- OCA akan mengizinkan atlet Rusia dan Belarus bertanding di Asian Games Hangzhou tahun ini.
- Randhir Singh, Presiden OCA, menjamin kehadiran Rusia dan Belarus tidak akan mengurangi kuota negara Asia di Olimpiade Paris 2024.
- Korea Selatan mempertanyakan kejelasan sistem pertandingan yang akan diterapkan kepada kedua negara tersebut.
SKOR.id - Komite Olimpiade Asia (OCA) membuka pintu kepada atlet Rusia dan Belarus untuk berpartisipasi dalam Asian Games tahun ini.
Semenjak invasi Rusia, yang didukung Belarus, ke Ukraina pada Februari 2022, kedua negara telah diasingkan dari berbagai turnamen olahraga internasional.
Kini OCA membuka pintu untuk atlet dari kedua negara untuk tampil di berbagai kejuaraan kontinental Asia, termasuk Asian Games 2022 di Hangzhou, Cina, yang dijadwalkan berlangsung pada 23 September hingga 8 Oktober mendatang.
Randhir Singh, Presiden OCA, menjelaskan bahwa keterbukaan Asia berkaitan dengan olahraga yang seharusnya menjadi pemersatu tanpa urusan politis.
"Pada prinsipnya adalah untuk memberikan kesempatan bagi para atlet untuk berpartisipasi dan tidak kehilangan kans tampil di Olimpiade Paris," ujar Singh seperti dilansir dari Indian Express.
"Olahraga bukanlah tempat untuk urusan politik. Olahraga ada untuk semua orang, cinta, persahabatan, dan persaudaraan. Olahraga mempersatukan seperti keluarga. Itulah dasar kami mendukung mereka."
Singh menjamin bahwa kehadiran atlet Rusia dan Belarus tidak akan mengurangi kuota atlet Asia di Olimpiade Paris 2024 nanti.
Bahkan, kehadiran kedua negara tersebut diharapkan mampu meningkatkan level kompetisi di beberapa cabang olahraga seperti menembak, atletik, hingga senam.
"Mereka tidak akan mengganggu sistem medali atau kuota untuk negara Asia di Olimpiade (Paris 2024)," kata Singh menjelaskan.
"IOC akan bekerja sama terkait kuota Olimpiade dengan kami, OCA dan federasi internasional. Dan akan ada medali terpisah."
Singh menambahkan bahwa mereka juga tengah mempertimbangkan status atlet kedua negara, apakah menggunakan bendera netral atau negara masing-masing.
Selain itu, Singh juga memastikan seluruh atlet Rusia dan Belarus harus bebas doping ketika tampil di Asian Games serta turnamen olahraga Asia lainnya.
Meskipun demikian, Komite Olimpiade dan Olahraga Korea Selatan (KSOC) tetap mempertanyakan kejelasan sistem pertandingan hingga medali untuk atlet Rusia dan Belarus di Asian Games 2022 nanti.
Dualisme sistem seperti yang diungkapkan oleh Singh dikhawatirkan justru akan menghadirkan satu masalah baru.
"Dengan adanya partisipasi atlet Rusia dan Belarus maka sistem penyisihan dalam ajang Asian Games bisa memunculkan masalah baru," tulis rilis KSOC seperti dikutip dari Yonhap News.
"Kami akan menanyakan kepada OCA bagaimana cara untuk mengatasi situasi tersebut dan juga di cabang olahraga apa saja atlet Rusia dan Belarus akan bertanding selama Asian Games."
Berita Olahraga Lainnya:
Kejuaraan Dunia IWF 2023 Bikin Jadwal Angkat Besi di Asian Games Bergeser
Kampung Atlet Asian Games Hangzhou Akan Gunakan Teknologi Pintar