SKOR.id - Rest in peace (RIP), Sven-Goran Eriksson. Pelatih top ini meninggal dunia pada Senin, (26/8/2024), dalam usia 76 tahun.
Sven-Goran Eriksson meninggal karena penyakit kanker pankreas yang dideritanya.
Sven-Goran Eriksson pernah menyampaikan penyakit yang dideritanya ini kepada publik pada Januari 2024 lalu bahwa dirinya menderita kanker pankreas stadium akhir.
Karena penyakit tersebut, hidup Sven-Goran Eriksson pun divonis hanya setahun lagi.
Pria asal Swedia ini salah satu pelatih sukses dalam kariernya sebagai arsitek di sepak bola.
Namanya mulai dikenal di dunia saat menangani sejumlah klub Italia seperti AS Roma, Fiorentina, Sampdoria, dan Lazio.
Sven Goran-Eriksson kemudian menangani Timnas Inggris. Kariernya bersama Three Lions cukup panjang, sejak 2001 hingga 2006.
Menangani timnas sebuah negara menjadi salah satu dari perjalanan karier Sven Goran-Eriksson.
Pria kelahiran Sunne, 5 Februari 1948 ini, pernah menangani Timnas Meksiko, Pantai Gading, dan Philpina yang merupakan akhir dari aktivitasnya sebagai pelatih.
Meski namanya besar di sepak bola Italia, Sven-Goran Eriksson memiliki hasrat yang besar terhadap sepak bola Inggris.
Kariernya di Inggris dengan menangani klub Manchester City dan Leicester City.
Terkait keinginan tersebut, Liverpool pun menginisiasi untuk memenuhi impian Sven-Goran Eriksson.
Sven-Goran Eriksson menjadi pelatih Liverpool Legends dalam sebuah ajang amal menghadapi Ajax Amsterdam Legends.
"Ini seperti berada dalam mimpi," kata Sven-Goran Eriksson ketika itu, saat membawa Liverpool Legends menang 4-2, Maret 2024 lalu.
Sven-Goran Eriksson sukses membawa Lazio juara Liga Italia 1999-2000, sekaligus sebagai tonggak dari kebangkitan Lazio di Liga Italia ketika itu.
Suksesnya bersama Lazio membuatnya dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Liga Italia 1999-2000.
Sven Goran-Eriksson juga merupakan pelatih yang memberikan kesempatan kepada sejumlah pemain muda yang kemudian menjadi bintang.
Salah satunya adalah pelatih Inter Milan saat ini, Simone Inzaghi, yang pada masanya merupakan penyerang Lazio.
Sven-Goran Eriksson juga dikenal sebagai pelatih dengan filosofi permainan menyerang.
Dalam setiap tim yang ditanganinya, Sven Goran-Eriksson memperlihatkan tim yang menggunakan permainan zonal marking dengan tekanan yang tinggi.
Strateginya tersebut ketika itu menjadi salah satu fase di mana sepak bola modern telah meninggalkan sistem man to man marking.