- Sepanjang Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 lalu, hampir 300 kecelakaan terjadi.
- Pembalap rookie Darryn Binder paling banyak terjatuh tetapi rata-rata kecelakaan Marc Marquez yang tertinggi.
- Biaya perbaikan motor MotoGP yang tidak kecil ikut memengaruhi finasial tim.
SKOR.id – Dari 20 putaran seri Kejuaraan Dunia Balap Motor 2022 lalu, hampir 300 – tepatnya 294 – kecelakaan terjadi di kelas tertinggi, MotoGP. Jumlah ini “lebih sedikit” dibanding MotoGP 2021, saat 278 kecelakaan terjadi hanya dalam 18 akhir pekan Grand Prix.
Kecelakaan di MotoGP memang sulit dihindari mengingat dengan semua kecanggihan teknologi dan mesin yang sangat bertenaga, sebuah motor MotoGP mampu menembus kecepatan lebih dari 350 km/jam.
Tentu saja tidak semua pembalap MotoGP mengalami frekuensi kecelakaan yang sama. Satu hal lagi, pembalap tidak hanya terlibat insiden hanya di latihan bebas, kualifikasi, maupun balapan.
Pada tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Indonesia, 11-13 Februari lalu, kecelakaan dialami 57% dari total 24 pembalap yang turun. Sekira 10 pembalap terjatuh dua-tiga kali dan beberapa di antaranya menimbulkan konsekuensi serius.
Sepanjang 73 tahun Kejuaraan Dunia Balap Motor digelar, lebih dari 10 ribu kecelakaan terjadi dengan korban tewas mencapai 150 pembalap (18 asal Italia).
Pada MotoGP 2022 lalu, rookie Darryn Binder (WithU Yamaha RNF Racing) menjadi pembalap dengan 20 kecelakaan dalam 20 Grand Prix (1,35 per GP).
Menariknya, catatan Binder itu kalah jauh dari Marc Marquez (Repsol Honda) yang mengalami 18 kecelakaan meskipun hanya 12 kali turun di MotoGP musim 2022 lalu akibat cedera. Dengan begitu, Marquez rata-rata terjatuh 1,5 kali per GP, tertinggi musim lalu!
Maverick Vinales (Aprilia Racing) menjadi pembalap yang paling sedikit terjatuh, hanya dua kali dalam 20 GP (0,1 per GP). Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) juga salah satu pembalap dengan rasio kecelakaan kecil musim lalu, yakni 0,35 per GP.
Sementara, juara dunia baru Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo) 14 kali terjatuh dari 20 balapan (0,7 per GP) dan berada di peringkat ke-9 daftar kecelakaan pembalap MotoGP dari 23 rider.
Untuk sirkuit Portimao di Portugal menjadi trek yang paling sering memunculkan kecelakaan, 105. Sebaliknya, sirkuit kebanggaan Argentina, Termas de Rio Hondo menjadi trek dengan insiden paling sedikit.
Kecelakaan tidak hanya memengaruhi torehan pembalap tetapi juga moril tim karena tidak hanya merusak waktu lap tetapi juga hasil balapan yang berujung pada posisi di kejuaraan.
Yang paling penting kecelakaan sangat memengaruhi bujet tim. Lantas, berapa biaya yang harus dikeluarkan tim untuk perbaikan motor jika mengalami kecelakaan?
Motor MotoGP tidak hanya sangat cepat, bertenaga luar biasa besar (beberapa dipercaya 250 hp lebih dengan berat kosong motor hanya 157 kg), dan tentu saja sangat mahal karena semua komponennya dibuat khusus dan bukan produksi massal.
Jika seorang pembalap mengalami kecelakaan dan motornya terbakar habis, tim bisa kehilangan lebih dari 1 juta euro (sekira Rp16,3 miliar). Sebagai informasi, sebuah tim satelit biasanya hanya menyewa motor yang per musimnya mencapai 3-4 juta euro (Rp49-Rp65,4 miliar).
Kecelakaan juga akan memiliki dampak ekonomis bagi tim karena sudah pasti ada sejumlah komponen yang harus diganti. Belum lagi beban kerja ekstra untuk proses perbaikan.
Sebuah kecelakaan ringan biasanya memerlukan tidak kurang dari 20 ribu euro (Rp327 juta) untuk mengganti grip setang, pijakan kaki, tuas persneling, dan tuas rem belakang.
Rata-rata kecelakaan sedang yang dialami pembalap (perbaikan pada pelek, rem, suspensi, radiator, sensor elektronik) bisa menembus 100 ribu euro (Rp1,63 miliar).
Satu kecelakaan berat dengan kerusakan pada sasis, sistem elektronik, dan mungkin juga mesin, bisa memakan biaya hingga 500 ribu euro (Rp8,17 miliar).
Angka-angka fantastis di atas mungkin memunculkan pertanyaan, berapa sesungguhnya harga satu unit motor prototipe yang dipakai di MotoGP.
Seperti diungkapkan La Gazzetta dello Sport, anggaran yang diperlukan untuk produksi sebuah Ducati Desmosedici GP22 yang mengantar Bagnaia merebut gelar juara dunia MotoGP 2022 diperkirakan mencapai 3 juta euro (Rp49 miliar).
Berita MotoGP Lainnya:
Giacomo Agostini Sebut 4 Pembalap yang Bakal Bersinar pada MotoGP 2023
Luca Marini Ungkap Alasan Belum Mampu Raih Podium MotoGP
Marc Marquez Nilai Tak Masalah Pembalap MotoGP Berduel tapi Jangan Mencelakai