- PB PASI berusaha menambah atlet untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
- Sapwaturrahman dan Emilia Nova masih punya harapan menyusul Lalu Muhammad Zohri.
- Dari cabor atletik baru Lalu Muhammad Zohri yang telah memastikan lolos Olimpiade Tokyo 2020.
SKOR.id – Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) terus berupaya menambah atlet untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Sejauh ini, Indonesia baru memiliki satu wakil dari cabang olahraga (cabor) atletik, yakni Lalu Muhammad Zohri yang telah lolos kualifikasi ke Olimpiade Tokyo 2020.
Spinter 19 tahun itu dipastikan tampil dalam Olimpiade musim panas nanti usai mencatatkan waktu 10,03 detik saat turun di nomor 100 meter Seiko Golden Grand Prix 2019.
Catatan yang dibuat Lalu Muhammad Zohri tersebut melampaui limit atau batas Olimpiade Tokyo 2020, yakni 10,05 detik.
Baca Juga: Sembilan Petembak Indonesia Kejar Tiket Olimpiade Tokyo 2020
PB PASI pun sekarang tengah berusaha menambah dua wakil Indonesia di cabor atletik untuk tampil di Olimpiade 2020.
Peluang tersebut dimiliki Sapwaturrahman (lompat jauh putra) dan Emilia Nova (lari gawang 100 meter putri).
Dengan batas waktu kualifikasi atletik yang akan berakhir pada 29 Juni 2020, PB PASI harus bergerak cepat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PASI, Tigor Tanjung, mengatakan pihaknya telah menyiapkan strategi untuk bisa menambah wakil di Olimpiade Tokyo 2020.
Menurut Tigor, ada dua cara agar Sapwaturrahman dan Emilia Nova bisa berangkat ke Negeri Sakura, yakni pengumpulan skor atau dengan melewati limit Olimpiade.
“Untuk cara pertama, mereka harus ikut kejuaraan yang bisa memberikan skor banyak. (Kejuaraan) itu hanya ada di Amerika Serikat, Eropa, dan lainnya,” kata Tigor Tanjung.
Adapun untuk cara kedua, menurut Tigor Tanjung bukan hal mudah. Pasalnya, prestasi terbaik Sapwaturrahman dan Emilia Nova masih jauh di bawah limit Olimpiade.
“Lompat jauh putra limitnya 8,22 meter, sementara Sapwaturrahman baru 8,03 meter di SEA Games 2019 (Filipina),” kata Tigor Tanjung.
“Untuk Emilia Nova harus melewati limit 12,84 detik, sedangkan dia baru tembus 13,61 detik. Meski sulit, keduanya masih memiliki harapan,” Tigor Tanjung menambahkan.