kami semua tahu perjuangannya pada masa itu, kontribusi besarnya terhadap Singo Edan. Saya rasa dia membawa pengaruh besar pada awal perjalanan Arema."
"Semua tahu bagaimana Mecky Tata pada waktu itu. Tidak mudah untuk menggantikan perannya," tuturnya.
Joko merasakan langsung kontribusi besar Mecky Tata untuk Arema karena pernah setim pada era Galatama. Bahkan, Mecky merupakan sosok yang memotivasi Joko untuk mendapat tempat utama di Arema
Di sisi lain, menurut Joko, ada pribadi unik pada seorang Mecky Tata. "Mecky sosok yang enggak banyak omong. Sepertinya menakutkan, tapi dia baik," ujarnya.
"Mecky Tata juga tidak pernah ada masalah dengan teman satu tim maupun klub lawan," tutur Joko Susilo.