- Pebulu tangkis putri Greysia Polii memanfaatkan masa pandemi untuk rehat fisik dan pikiran.
- Ia fokus menjaga mental dan mood untuk menghadapi Olimpiade Tokyo, yang diundur tahun depan.
- Greysia Polii mengaku kangen dengan orang-orang terdekat dan berharap pandemi Covid-19 segera berakhir.
SKOR.id - Greysia Polii berbagi cerita mengenai perasaannya di tengah pandemi virus corona (Covid-19) yang tengah melanda dunia, termasuk Indonesia.
Pemain spesialis ganda putri ini mengaku pada awalnya dirinya merasa bisa rehat sejenak dari aktivitas dan rutinitas sebagai atlet yang padat.
Lingkungan atlet yang begitu kompetitif membuat Greysia sejak kecil tidak pernah benar-benar menikmati waktu liburnya.
Pebulu tangkis kelahiran Jakarta, 32 tahun silam tersebut khawatir jika libur terlalu lama bisa membuatnya tertinggal dari para pesaingnya.
“Dulu kalau libur, sehari dua hari masih oke. Tapi pada hari ketiga rasanya ingin buru-buru latihan lagi,” kata Greysia Polii.
Berita Greysia Polli Lain: Greysia Polii Bocorkan 7 ''Mantra'' Juara Dunia ala PBSI
“Sekarang ibaratnya dunia juga sedang beristirahat, saya tidak kepikiran ketinggalan dari lawan yang sudah latihan, jadi kali ini lebih peaceful,” Greysia menuturkan.
Menurutnya, sejak dini para atlet memang memiliki jadwal padat. Mereka dituntut selalu dalam performa terbaik sehingga bisa bersaing baik di level nasional maupun dunia.
“Dari dulu sudah memikirkan target, begitu terus dari kecil, jadi masa (pandemi) sekarang ini saya manfaatkan untuk rehat, bukan cuma fisik tapi juga pikiran," ujar Greysia Polii.
Sang atlet mulai merasakan dampak pandemi Covid-19 sepulangnya dari Inggris untuk mengikuti turnamen bulu tangkis bergengsi All England 2020, pertengahan Maret lalu.
Seluruh skuad Indonesia yang baru kembali dari luar negeri diwajibkan untuk menjalani isolasi mandiri di Pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Cipayung selama 14 hari.
“Sejujurnya waktu pulang dari All England itu rasanya tenang pada masa isolasi. Akhirnya sebagai atlet saya bisa merasakan istirahat tanpa merasa dikejar-kejar,” katanya.
“Biasanya libur sebentar sudah mikirin target, jadwal latihan lagi, tanding lagi,” Greysia Polii menjelaskan rutinitasnya sebagai pebulu tangkis nasional.
Imbas pandemi Covid-19 di Tanah Air menghinggap di berbagai lapisan masyarakat termasuk para insan olahraga.
Dari sisi atlet, berkurangnya turnamen dan waktu latihan tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.
Apalagi tahun ini menjadi tahun yang krusial menuju ajang akbar Olimpiade XXXII Tokyo, Jepang, yang mundur menjadi tahun depan.
"Sekarang perasaan saya flat saja. Saya lebih mempersiapan diri ke Olimpiade tahun depan. Persiapannya lebih ke mental dan pikirannya dulu,” kata Greysia.
“Bagaimana pun, kemarin, rasanya Olimpiade sudah di depan mata, tiba-tiba ditunda. Jadi saya lebih jaga mood, apalagi di umur saya sekarang, banyak yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan," Greysia menambahkan.
Greysia Polii juga menyebut dirinya tengah berusaha untuk menjaga peak performance hingga gelaran Olimpiade tahun depan.
Mulai dari kekuatan mental, self control dan menjaga mood-nya. Performa secara fisik pelan-pelan akan ia tingkatkan jika nanti sudah bisa berlatih dengan normal.
Kondisi seperti ini membatasi Greysia bertemu dengan keluarga dan kerabat terdekatnya. Ia mengaku terkadang khawatir dengan keselamatan mereka, namun ia hanya bisa pasrah.
"Pasti mikirin keluarga, saya kangen banget sama keluarga, sahabat dan tunangan saya (tertawa). Paling hanya video call dan kasih kabar," Greysia mengungkapkan
Berita Greysia Polli Lain: Greysia/Apriyani Naik Peringkat Usai Juara di Barcelona
"Kami sama-sama berjuang, dan perasaannya lebih enteng saha karena saya menjalani ini tidak sendirian."
Pada masa-masa karantina tertutup di pelatnas, Greysia mencoba untuk mengisi waktu dengan berbagai hal positif dengan mempelajari hal-hal baru.
Salah satunya belajar bermain piano, sebuah kegiatan yang sudah lama ia niatkan, tetapi terbentur oleh jadwalnya yang padat.
“Di rumah jarang, di asrama juga jarang karena selalu pergi bertanding. Di asrama kalau pulang latihan sudah capek, mendingan waktunya dipakai tidur," kata Greysia.
Greysia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Selain berserah diri, Greysia juga banyak berintrospeksi diri dan merenung di masa-masa sulit ini.
"Saya banyak menenangkan diri, sudah kayak pasrah, berserah, dengan keadaan gini kita tidak bisa kontrol situasi di luar kemampuan kita. Lebih sering introspeksi diri.”