- Tahun depan, KTM akan kehilangan hak-hak sebagai pabrikan konsesi tetapi untuk mesin masih didispensasi.
- Proposal asli Asosiasi Pabrikan adalah di MotoGP 2021 nanti mengizinkan KTM memakai dua mesin lebih banyak dibanding pabrikan non-konsesi lama.
- Sejumlah pejabat di Komisi Grand Prix diduga mengintervensi regulasi soal homologasi mesin dan aerodinamika untuk MotoGP 2021.
SKOR.id - Sejumlah pabrikan yang turun di MotoGP tidak senang dengan keputusan yang mengizinkan KTM mengembangkan mesin untuk musim balap 2021.
Sebelumnya, dengan status pabrikan konsesi (memiliki sejumlah keuntungan dari latihan tak terbatas hingga jumlah mesin per musim lebih banyak), KTM dan Aprilia diizinkan mengembangkan mesin alias boleh membuat mesin baru untuk MotoGP musim depan.
Sementara, empat pabrikan lain yang berstatus non-konsesi, yakni Honda, Yamaha, Ducati, dan Suzuki akan menyetop pengembangan mesin (engine freeze) sebagai bagian dari penghematan anggaran karena dampak pandei Covid-19.
Tahun depan KTM akan kehilangan hak konsesi menyusul kemenangan Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) dan Miguel Oliveira (Red Bull KTM Tech3) masing-masing di GP Rep. Ceko dan GP Styria, putaran ketiga dan kelima MotoGP 2020.
Namun begitu, sejumlah pabrikan dikabarkan marah besar. Dalam pertemuan Asosiasi Pabrikan Motor Balap (MSMA) yang digelar menjelang GP Styria (21-23 Agustus 2020), KTM masih diberi dispensasi untuk mengembangkan mesin. Apa pun hasil di GP Styria saat itu.
"Kami memperkirakan KTM akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat mesin super untuk musim 2021," kata sumber dekat pabrikan seperti dikutip Skor.id dari Motorsport.com.
"Tidak seperti pabrikan (konsesi) lainnya, KTM bisa seenaknya mengembangkan mesin tanpa batasan. Bahkan, mereka bisa membuat mesin baru secara utuh jika mau."
Usut punya usut, proposal asli MSMA sebetulnya adalah mengizinkan KTM masih menggunakan dua mesin tambahan seperti saat ini (tujuh karena lomba hanya 14).
Itu berarti KTM masih bisa menggunakan sembilan mesin (seperti pabrikan konsesi) pada 2021 jika MotoGP berlangsung normal, 20 lomba, sedangkan empat pabrikan non-konsesi lainnya tetap tujuh.
Tetapi, tanpa keputusan suara bulat dari keenam pabrikan di MotoGP, para eksekutif dari Komisi Grand Prix mengintervensi regulasi baru dengan memasukkan beberapa komponen yang wajib dihomologasi, di antaranya mesin dan peranti aerodinamika.
Aturan baru tersebut akhirnya menyebut, mesin pabrikan berstatus konsesi di 2020 yang akan memulai 2021 tanpa status itu, baru dihomologasi (disegel) menjelang lomba pertama MotoGP 2021.
"Spesifikasi mesin (2021) tersebut harus diserahkan kepada Direktur Teknik MotoGP," demikian pernyataan hasil keputusan MSMA.
Dengan aturan baru soal mesin ini, KTM diizinkan mengembangkan mesin -- bahkan bisa membuat mesin baru -- untuk musim 2021. Dengan begitu, pabrikan asal Austria tersebut bisa memanfaatkan waktu hingga akhir MotoGP 2020 untuk mengembangkan mesin 2021.
Sementara, empat pabrikan non-konsesi lama (Honda, Yamaha, Ducati, dan Suzuki) tetap harus menggunakan mesin berspesifikasi musim ini untuk MotoGP 2021 nanti.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Bos Red Bull: Performa Ferrari Saat Ini adalah Gambaran Kekuatan Mesin Sesungguhnyahttps://t.co/yVQ67iu6Uq— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 1, 2020
Berita KTM di MotoGP Lainnya:
Bos KTM Ungkap Rahasia Dibalik Peningkatan RC16
Bos KTM Sebut Ketegasan Dani Pedrosa Jadi Kunci Kecepatan RC16
Kehilangan Status Konsesi, KTM Tidak Peduli dan Fokus pada Perburuan Gelar