Rocker Meat Loaf dan Masalah Kesehatan: Vocal Strain, Alkoholisme, Aritmia Jantung, Ganguan Emosional

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • Rocker Meat Loaf meninggal pada usia 74 setelah harus berjuang mengatasi serangkaian gangguan kesehatan.
  • Dia mengalami vocal strain, kecanduan alkohol, ganguan emosional dan aritmia jantung sepanjang hidupnya.
  • Pandemi Covid-19 semakin memperparah kondisi kesehatan mentalnya.

SKOR.id - Ketika rocker Meat Loaf meninggal pada hari Kamis di usia 74, itu juga menandai catatan terakhir dari karier selama beberapa dekade yang penuh dengan ketenaran dan beberapa kemunduran, banyak di antaranya terkait dengan kesehatan.

Pelantun "Two Out of Three Ain't Bad" meninggal dengan didampingi istri keduanya Deborah Gillespie dan kedua putrinya Pearl dan Amanda di sisinya.

Dia mulai tenar pada tahun 1977 dengan album debutnya Bat Out of Hell. namun masalah dengan suaranya yang "tegang" hampir menggagalkan kesuksesannya sejak dini.

"Saya tidak tahu bagaimana menghadapi apa yang terjadi di sekitar saya," katanya kepada PEOPLE pada tahun 1993 tentang menjauh setahun dari sorotan setelah album itu rilis.

"Selama sekitar lima tahun saya tidak bisa bekerja. Saya tidak ingin tanggung jawab lagi."

Berjuang dengan isu kesehatan mental, Meat Loaf mengatakan dia beralih ke alkohol selama hampir satu tahun di tengah gangguan emosional, hanya pulih berkat psikoterapi (empat sesi seminggu selama setahun) dan dukungan istri pertamanya Leslie.

Pertunjukannya yang selalu sangat teatrikal dan energik juga membebani kesehatannya.

Pada tahun 1970-an, kakinya patah setelah melompat dari panggung, dan dia juga sempat pingsan tiga kali saat tampil di tahun 2000-an.

Pertama terjadi pada tahun 2003 selama pertunjukan di London, setelah itu dia didiagnosis dengan Sindrom Wolff-Parkinson-White, ungkapnya kepada Rolling Stone saat itu.

"Banyak orang terlahir dengan kondisi ini dan dapat menjalani seluruh hidup mereka tanpa pernah menyadarinya," katanya dalam sebuah pernyataan saat itu.

"Kondisi saya tampaknya diam sampai sekarang. Prognosisnya sangat baik karena tingkat keberhasilan prosedur ini lebih dari 95 persen."

Meat Loaf kemudian menjalani operasi jantung pada saat itu untuk mengobati kondisi itu, yang mempengaruhi pergerakan sinyal listrik yang terkoordinasi melalui jantung, yang menyebabkan detak jantung cepat yang tidak normal dan aritmia lainnya, menurut National Institutes of Health.

Kemudian pada 2011, ia pingsan di atas panggung saat tampil di Pittsburgh, mengatakan kepada orang banyak, "Saya menderita asma, saya tidak bisa bernapas," menurut laporan CBS setempat.

Dia akhirnya dapat melanjutkan pertunjukan setelah mendapatkan perawatan medis.

Pemenang Grammy itu pingsan sekali lagi selama pertunjukan di Kanada pada tahun 2016, yang kemudian dia kaitkan dengan "dehidrasi parah."

"Itu tidak lain karena dehidrasi," katanya pada Today. "Ini mengejutkan saya bahwa berita itu beredar di seluruh dunia seperti itu."

"Saya berkata, 'Ada lebih banyak berita di dunia daripada saya' ... saya baik-baik saja."

Dia mencatat dalam wawancara yang sama bahwa dia telah menjalani operasi lutut, yang mencegahnya menampilkan pertunjukan berenergi tinggi yang biasa dia lakukan.

Selang tiga tahun, Mei 2019, Meat Loaf mengalami kemunduran lagi setelah terjatuh dari panggung saat bersiap untuk berbicara di panel tanya jawab pada konvensi horor yang diadakan di sebuah hotel di Dallas.

Dia menderita luka di leher, tulang selangka dan bahu, dan dirawat di rumah sakit selama 42 hari, menurut gugatan yang kemudian dia ajukan terhadap hotel dan penyelenggara acara.

Setelah meninggalkan rumah sakit, sang rocker mengambil bagian dalam terapi fisik, yang masih dia lakukan - dan yang berjalan "sangat baik" - sampai pandemi mengacaukannya.

"Saya punya delapan pertunjukan yang sudah terencana di Inggris, dan saya merasa sangat kuat untuk dapat melakukannya," katanya kepada Pittsburgh Post-Gazette pada bulan Agustus lalu.

"COVID melanda. Saya ditinggal Personal Trainer saya, semua kekuatan di otot punggung saya hilang begitu saja, dan saya lebih buruk dari sebelumnya."

Meat Loaf mengatakan bahwa dia mencoba mempertahankan rutinitas terapi fisiknya dengan banyak bergerak: di atas treadmill, recumbent bike (sepeda berbaring), free weight, dan mesin stres, tetapi "COVID membuat saya kembali ke nol."

"Saya berada di gym selama 2,5 jam pada hari libur, dan orang-orang akan masuk, mereka terlihat bugar, dan saya bisa mengalahkan mereka di mesin apa pun yang mereka mau, tetapi itu bukan tujuannya. Tujuannya hanya untuk bertahan, cocok dan dapat melakukan pertunjukan saya," katanya.

"Seluruh hidup saya dihabiskan di sepak bola (dia dikenal sebagai pendukung loyal Hartlpool di League Two), di atas panggung pertunjukan, dan gym, dan saat Anda telah melakukan sesuatu dan kemudian menghentikannya, Anda memburuk lebih cepat."***

Berita Bugar Lainnya:

Pengaruh Negatif Kesehatan Mental Terhadap Kesuburan Pria

5 Tips Lakukan Diet Media Sosial demi Kesehatan Mental

5 Hal Sepele yang Ternyata Bisa Bantu Tingkatkan Kesehatan Mental

Source: people.com

RELATED STORIES

Aktor Hollywood Mark Wahlberg Pamer Video Nge-Gym bersama Pacar Putrinya Ella Rae

Aktor Hollywood Mark Wahlberg Pamer Video Nge-Gym bersama Pacar Putrinya Ella Rae

Aktor Hollywood, Mark Wahlberg pamer sedang melakukan latihan fisik di gym bersama pemuda bernama James yang adalah pacar putrinya Ella.

Sempat Trending di Twitter, Ini Kronologi Salin Sindir Jerome Polin dan Sean Gelael

Dua hari ini, jagad Twitter Indonesia dihebohkan dengan sengkarut antara Jerome Polin dan Sean Gelael.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Cristiano Ronaldo bangga terhadap anaknya yang debut bersama Timnas U-15 Portugal. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

World

Pesan Haru Cristiano Ronaldo untuk Anaknya yang Debut di Timnas U-15 Portugal

Cristiano Ronaldo Jr menjalani debutnya saat Timnas U-15 Portugal menghadapi Jepang, Selasa (13/5/2025).

Rais Adnan | 14 May, 08:10

Ruben Amorim sudah resmi sebagai pelatih Manchester United pada 1 November 2024 lalu. (Jovi Arnanda/Skor.id).

World

Ruben Amorim Biayai 30 Staf Manchester United dan Keluarga Mereka Hadiri Final Liga Europa 2024-2025

Ruben Amorim turun tangan untuk membiayai tiket perjalanan staf pelatih dan keluarga mereka untuk hadiri final Liga Europa 2024-2025.

Rais Adnan | 14 May, 07:56

cover headwear atau topi pada olahraga dan fashion. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Fashion

59Fifty Day 2025, New Era Luncurkan 156 Koleksi Topi Baru Klub MLB hingga NBA

New Era merayakan 71 tahun siluet topi olahraganya, 59Fifty, dengan meluncurkam koleksi spesial yakni series Eksklusif dan Styles.

Taufani Rahmanda | 14 May, 07:47

Liga TopSkor U-17 Greater Jakarta 2025.

Liga TopSkor

Penyerang Timnas U-17 Indonesia Asah Ketajaman Gol di Liga TopSkor U-17 Greater Jakarta

Mierza Firjatullah mengaku kompetisi Liga TopSkor Greater Jakarta 2025 sangat membantu dirinya untuk meningkatkan performa.

Nizar Galang | 14 May, 07:17

Timnas MLBB Putri Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

Bermain Game sebagai Pro Player Kini Sudah Jadi Cita-cita Anak Muda

Sejumlah pencapaian mendorong anak-anak muda untuk bercita-cita menjadi pro player dan memiliki karier yang gemilang di scene esports.

Gangga Basudewa | 14 May, 07:06

ONIC Kayess dalam balutan jaket varcity koleksi fashion ONIC Esports

Esports

Fenomena Pro Player Jadi Public Figure dan Idola Baru Anak Muda

Keberhasilan ONIC, RRQ, dan EVOS mengukir prestasi di ajang nasional dan internasional menjadikan pemainnya sebagai figur publik baru.

Gangga Basudewa | 14 May, 07:05

Free Fire. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

2025 Saatnya Free Fire Indonesia Kembali Berjaya di Internasional

Indonesia telah lama menjadi salah satu kekuatan utama yang diperhitungkan di dunia esports Free Fire.

Gangga Basudewa | 14 May, 06:53

Indonesia Kings Laga Spring 2025 atau IKL Spring 2025. (Honor of Kings)

Esports

Rekap Pekan Kelima IKL Spring 2025, Tiga Tim Pastikan Tiket Playoff

Sementara itu ONIC memiliki kans untuk melangkah ke babak playoff setelah menyudahi hasil buruk.

Gangga Basudewa | 14 May, 06:43

Pelatih Timnas futsal putri Indonesia, Luis Estrela didampingi asistennya, Citra Adisti. (Foto: FFI/Grafis: Hendy Andika/Skor.id)

Futsal

Gagal ke Semifinal, Pelatih Timnas Futsal Putri Indonesia Sebut Timnya Kehilangan Momentum

Pelatih Timnas Futsal Putri Indonesia, Luis Estrela, tetap mengapresiasi para pemainnya meski kalah dari Cina.

Rais Adnan | 14 May, 04:07

Share akun game online. (Istimewa)

Esports

Game Corner: Risiko Berbagi Akun Game Online

Hanya 5 persen pemain yang menganggap akun game mereka memerlukan perlindungan kata sandi yang kuat.

Gangga Basudewa | 14 May, 03:33

Load More Articles