SKOR.id - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, bangga bisa menjuarai China Open 2025.Mereka mempersembahkan gelar ini untuk seluruh rakyat Indonesia dan satu sosok spesial.Fajar/Fikri membawa pulang titel China Open 2025 usai mengalahkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 21-15, 21-14, di Olympic Sports Centre Gymnasium, Changzhou, Cina, Minggu (27/7/2025).Ini merupakan gelar juara perdana bagi wakil Indonesia di BWF World Tour Super 500 ke atas pada 2025.Sepanjang tahun ini, memang sangat sulit untuk para pebulu tangkis tanah air bersaing di level elite.Namun, penantian panjang tersebut akhirnya selesai. Tak tanggung-tanggung, Fajar/Fikri pulang membawa gelar Super 1000."Alhamdulillah sangat bersyukur bisa menyelesaikan dua turnamen ini dengan hasil yang lumayan baik," ujar Fajar Alfian."Sebenarnya, kami juga punya ekspektasi di Jepang (Japan Open 2025) minggu lalu bahwa kami bisa, tapi Tuhan punya rencana lebih baik dengan juara di sini.""Semoga dengan kemenangan ini bisa menambah kepercayaan diri kami berdua ke depannya," lanjutnya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/fakri_juara_chn_3d35e38635.jpg" alt="fajar/fikri juara china open 2025"><figcaption>Pose ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, usai menjuarai China Open 2025 di Olympic Sports Centre, Changzhou, Cina, 27 Juli 2025. (Dok. PBSI)</figcaption></figure>Kemenangan ini juga menjadi pelipur lara bagi para penggemar bulu tangkis Indonesia yang sudah lama menanti prestasi dari idola mereka.Selain dua titel Super 300 di Thailand Masters 2025 (Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti) dan Taipei Open 2025 (Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu), hanya kekecewaan yang didapat sejak awal tahun.&nbsp;"Gelar ini kami persembahkan untuk Indonesia, untuk PBSI, untuk pelatih yang telah melatih kami penuh dengan kesadaran dan ketekunan," kata Fajar."Terima kasih juga untuk semua pendukung yang terus mendukung kami tidak henti-hentinya," dia menambahkan.Mereka tak lupa memberi tribute kepada salah satu legenda bulu tangkis tanah air, Iie Sumirat, yang baru saja wafat. Fajar/Fikri punya koneksi spesial dengannya."Gelar ini juga secara khusus kami persembahkan untuk legenda bulu tangkis Indonesia asal Bandung, kota kami berdua, yang baru saja berpulang minggu ini, Kang Iie Sumirat," katanya.Lebih lanjut, Fajar/Fikri mengungkap kunci sukses mereka menaklukkan Aaron/Soh di final China Open 2025.Unggulan kedua asal Malaysia itu bukan lawan sembarangan, tapi duo Indonesia mampu tampil dominan dan menyelesaikan laga dalam dua gim saja."Tidak banyak berbeda pola permainan kami dari babak pertama sampai final, bermain taktis dan memegang permainan depan. Dengan kondisi lapangan yang berangin dan shuttlecock kencang, pastinya memegang bola depan adalah kunci dan kami berdua yang bertipe playmaker bisa mengatasinya dengan baik," kata Fajar."Kunci kemenangan kami pastinya keyakinan atas kemampuan diri sendiri, komunikasi dengan A Fajar, dan pelatih yang baik. Saya tidak menyangka bisa juara, tidak tahu mau bicara apa," Fikri menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/4zw7qXE9UBM?si=IKwtPx7x_JTvVb_2" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Gelar juara China Open 2025 yang diraih Fajar/Fikri sekaligus mengobati kerinduan pecinta bulu tangkis Indonesia.

Badminton

Fajar/Fikri Persembahkan Gelar China Open 2025 buat Mendiang Iie Sumirat

SKOR.id - Penantian panjang Indonesia untuk merengkuh gelar bergengsi di kancah bulu tangkis dunia, tahun ini, berakhir sudah.Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menjadi pemecah kebuntuannya. Ganda putra 'dadakan' itu sukses menjadi juara China Open 2025.Menghadapi pasangan asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di Olympic Sports Centre Gymnasium, Changzhou, Cina, Minggu (27/7/2025) sore, Fajar/Fikri menang telak 21-15, 21-14.Ganda Indonesia memang tak memberi kesempatan kepada sang rival untuk mengembangkan permainan. Sejak awal mereka langsung menekan unggulan kedua tersebut.Pada gim pertama, Fajar/Fikri bahkan mampu tancap gas 11-2 saat interval sebelum menutupnya dengan keunggulan meyakinkan 21-15.Begitu pula gim kedua, duo Sunda itu kembali memimpin nyaman 11-6 pada interval dan menyudahi perlawanan Aaron/Soh di angka 21-14.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DMm7O19yH5V"></oembed></figure>Kemenangan ini sangat luar biasa jika mengingat Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri belum ada sebulan dipasangkan oleh PBSI.Turnamen yang mereka ikuti pun baru dua (sebelumnya Japan Open 2025), tapi langsung sukses mempersembahkan gelar juara buat Indonesia.Prestasi yang tak hanya bermakna bagi Fajar/Fikri, tapi bulu tangkis tanah air secara keseluruhan.Bagaimana tidak, sepanjang tahun para penggemar menanti para pemain idola mereka membawa pulang gelar dari turnamen bergengsi, tapi selalu berakhir dengan kekecewaan.Khusus di BWF World Tour Super 1000, prestasi terbaik wakil Indonesia cuma runner-up All England 2025 (Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana) dan Indonesia Open 2025 (Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani).Sementara, terakhir kali Indonesia mampu membawa pulang titel Super 1000 adalah lewat Jonatan Christie di All England 2024, Maret tahun lalu.&nbsp;Kini, euforia dan optimisme kembali muncul lewat kemenangan Fajar/Fikri di China Open 2025.&nbsp;Ini harus menjadi momentum kebangkitan Indonesia di kancah bulu tangkis dunia, terutama jelang BWF World Championship 2025 pada pengujung Agustus mendatang.&nbsp;Tentu tidak hanya ganda putra, sektor lainnya juga perlu meningkatkan level untuk ikut menambah gelar juara.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/4zw7qXE9UBM?si=IKwtPx7x_JTvVb_2" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shobul Fikri, taklukkan duo Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di final China Open 2025.

China Open 2025: Fajar/Fikri Juara, Penantian Panjang Indonesia Berakhir

SKOR.id - Mari melihat head-to-head Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri lawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di partai final.Duet Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri asal Indonesia mampu melangkah hingga partai punak turnamen Super 1000, China Open 2025.Hal ini terbilang prestasi yang luar biasa, karena mereka adalah pasangan "dadakan" mengingat partner keduanya yang sedang tak bisa berlaga.Tampil bukan sebagai unggulan, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri mampu menunjukkan bahwa mereka juga patut diperhitungkan.Di partai final China Open 2025, keduanya akan berhadapan dengan wakil Malaysia yang juga unggulan kedua, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.Karena pasangan Indonesia adalah pasangan baru, tentu saja mereka sebagai pasangan belum pernah melawan Aaron/Soh.Akan tetapi, bagi masing-masing dari Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, keduanya sudah pernah melawan lawan yang sama di partai final turnamen BWF World Tour.Fikri melawan Aaron/Soh saat berpasangan dengan Bagas Maulana di final Denmark Open 2023.Pada turnamen Super 750 tersebut, Fikri harus rela hanya jadi runner-up usai kalah 13-21, 17-21, di laga final.Sedangkan Fajar saat berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto juga pernah sekali bertemu Aaron/Soh di final.Laga ini terjadi di final All England Open 2024 lalu.Saat itu, Fajar/Rian jadi juara usai mengalahkan Aaron/Soh 21-16, 21-16.Kini bersama pasangan baru, apakah Fajar/Fikri bisa mengalahkan Aaron/Soh?<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/hr0fGQBok9Q?si=lICPRIl0W79Et4_n" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Bagaimana sejarah pertemuan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri lawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di partai final?

Head-to-Head Fajar/Fikri vs Aaron/Soh di Partai Final

SKOR.id - Satu wakil Indonesia sukses menembus final China Open 2025. Mereka adalah ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri.Pada laga semifinal di Olympic Sports Centre Gymnasium, Changzhou, Cina, Sabtu (26/7/2025), Fajar/Fikri mampu menyingkirkan jagoan tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dua gim langsung 21-19, 21-17.Meski mendapat tekanan dari lawan plus suporter yang memadati venue, Fajar/Fikri sama sekali tak gentar. Mereka main agresif dan tancap gas sejak awal."Hari ini kami menerapkan permainan cepat dan memegang permainan depan. Kami juga tampil tanpa beban, bermain enjoy karena bukan pasangan asli," kata Fajar Alfian."Tidak mudah bagi kami karena selain melawan Liang/Wang, kami juga harus melawan satu stadion yang antusiasnya luar biasa mendukung pemain tuan rumah. Kami mencoba rileks dan mencoba lebih fokus saja," dia menambahkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/fakri_chn_sf_dbae27f754.jpg" alt="fajar/fikri - sf chn"><figcaption>Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, tembus final China Open 2025. (Dok. PBSI)</figcaption></figure>Langsung mencapai final BWF World Tour Super 1000 sebagai pasangan baru merupakan prestasi hebat. Apalagi Fajar/Fikri baru ikut dua turnamen setelah dibentuk kurang-lebih sebulan.Pekan lalu, mereka juga mampu menjejak ke perempat final Japan Open 2025 (Super 750), impresif untuk ukuran 'debutan'.Fajar mengungkapkan, chemistry-nya yang klop bersama Fikri merupakan faktor penting. Keduanya telah saling mengenal sejak level klub di Bandung, walaupun baru sekarang main bareng secara resmi."Di sini saya mengakui peran Fikri sangat besar jadi saya hanya banyak mengingatkan poin demi poin. Fikri dengan cover yang sangat luar biasa, depan dan belakang," lanjut pemain yang aslinya berpartner dengan Muhammad Rian Ardianto ini."Saya merasa berpasangan dengan A Fajar bisa membuat saya lebih tenang, lebih dewasa di dalam lapangan. Sebagai senior sejak di klub, dia benar-benar bisa ngemong dan membimbing saya," Fikri menimpali.Berikutnya, tinggal satu pertandingan lagi yang memisahkan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dengan gelar juara China Open 2025.Lawan mereka adalah ganda putra Malaysia, sekaligus unggulan kedua, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.Titel yang tak cuma berarti bagi Fajar/Fikri, tapi juga bulu tangkis Indonesia secara keseluruhan. Maklum, tahun ini, belum ada satu titel pun yang diraih wakil Indonesia di BWF World Tour Super 500 ke atas."Besok di final akan bertemu Aaron/Soh, mereka luar biasa prestasinya tahun ini. Tidak mudah tapi kami akan habis-habisan," kata Fajar."Sangat berarti bagi saya bisa masuk final Super 1000. Sudah lama saya dan A Fajar tidak naik podium, terutama di Super 1000. Semoga besok bisa dituntaskan menjadi podium tertinggi," Fikri memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/hr0fGQBok9Q?si=xzmpMFl-uaeD93El" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri berpeluang beri gelar Super 1000 pertama buat Indonesia tahun ini.

China Open 2025: Tembus Final, Fajar/Fikri Siap Habis-habisan Buru Gelar Juara

SKOR.id - Langkah Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu terhenti di semifinal China Open 2025. Namun, ada aura positif di balik kekalahan tersebut.Meski harus mengakui keperkasaan wakil Cina, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin, 21-16, 15-21, 16-21, pada laga di Olympic Sports Centre Gymnasium, Changzhou, Sabtu (26/7/2025), tapi performa Jafar/Felisha layak diapresiasi.Mereka mampu mengimbangi ganda campuran nomor dunia tersebut, beberapa kali terlibat duel sengit. Apalagi itu dilakukan di hadapan suporter tuan rumah.Pada akhirnya, hanya pengalaman yang membedakan kedua pasangan. Jafar/Felisha memang belum matang dalam poin-poin krusial."Kami harus meningkatkan ketenangan, mengurangi mati sendiri di poin-poin krusial. Lawan juga sebenarnya sama, banyak mati sendiri, tapi kami masih lebih banyak," kata Jafar Hidayatullah."Saya harus bisa lebih mengontrol diri saya sendiri, terutama ketika permainannya sedang tidak sesuai harapan," dia menambahkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/jafel_chn_open_dbc1f497d5.jpg" alt="jafar/felisha - china open 2025"><figcaption>Ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, mampu mencapai semifinal China Open 2025. (Dok. PBSI)</figcaption></figure>Namun, alih-alih kecewa, Jafar/Felisha patut berbangga atas perjalanan mereka di China Open 2025.&nbsp;Ini adalah kali pertama duo belia tersebut mampu mencapai semifinal BWF World Tour Super 1000, sebuah perkembangan signifikan.Baru Juni lalu, Jafar/Felisha langsung gugur di babak kedua Indonesia Open 2025, yang merupakan debut mereka di turnamen Super 1000. Kini, mereka sudah tembus empat besar.Selain itu, Jafar/Felisha juga terus membuktikan bahwa mereka adalah ganda campuran paling potensial milik Indonesia. Tahun ini, performa mereka sangat gemilang.Mulai dari medali perunggu Kejuaraan Asia 2025 pada April, kemudian lanjut memenangi Taipei Open 2025, bulan berikutnya - gelar Super 300 perdana dalam karier mereka.Jafar/Felisha juga kerap mengalahkan pasangan papan atas dunia, membuktikan mentalitas yang sudah terbangun meski terhitung masih muda.Bukti teranyar adalah saat menyingkirkan ganda campuran nomor lima dunia asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, di perempat final China Open 2025.Semua ini adalah modal berharga jelang tantangan lebih besar lagi, yakni Kejuaraan Dunia BWF 2025, akhir Agustus mendatang."Puji Tuhan bisa sampai di semifinal di ajang Super 1000 ini. Sebenarnya tidak mau kalah, tapi ini hasilnya, kami harus terima. Setelah ini, alihkan pikiran ke turnamen berikutnya, pertandingan yang besar, Kejuaraan Dunia," ujar Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu."Kami akan evaluasi, besar atau kecil, dari turnamen ini untuk dapat yang lebih baik lagi.""Kami cukup senang dengan apa yang kami tampilkan di sini, kami bisa mengimbangi pasangan-pasangan top. Kami merasa level kami sudah tidak terlalu jauh dengan mereka, hanya kami perlu lebih konsisten lagi di lapangan.""Secara pribadi, saya harus meningkatkan antisipasi dan power," pungkasnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/hr0fGQBok9Q?si=xzmpMFl-uaeD93El" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Meski terhenti di semifinal China Open 2025, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu memperlihatkan potensi besar.

Semifinal BWF World Tour Super 1000 Perdana, Bukti Perkembangan Pesat Jafar/Felisha

SKOR.id - Pelatih tunggal putri Indonesia, Imam Tohari, memberi update mengenai kondisi Gregoria Mariska Tunjung pasca tersingkir di perempat final China Open 2025.Seperti diketahui, langkah Gregoria terhenti pada Jumat (25/7/2025). Berhadapan dengan unggulan keempat asal Cina, Han Yue, Jorji - sapaan akrabnya - dipaksa menyerah 19-21, 18-21.Meski begitu, performa Gregoria di Olympic Sports Centre Gymnasium, Changzhou, tersebut patut diacungi jempol. Melawan salah satu rival papan atas, dia bisa memberikan perlawanan sengit.Sebagai konteks, pebulu tangkis 25 tahun itu tidak dalam kondisi terbaiknya. Gregoria baru saja pulih dari serangan vertigo hebat yang memaksanya absen beberapa bulan.Bahkan, selepas pertandingan kontra Han Yue, Gregoria sempat drop. Dia terduduk lama di sisi lapangan sampai harus dihampiri dokter.Hal ini menimbulkan kekhawatiran penggemar bahwa vertigonya kembali kambuh.&nbsp;Namun, Imam Tohari segera menenangkan keadaan. Gregoria, katanya, baik-baik saja."Tadi memang di akhir pertandingan, Gregoria sempat merasakan sedikit pusing tapi secara keseluruhan kondisinya stabil dan ok," ujar pelatih tunggal putri Pelatnas PBSI itu.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/jorji_qf_china_79b3f035b8.jpg" alt="gregoria - china open 2025"><figcaption>Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, terhenti di perempat final China Open 2025 oleh wakil tuan rumah Han Yue, 25 Juli 2025. (Dok. PBSI)</figcaption></figure>Alih-alih membicarakan kondisi anak asuhnya, Imam fokus mengevaluasi performa Gregoria.Menurutnya, masih ada hal yang perlu ditingkatkan, terutama dari aspek teknikal. Lama menepi dari lapangan memang membuat permainan Gregoria tak seciamik dulu.Imam Tohari sudah tahu apa saja yang perlu digeber agar tunggal putri andalan Indonesia itu sudah kembali 100 persen saat Kejuaraan Dunia BWF dimulai, bulan depan."Evaluasi dari penampilan Gregoria hari ini dari sisi teknik harus bisa lebih rapi. Positifnya, insting dia sudah kembali. Cuma memang masih banyak mati sendiri, terlalu jor-joran," kata Imam."Saya juga harus meningkatkan kelincahan dan fisiknya untuk lebih siap lagi di Kejuaraan Dunia nanti," dia menambahkan.Pelan-pelan, Gregoria Mariska Tunjung mulai menemukan ritme. Gugur dini di Japan Open 2025, pekan lalu, pada laga perdananya pasca comeback, dia kini mampu menapak ke perempat final China Open 2025.Progresnya terlihat, dan berikutnya ada waktu kurang-lebih satu bulan untuk mematangkan semua jelang Kejuaraan Dunia BWF. Harapannya Jorji bisa kembali ke jajaran elite.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/hr0fGQBok9Q?si=xzmpMFl-uaeD93El" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pelatih tunggal putri Indonesia, Imam Tohari, bicara mengenai kondisi Gregoria Mariska Tunjung pasca China Open 2025.

Sempat Drop, Pelatih Tunggal Putri Beri Update Kondisi Gregoria Mariska Tunjung

SKOR.id - Skuad Indonesia meraih hasil positif pada lanjutan babak pertama China Open 2025, Rabu (23/7/2025).Lima dari enam wakil yang tampil di Olympic Sports Centre, Changzhou, Cina, hari itu berhasil melaju ke babak 16 besar, cuma satu yang tersingkir.Sosok tersebut adalah Anthony Sinisuka Ginting yang gagal melewati adangan tunggal putra Kanada, Brian Yang. Namun, hasil tersebut bisa dimaklumi mengingat dia baru pulih dari cedera panjang.Sisanya, ada kemenangan-kemenangan impresif. Mulai dari ganda campuran Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah hingga ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi.Amri/Nita membuka hari dengan menundukkan pasangan Cina, Cheng Xing/Zhang Chi, dalam pertarungan tiga gim, 21-18, 17-21, 21-19.Kemudian, Jonatan Christie menambah kebahagiaan lewat aksinya di nomor tunggal putra. Jojo dengan percaya diri menekuk pemain Singapura, Jiang Heng Jason Teh, 21-17, 21-12.Ini kemenangan berharga bagi Jonatan yang belakangan kerap mendapatkan hasil buruk, termasuk gugur dini di Japan Open 2025, pekan lalu."Di sini mau tampil lebih baik, mau lebih membalikkan kepercayaan diri setelah di beberapa turnamen terakhir bisa dibilang permainan saya (bukan hanya hasil) belum sepenuhnya kembali," katanya.&nbsp;"Selepas cedera dan masih proses rehabilitasi juga penguatan, menjaganya itu cukup menguras pikiran, mental dan semuanya. Saya mau bermain di lapangan tidak takut, tidak ada trauma. Tujuannya ke arah sana," dia menambahkan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DMbvyP8Sj71"></oembed></figure>Kembali ke ganda campuran, pasangan muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, membuat statement penting dengan mengalahkan unggulan keenam asal Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie.&nbsp;Hampir kalah di gim kedua, Jafar/Feli secara luar biasa comeback untuk memenangi laga 18-21, 24-22, 21-15. Ini membuktikan kekuatan mental mereka."Ketika tertinggal kami nekat saja, mau main aman juga sama saja kalau hilang satu poin berarti kalah," kata Jafar."Untuk besok kami harus lebih siap, lebih fokus dan mengurangi mati sendiri yang masih banyak sekali. Itu PR kami," lanjutnya.Kemenangan juga diraih ganda putra, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana. Menghadapi pasangan Jepang, Takumi Nomura/Yuichi Shimogami, mereka unggul 21-17, 21-17.Hasil positif ini menjadi modal Leo/Bagas jelang menghadapi lawan lebih kuat di babak kedua, yakni duo India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Masih ada kekurangan yang perlu dibenahi."Kami kalah pada pertemuan pertama di Indonesia Open lalu. Pastinya kami mau revans, modalnya sudah ada dari hasil hari ini. Kami ada peningkatan tapi tetap harus bermain lebih tenang," ujar Bagas.Sebagai penutup, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi tampil dominan untuk menyudahi perlawanan ganda putri Taiwan, Sung Shuo Yun/Yu Chien Hui, 21-10, 21-16.Dengan demikian, selama dua hari gelaran babak pertama China Open 2025, Indonesia meloloskan sembilan wakil ke 16 besar.Sebelumnya, sudah ada Gregoria Mariska Tunjung, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani. dan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/hr0fGQBok9Q?si=8nARMo7hDYWYV2LA" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Hanya satu dari enam wakil Indonesia yang kalah pada lanjutan babak pertama Cina Open 2025, Rabu (23/7/2025).

China Open 2025: Kemenangan Ana/Tiwi Tutup Hari Positif bagi Indonesia

SKOR.id - Nasib Anthony Sinisuka Ginting tak kunjung mujur sejak comeback pasca cedera. Dua turnamen beruntun, tunggal putra andalan Indonesia itu selalu gugur dini.Teranyar, Ginting tersingkir di babak pertama China Open 2025.&nbsp;Menghadapi wakil Kanada, Brian Yang, di Olympic Sports Centre, Changzhou, Cina, Rabu (23/7/2025), dia kalah 21-9, 16-21, 14-21.Juara Asia 2023 itu mengaku kesulitan beradaptasi dengan kondisi venue sehingga strategi yang disusunnya tak berjalan.Meski mengawali pertandingan dengan baik, Ginting perlahan kehilangan irama dan akhirnya harus mengakui kehebatan lawan."Memang kondisi di sini cukup terasa menang dan kalah anginnya, dan itu membuat saya kurang bisa menerapkan strategi yang disiplin dan banyak mati sendiri. Itu membuat lawan lebih percaya diri," katanya.Tapi, Ginting tak terlalu berkecil hati. Walau kecewa, dia tetap bersyukur bisa melalui pertandingan penuh tanpa cedera.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/ginting_chn_c399a58255.jpg" alt="anthony ginting - chn"><figcaption>Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, kembali kandas di babak pertama China Open 2025, pada 23 Juli 2025. (Dok.PBSI)</figcaption></figure>Seperti diketahui, pebulu tangkis 28 tahun ini sempat menepi selama hampir enam bulan akibat masalah bahu. Jadi, mampu bertanding di level elite tanpa masalah adalah hal positif.Lagi pula, saat ini memang prioritasnya bukan hasil, tapi bagaimana mendapatkan kembali perasaan kompetitif.Pekan lalu, Ginting juga gugur di babak pertama Japan Open 2025. Namun, dia tetap puas dengan pengalaman yang didapat setelah comeback ke lapangan.&nbsp;"Dari dua turnamen ini, hal positif yang bisa saya ambil adalah bisa merasakan lagi atmosfer pertandingan, tekanannya, tegang di dalam lapangannya," kata Ginting."Ini bukan hanya tentang diri sendiri, tapi faktor eksternal seperti bagaimana menjawab strategi lawan dengan cepat, adaptasi cepat, juga ada faktor lapangan dan shuttlecock yang berbeda, yang tidak saya dapat saat latihan. Jadi di sini dan Jepang minggu lalu berusaha maksimal, ada kesulitan apa coba cari solusinya.""Secara keseluruhan, saya menilai perfoma saya ada di 60-70 persen," pungkasnya.Gagal di Japan Open dan China Open 2025 memberi banyak bahan evaluasi bagi Anthony Sinisuka Ginting. Dia tahu ada 30 persen kekurangan yang harus dikejar untuk kembali ke performa terbaik.&nbsp;Targetnya adalah Kejuaraan Dunia BWF yang akan digelar pada akhir Agustus mendatang, jadi masih ada waktu sekitar satu bulan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Uw7LjZD0vYM?si=wpTa-lyHDEkuKFFO" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pebulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, lagi-lagi gugur di babak pertama China Open 2025.

Anthony Sinisuka Ginting Akui Performanya Belum Kembali 100 Persen

SKOR.id - Pertarungan antara ganda putra Indonesia akan terjadi di babak kedua China Open 2025.Sama seperti di Japan Open 2025, pekan lalu, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri bakal berhadapan lagi dengan kompatriot mereka, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.Kedua pasangan ini sama-sama meraih kemenangan pada babak pertama, Selasa (22/7/2025).<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DMZ-15wybAm"></oembed></figure>Fajar/Fikri menyingkirkan ganda Malaysia, Choong Hon Jian/Muhammad Haikal, 21-11, 21-10, lewat pertarungan singkat di Olympic Sports Centre Gymnasium, Changzhou, Cina.Duet anyar ini terlihat jauh lebih kompak dibandingkan debut mereka di Japan Open 2025."Kami berdua sebagai pemain depan bukan halangan untuk berpasangan. Kami setiap hari latihan bersama di pelatnas, jadi tidak kaget ketika harus berkolaborasi seperti ini. Di Japan Open, minggu lalu, kami sudah mencoba yang terbaik walau belum beruntung dan itu menjadi motivasi kami untuk lebih baik lagi di sini," kata Fajar Alfian."Kami bisa mengimbangi pasangan-pasangann top di Jepang kemarin, sebuah hal yang positif. Kami sudah makin padu, semoga di sini hasilnya bisa lebih baik," Fikri menambahkan.Soal pertemuan dengan Sabar/Reza, Fajar berharap bisa mendapatkan hasil serupa seperti di Japan Open 2025, di mana mereka mampu meraih kemenangan.Meski begitu, dia tahu betul kapasitas yang dimiliki dua juniornya tersebut jadi akan tetap waspada."Pada pertemuan sebelumnya, kami sempat tertinggal jauh di awal gim pertama, tapi kami bisa mengembalikan keadaan. Kami berharap lusa bisa langsung in, bisa fokus. Mereka pasti mau balas kekalahan, tapi kami juga mau hasil terbaik," kata Fajar.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DMaACOGyA3U"></oembed></figure>Adapun Sabar/Reza melaju ke babak kedua usai mengalahkan pasangan Amerika Serikat, Chen Zhi Yi/Presley Smith, 21-9, 21-14.Meski dominan, mereka mengakui masih terus beradaptasi dengan kondisi lapangan di Olympic Sports Centre Gymnasium."Kemarin saat tes lapangan, waktunya hanya sebentar, tidak cukup untuk penyesuaian yang maksimal," ujar Reza."Di sini kita tahu kalah-menang anginnya cukup terasa, jadi kami berusaha untuk antisipasi, kontrol bola. Siapa yang bisa menyerang duluan, itu lebih banyak kesempatan mendapat poin," Sabar menimpali.Disinggung mengenai potensi revans atas Fajar/Fikri, ganda putra non-pelatnas ini mengaku akan mempersiapkan diri sebaik-baiknya."Kami harus bisa lebih fokus. Evaluasi dari kami, sempat unggul di gim pertama waktu itu tapi terkejar. Fajar/Fikri walaupun pasangan baru tapi mereka punya pengalaman yang banyak," kata Reza.Babak kedua China Open 2025 akan dimulai pada Kamis (24/7/2025) karena besok masih melanjutkan rangkaian babak pertama.Sejauh ini, sudah dua wakil Indonesia yang gugur, yakni tunggal putra Alwi Farhan dan tunggal putri Putri Kusuma Wardani.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/hr0fGQBok9Q?si=iFYW4Nzl8dUG8741" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Fajar/Fikri dan Sabar/Reza kembali saling berhadapan di babak kedua China Open 2025.

China Open 2025: Ganda Putra Indonesia Berebut Tiket ke Perempat Final

SKOR.id - Tunggal putri andalan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, akhirnya mencicipi kemenangan perdananya pasca absen panjang.Itu terjadi pada babak pertama China Open 2025 di Olympic Sports Centre Gymnasium, Changzhou, Cina, Selasa (22/7/2025).Berhadapan dengan pebulu tangkis Jepang, Kaoru Sugiyama, Gregoria menyudahi pertandingan dalam dua gim, 23-21, 21-9.Hasil ini jauh lebih baik dibanding comeback-nya di Japan Open 2025, pekan lalu, di mana Gregoria langsung gugur di babak pertama.Meski demikian, dia sama sekali belum puas. Gregoria merasa masih bisa menampilkan performa yang jauh lebih baik."Performa saya di minggu lalu jauh di bawah yang saya inginkan. Bukan hanya tentang hasil, tapi secara permainan sama sekali tidak puas dan tidak senang. Hari ini pun saya masih kesulitan dengan kondisi lapangan yang cukup berangin," kata pemain yang biasa disapa Jorji ini."Di gim pertama, saya rasa di posisi itu tidak mudah untuk melakukan pengembalian-pengembalian bola, merancang strategi bahkan tempo pun berantakan. Lawan malah bisa terus menekan, tapi beruntung di saat adu setting saya tidak membuang kesempatan. Keunggulan di gim pertama sangat menentukan," tambahnya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/jorji_chn_5e09f22cd5.jpg" alt="gregoria mariska - chn open 2025"><figcaption>Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, tampil di babak pertama China Open 2025, 22 Juli 2025. (Dok. PBSI)</figcaption></figure>Seiring waktu, Gregoria mulai menemukan irama. Kepercayaan dirinya perlahan bangkit, terbukti dengan gim kedua yang dimenangi dengan skor telak."Di gim kedua, selain percaya diri yang sudah makin tumbuh, kondisi lapangan juga lebih enak menerapkan permainan yang saya inginkan. Saya juga tidak banyak melakukan kesalahan sendiri," pungkasnya.Kemenangan sangat berarti bagi Gregoria Mariska Tunjung yang sempat menepi selama kurang lebih tiga bulan akibat serangan vertigo.Saat ini, mengembalikan sentuhan adalah prioritas utama, walaupun ada harapan untuk terus melaju.&nbsp;Berikutnya, dia akan berhadapan dengan pebulu tangkis Taiwan, Lin Hsiang-ti, pada babak kedua.Apapun hasil laga tersebut, yang terpenting adalah Gregoria terus mengasah kemampuan dan kembali ke performa puncak.&nbsp;Bagaimanapun, targetnya adalah siap 100 persen untuk Kejuaraan Dunia BWF 2025, Agustus mendatangMasih ada waktu sekitar satu bulan bagi Gregoria untuk menggeber kondisi, dengan China Open 2025 menjadi kesempatan terakhir.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/hr0fGQBok9Q?si=iFYW4Nzl8dUG8741" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Gregoria Mariska Tunjung melaju ke babak kedua China Open 2025 usai mengalahkan Kaoru Sugiyama, Selasa (22/7/2025).

Latest Articles - China Open 2025