- SEASF bakal menerapkan berbagai strategi guna meningkatkan kualitas polo air di Asia Tenggara.
- Menggelar turnamen polo air se-Asia Tenggara di luar SEA Games menjadi salah satu opsi.
- Kamp pelatihan menjadi fokus diyakini dapat meningkatkan kemampuan para atlet junior dan senior.
SKOR.id – Pengurus dan atlet polo air se-Asia Tenggara berharap cabang olahraga (cabor) yang mereka geluti dapat dipertandingkan pada SEA Games 2021 Vietnam.
Hal tersebut diungkapkan dalam webinar yang pertama kali dilakukan oleh South East Asian Swimming Federation (SEASF), pada Rabu (5/8/2020) kemarin.
Seperti diketahui, polo air tidak termasuk 38 cabor yang diusulkan dalam SEA Games 2021 Vietnam. Kabarnya pada SEA Games 2023, polo air juga terancam tak dipertandingkan.
Webinar yang digagas SEASF ini diikuti perwakilan polo air dari kawasan ASEAN seperti Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, Myanmar, Brunei Darussalam dan lainnya.
Seminar virtual yang dibuka Ketua Umum SEASF Jeffrey Leow ini diikuti Sekjen SEASF dari Indonesia Harlin Rahardjo yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI).
Pembicara yang berpartisipasi di antaranya pelatih asal Serbia Milos Sakovic, yang membawa Indonesia kali pertama mencetak sejarah dengan meraih medali emas polo air SEA Games 2019.
Selain Milos Sakovic juga ada pelatih timnas Thailand Daniele Feri dan juru taktik timnas Singapura Dejan Milakovic.
Webinar SEASF itu dipandu moderator asal Indonesia Dean Baldwin yang menjabat sebagai Chairman Water Polo Committee SEASF.
Harlin Rahardjo menjelaskan bahwa para pelaku dalam cabor polo air akan terus berjuang, agar bisa dipertandingkan dalam SEA Games 2021 Vietnam.
Membedah Cara TNI AU Hasilkan Petinju Juara Duniahttps://t.co/H2zlXgrBFd— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 6, 2020
“Tentu saja kami ingin sekali cabor dipertandingkan, kami akan berdiskusi dengan NOC setiap negara agar polo air bisa dipertandingkan,” ujar Harlin.
“Salah satu cara juga dengan membantu Vietnam, membina dan mengembangkan tim polo airnya,” ia menambahkan.
Ridhwan, perwakilan dari Singapura, menambahkan bahwa proses yang akan ditempuh tidak mudah untuk membuat polo air bisa dipertandingkan.
“Tuan rumah Vietnam saat ini belum mau mempertandingkan polo air di SEA Games karena memang tidak punya tim yang bagus,” ujar Ridhwan.
“Untuk itu kami harus saling membantu, agar Vietnam bisa memiliki tim yang bagus. Kami harus bantu pembinaan dan pengembangan polo air di Vietnam,” lanjutnya.
Oleh karenanya, dalam webinar kali ini para pembicara juga menyusun langkah-langkah strategis dalam membantu pengembangan polo air di Asia Tenggara.
Dejan Milakovic yang menjadi pembicara pertama membahas tentang polo air putra di SEA Games dan Asian Games.
Dalam diskusi ini, Dejan mengatakan cuma ada turnamen dua tahunan SEA Games yang resmi dan peserta rutin hanya lima. Selain itu kejuaraan resmi se-ASEAN baik junior maupun senior tidak ada.
Dejan berharap agar ada turnamen polo air tahunan di Asia Tenggara, maka dari itu para atlet tak hanya mengandalkan SEA Games untuk melihat kemampuan mereka.
“Kita bisa mencontoh basket, ABL atau ASEAN Basketball. Jadi ada turnamen resmi junior dan senior untuk negara ASEAN setiap tahunnya selain di SEA Games,” kata Dejan.
“Ini bisa meningkatkan jumlah peserta pada SEA Games nanti. Tentu saja pembinaan polo air di Asia Tenggara bisa semakin berkembang. Ditambah dengan beberapa pelatihan dari pelatih, wasit hingga atlet,” tambahnya.
Sedangkan Daniele Ferri dan juga Milos Sakovic membahas bagaimana bekerjasama dan membangun organisasi polo air di Asia Tenggara.
“Kita bisa saling bantu dengan membuat kamp pelatihan di beberapa negara. Jika tuan rumah Thailand maka akan digratiskan akomodasinya, jadi akan saling membantu,” ujar Daniele.
“Kamp pelatihan untuk kawasan Asia Tenggara sangat baik sekali. Jadi kita juga bisa mengajarkan mulai dari junior sampai senior mulai dari skill, teknik, dan juga nutrisi atlet serta cara pemanasan yang baik,” tambah Milos.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi Bali Lakukan Inspeksi ke Stadion Kapten I Wayan Diptahttps://t.co/kJKBQhQDLM— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 6, 2020
Berita Polo Air Lainnya:
Atlet Polo Air Indonesia Wajib Laporkan Hasil Latihan Mandiri
Dulang Emas pada 2019, Indonesia Usulkan Pancalomba Modern dan Enam Cabor Lain di SEA Games 2021