- Ketua Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI), Musthofa Fauzi, usulkan perubahan nama jadi Anti-Doping Nasional (NADO) Indonesia.
- Musthofa Fauzi menyebut usulan pergantian nama organisasi tak berkaitan dengan upaya pencabutan sanksi WADA.
- Rencananya, perubahan nama LADI akan dituangkan dalam Revisi Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3 Tahun 2005.
SKOR.id - Ketua Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI), Musthofa Fauzi, usulkan perubahan nama organisasi tersebut menjadi Organisasi Anti-Doping Nasional (NADO) Indonesia.
Musthofa Fauzi mengaku usulan tersebut tidak berkaitan dengan upaya pencabutan sanksi Indonesia oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Perubahan tersebut semata-mata demi memperkuat sekaligus mempertegas peran dan fungsi LADI sebagai NADO di Indonesia.
Rencananya, perubahan ini dituangkan dalam Revisi Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3 Tahun 2005, yang saat ini masih dibahas di DPR RI.
Terkait upaya pembebasan sanksi, Musthofa menyebut LADI masih mengumpulkan sample doping agar dapat memenuhi syarat kepatuhan yang ditetapkan WADA.
“LADI fokus melakukan ICT (tes doping saat kompetisi) di Peparnas dengan jumlah 200 sampel doping yang bisa kami selesaikan dalam sepekan ke depan,” ucapnya.
Presiden NOC Indonesia yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA, Raja Sapta Oktohari, timnya telah menetapkan timeline kerja.
"Kami sudah menyampaikan ada tiga tantangan yang harus diselesaikan, yaitu komunikasi, administrasi, dan teknis," ujar Okto, sapaannya.
"Untuk persoalan komunikasi kini sudah lancar, tinggal mempercepat sisanya yang kami harapkan bisa dirampungkan LADI sesegera mungkin," tambahnya.
Terkait administrasi, berdasarkan arahan WADA dan Organisasi Anti-Doping Regional Asia Tenggara SEARADO, LADI diminta bekerja secara independen.
Dengan kata lain, bebas dari intervensi, serta meminta struktur organisasinya diisi pekerja profesional penuh waktu alias full time.
Kata Jangs Usai Team Secret Sabet Juara PMPL SEA Champhionship Season 4 https://t.co/xfr0jN0eeB— SKOR.id (@skorindonesia) November 9, 2021
Berita Sanksi WADA Lainnya:
Demi Pencabutan Sanksi WADA, Gugus Tugas Bantu LADI Susun Timeline Kerja
Bertemu di Italia, Raja Sapta Oktohari Laporkan Perkembangan Sanksi WADA kepada Presiden Jokowi