SKOR.id - Pelatih tunggal putri Indonesia, Imam Tohari, memberi update mengenai kondisi Gregoria Mariska Tunjung pasca tersingkir di perempat final China Open 2025.
Seperti diketahui, langkah Gregoria terhenti pada Jumat (25/7/2025). Berhadapan dengan unggulan keempat asal Cina, Han Yue, Jorji - sapaan akrabnya - dipaksa menyerah 19-21, 18-21.
Meski begitu, performa Gregoria di Olympic Sports Centre Gymnasium, Changzhou, tersebut patut diacungi jempol. Melawan salah satu rival papan atas, dia bisa memberikan perlawanan sengit.
Sebagai konteks, pebulu tangkis 25 tahun itu tidak dalam kondisi terbaiknya. Gregoria baru saja pulih dari serangan vertigo hebat yang memaksanya absen beberapa bulan.
Bahkan, selepas pertandingan kontra Han Yue, Gregoria sempat drop. Dia terduduk lama di sisi lapangan sampai harus dihampiri dokter.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran penggemar bahwa vertigonya kembali kambuh.
Namun, Imam Tohari segera menenangkan keadaan. Gregoria, katanya, baik-baik saja.
"Tadi memang di akhir pertandingan, Gregoria sempat merasakan sedikit pusing tapi secara keseluruhan kondisinya stabil dan ok," ujar pelatih tunggal putri Pelatnas PBSI itu.

Alih-alih membicarakan kondisi anak asuhnya, Imam fokus mengevaluasi performa Gregoria.
Menurutnya, masih ada hal yang perlu ditingkatkan, terutama dari aspek teknikal. Lama menepi dari lapangan memang membuat permainan Gregoria tak seciamik dulu.
Imam Tohari sudah tahu apa saja yang perlu digeber agar tunggal putri andalan Indonesia itu sudah kembali 100 persen saat Kejuaraan Dunia BWF dimulai, bulan depan.
"Evaluasi dari penampilan Gregoria hari ini dari sisi teknik harus bisa lebih rapi. Positifnya, insting dia sudah kembali. Cuma memang masih banyak mati sendiri, terlalu jor-joran," kata Imam.
"Saya juga harus meningkatkan kelincahan dan fisiknya untuk lebih siap lagi di Kejuaraan Dunia nanti," dia menambahkan.
Pelan-pelan, Gregoria Mariska Tunjung mulai menemukan ritme. Gugur dini di Japan Open 2025, pekan lalu, pada laga perdananya pasca comeback, dia kini mampu menapak ke perempat final China Open 2025.
Progresnya terlihat, dan berikutnya ada waktu kurang-lebih satu bulan untuk mematangkan semua jelang Kejuaraan Dunia BWF. Harapannya Jorji bisa kembali ke jajaran elite.