SKOR.id – Mengutip ahli sosiologi George A. Hillery, Jr (1955), komunitas dalam konteks psikologi rural adalah hal yang dibangun dengan fisik atau lokasi geografi (physical or geographical location) dan kesamaan dasar akan kesukaan (interest) atau kebutuhan (needs).
Singkatnya, sebuah komunitas baru bisa diciptakan ataupun dibangun bila terdapat sejumlah kesamaan di antara para calon anggotanya.
Kesamaan memakai dan menggemari sepeda gunung (MTB) dari pabrikan asal Amerika Serikat (AS), Santa Cruz, itulah yang mendasari terbentuknya Santa Cruz Indonesia (SCI).
Awalnya, sekelompok pencinta MTB berkumpul di Sawangan, Jawa Barat. Ternyata, saat itu sebagian besar dari mereka mengunakan sepeda Santa Cruz. Dari situlah muncul ide membentuk satu komunitas sepeda bermerek Santa Cruz di Indonesia.
Kala itu, kelompok ini sepakat memakai nama komunitas Santa Cruz Syndicate Indonesia (SCSI). Tanggal 27 Februari 2013 pun diputuskan menjadi hari lahir komunitas MTB Santa Cruz di Indonesia.
Kurang dari satu bulan setelah didirikan, SCSI memutuskan memilih pengurus dalam acara gowes di daerah puncak, Bogor. Rama Adha dan Fatur Racavvara akhirnya terpilih menjadi ketua dan wakil SCSI pertama.
Informasi yang cepat menyebar tentang SCSI pun membuat banyak penggemar sepeda Santa Cruz berminat bergabung. Jumlah anggota makin bertambah karena para pesepeda MTB pemakai Santa Cruz namun dari komunitas lain, akhirnya memutuskan gabung ke SCSI.
Seiring waktu, SCSI pun memperkenalkan diri kepada Santa Cruz pusat di California, AS. Namun, pihak Santa Cruz AS meminta kata “Syndicate” tidak dipakai karena sudah dipakai tim balap Santa Cruz Syndicate. Alhasil, nama SCSI berubah menjadi SCI (Santa Cruz Indonesia).
Usai beberapa kali berkumpul dan gowes bareng, muncul gagasan untuk menggelar gathering yang diharapkan mampu menarik minat para pemilik sepeda Santa Cruz baru untuk bergabung. Gathering pertama SCI akhirnya terlaksana di Lembang, Jawa Barat, menjelang pertengahan November 2013.
Sepuluh tahun berlalu, kini anggota SCI sudah mencapai 1.000 personel dari Aceh, Kalimantan, hingga Sulawesi. Hebatnya, ada juga anggota dari negara tetangga, yakni Brunei Darussalam dan Singapura.
Sejak berdiri, kegiatan SCI sangatlah beragam dan tidak selalu kumpul atau gowes bareng. Beberapa kali SCI ikut menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, seperti penghijauan di JJ Track Jatiasih dan penghijauan lahan gundul di KTH Bike Park yang semuanya dilakukan pada tahun 2019 silam.
Kedua kegiatan di atas menjadi bagian dari Santa Cruz Indonesia Bike Tours dengan start di Batam dan Singapura, lalu berlanjut dengan sejumlah kegiatan dengan rentang satu bulan—termasuk coaching clinic, santunan untuk anak yatim-piatu, MTB Tour di Himalaya, dan lain-lain—dan finis di Cipanas pada 14 Desember 2019.
Slogan “Gather-Ride-Charity” dipakai dalam Santa Cruz Indonesia Bike Tours 2023, yang dimulai di Galunggung pada 28 Januari lalu. Hingga Juni, tercatat sudah lima kegiatan SCI yang digelar sebagai bagian dari agenda Bike Tours 2023. Salah satunya pergi ke Chiang May, Thailand, pada 23-26 Juni lalu.
Tiga kegiatan masih tersisa dari Bike Tours 2023, yakni Rinjani (25-27 Agustus), Gathering Batam-Singapura (Oktober-November), dan diakhiri Sumur 7 (16 Desember).
Bagi Anda yang ingin bergabung dengan SCI dan mengetahui informasi lebih lanjut bisa diklik laman santacruzindonesia.id.