SKOR.id - Sandro Scharer telah resmi ditunjuk oleh Komite Wasit UEFA, untuk memimpin pertandingan Piala Super Eropa yang mempertemukan antara Real Madrid vs Atalanta.
Pertandingan Piala Super Eropa antara Real Madrid vs Atalanta akan digelar di National Stadium, Warsawa, Polandia, Kamis (15/8/2024) pukul 02.00 dini hari WIB.
Sandro Scharer merupakan wasit yang cukup berpengalaman, tercatat ia mulai aktif menjadi seorang pengadil lapangan pada tahun 2015.
Dilansir dari laman resmi UEFA, sejak tahun 2015 Sandro Scharer sudah terlibat dalam 86 pertandingan di lingkup UEFA, dan secara reguler memimpin laga di level klub maupun internasional.
Pada ajang Euro 2024 (Piala Eropa 2024), Sandro Scharer juga ditunjuk menjadi salah satu wasit di turnamen tersebut, dan memimpin dua pertandingan di fase grup.
Selain itu, pada musim 2023-2024 Sandro Scharer juga memimpin laga pada fase gugur di ajang Liga Europa dan Europa Conference League.
Pada laga Piala Super Eropa nanti, Sandro Scharer akan memimpin tim wasit, yang enam dari tujuh anggotanya berpartisipasi di Euro 2024.
Scharer akan dibantu dua asisten wasit yang merupakan rekan senegaranya dari Swiss, yaitu Stephane De Almeida dan Jonas Erni.
Wasit keempat adalah Mykola Balakin dari Ukraina, Wasit Video Assistant Referee (VAR) adalah Bastian Dankert dari Jerman, asisten wasit VAR adalah Fedayi San (Swiss), dan wasit pendukung VAR adalah Christian Dingert (Jerman).
Profil Singkat Sandro Scharer
Sandro Scharer adalah seorang wasit kelahiran Schubelbach, Swiss, pada 6 Juni 1988, atau kini berusia 36 tahun.
Seusai menyelesaikan sekolah di level SMA, selanjutnya Scharer mempelajari olahraga dan geografi di University of Basel.
Sebelum menjadi seorang wasit, Scharer sempat bekerja menjadi guru pengganti di sekolah menengah atas, selain sebagai seorang instruktur ski.
Dia belajar menjadi wasit pada tahun 2005, dan mulai mengawasi pertandingan di Swiss Challenge League, enam tahun kemudian ketika berusia 24 tahun.
Debutnya sebagai wasit di ajang Super League adalah ketika memimpin laga antara FC Lausanne-Sport dan FC Thun.
Kariernya di dunia wasit ini tak ternyata lepas dari tantangan sang ayah, setelah ia selalu sulit menerima keputusan wasit yang memimpin pertandingan.
"Saya adalah seorang pemberontak di lapangan dan kesulitan menerima keputusan wasit. Suatu saat ayahku berkata aku harus berbuat lebih baik," ujar Scharer.
"Jadi saya menjadi wasit pertandingan pertama saya pada usia 15 tahun. Selama satu musim saya bermain dan menjadi wasit untuk junior B pada saat yang bersamaan," ujarnya menambahkan.
Khusus untuk penggunaan VAR, Scharer sudah tidak asing dengan teknologi yang membantu wasit di lapangan tersebut.
VAR sudah diperkenalkan di Liga Super Swiss pada 2019-2020, dan menilai teknologi itu berjalan bagus di negaranya.
"Saya lebih suka menjadi wasit. Tapi saya juga suka menjadi VAR. Ini peran yang berbeda. Anda harus lupa bahwa Anda adalah seorang wasit," ujarnya.
"Anda harus mengambil langkah mundur dan hanya melakukan intervensi jika ada kesalahan yang jelas-jelas berhubungan dengan game," ujarnya menambahkan.