- Hanya minum saat haus yang dapat menghindari risiko kesehatan atlet saat haus, tetapi semua harus terkontrol.
- Menjaga dehidrasi itu penting, utamanya saat berolahraga atau beraktivitas yang menguras tenaga lainnya.
- Namun minum terlalu banyak bisa berbahaya, bahkan dalam beberapa kasus bahkan mengakibatkan kematian.
SKOR.id - Sebuah panel ahli telah menerbitkan pedoman baru untuk menghindari konsumsi berlebihan cairan atau minum yang bisa berakibat fatal.
Mereka merekomendasikan bahwa atlet hanya boleh minum ketika mereka haus.
Pedoman baru menyarankan bahwa hanya minum saat haus adalah cara paling sehat bagi atlet untuk tetap terhidrasi dan mengurangi risiko hiponatremia terkait olahraga.
Terlalu banyak air atau minuman olahraga dapat menyebabkan kondisi yang disebut hiponatremia terkait olahraga atau exercise-associated hyponatremia (EAH).
Di mana, ginjal tidak dapat mengeluarkan kelebihan air dalam tubuh sepenuhnya.
Akibatnya, natrium dalam tubuh menjadi encer, menyebabkan pembengkakan berbahaya pada sel.
Sementara itu, gejala ringan EAH termasuk pusing, mual, dan bengkak. Tetapi pada kasus yang parah kondisi ini dapat menyebabkan kebingungan, kejang, koma, dan bahkan kematian.
Saat ini, sedikitnya 14 atlet diperkirakan meninggal akibat EAH. Menurut penulis yang dikutip dari medicalnewstoday.com, bukan hanya atlet yang melakukan olahraga berat seperti hiking dan maraton yang rentan terhadap kondisi tersebut.
Kasus juga telah dilaporkan di antara orang-orang yang berpartisipasi dalam kegiatan yoga.
Pedoman Konsensus EAH 2015 yang baru, yang diterbitkan dalam Clinical Journal of Sport Medicine, menyarankan bahwa ada cara sederhana bagi para atlet untuk menghindari risiko ini.
Mereka cukup mengikuti stimulus rasa haus alami saat harus minum.
"Menggunakan mekanisme haus bawaan untuk memandu konsumsi cairan adalah strategi yang harus membatasi minum berlebihan," kata penulis jurnal ini.
"Itu juga mengembangkan hiponatremia sambil memberikan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi berlebihan,” tuturnya.
Banyak ahli merekomendasikan minum lebih banyak air daripada biasanya dalam cuaca panas untuk meningkatkan peluang tubuh tetap dingin dan mengurangi risiko penyakit terkait panas seperti kram panas dan stroke panas.
Beberapa kelompok sebelumnya telah menyarankan untuk tidak menunggu sampai merasa haus sebelum minum.
Namun, penulis menyatakan bahwa saran ini sebagian besar dimaksudkan untuk situasi di mana orang lebih sering berkeringat.
Selain itu, saran tersebut telah membantu menumbuhkan gagasan bahwa rasa haus adalah panduan yang buruk untuk mengetahui kapan harus minum.
"Kram otot dan serangan panas tidak berhubungan dengan dehidrasi," kata anggota panel Dr. James Winger, profesor di Departemen Kedokteran Keluarga dari Loyola University Chicago Stritch School of Medicine.
"Anda terkena serangan panas karena Anda menghasilkan terlalu banyak panas," ucapnya menambahkan.
Minum saat tidak haus juga berpotensi mendatangkan malapetaka. Menurut Dr. Winger, tingkat dehidrasi sedang hingga sedang dapat ditoleransi oleh atlet yang sehat.
Berita Bugar Lainnya:
Ini Persisnya Efek Buruk Minum Alkohol Berlebihan pada Kulit Anda
Apakah Anda Seorang Pecandu Alkohol? Kenali Tanda-tanda Peringatan Berikut
Begini Proses Alkohol Bertahan hingga Menghilang dalam Sistem Tubuh Anda