SKOR.id – Dari 13 wakil yang dikirim bertanding di French Open 2024, hanya satu yang mampu mencapai semifinal. Fakta pahit ini membuat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sangat kecewa.
Tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang mampu melangkah jauh dalam turnamen BWF Super 750 yang berlangsung di Adidas Arena, Paris, tersebut.
Chico layak mendapat kredit khusus karena menembus babak empat besar setelah menyingkirkan lawan-lawan kuat, termasuk dua unggulan, Kodai Naraoka (Jepang) dan Anders Antonsen (Denmark).
Pebulu tangkis 25 tahun tersebut masih punya kans meraih gelar. Namun, ia harus lebih dulu menghadapi, wakil Cina Shi Yu Qi, unggulan kedua, dalam laga semifinal, Sabtu (9/3/2024) malam waktu setempat.
Selain Chico, semua penampilan pemain Indonesia mengecewakan. Bahkan, nama-nama yang diharapkan bisa bersaing secara kompetitif justru berguguran di putaran awal dan gagal memenuhi ekspektasi.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabidbinpres) PBSI Ricky Soebagdja pun tak segan menyemburkan kritiknya kepada Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan.
Menurut Ricky, yang juga merupakan salah satu pebulu tangkis legendaris Indonesia, masalah utama para pemain di French Open 2024 bukan skill dan fisik, melainkan daya juang atau mentalitas bertanding.
“Saya sangat kecewa dengan beberapa pemain karena dengan persiapan yang baik tapi penampilannya tidak maksimal. Semestinya ini tidak terjadi,” kata Ricky dilansir dari keterangan resmi PBSI.
“Kendalanya yang paling kentara adalah daya juang di lapangan yang sangat kurang. Jiwa tidak mau kalah, jatuh bangun di lapangan tidak diperlihatkan. Padahal itu yang kami harapkan, karena secara persiapan sudah maksimal.”
Lebih lanjut Ricky Soebagdja menjelaskan bahwa secara teknis wakil-wakil Indonesia tidak kalah dibanding para pesaing. Justru pada aspek tersebut terjadi peningkatan.
“Secara teknis mereka tidak kalah, apalagi saya mendapat laporan dari Pak Nanang Kusuma, sebagai performa analisis, bahwa teknis dan fisik anak-anak ada peningkatan,” Ricky mengungkapkan.
“Contoh dari ganda putra, Leo/Daniel dan Bagas/Fikri, kemampuannya belum keluar semua, main juga belum capek, harusnya mereka bisa memberikan performa terbaik,” tambahnya.
Dua pasangan yang dimaksud Ricky, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, adalah beberapa wakil Merah Putih yang langsung tersingkir di babak pertama.
Ricky mengatakan para pemain harus bisa cepat mencari solusi dan pola untuk keluar dari tekanan. Pelatih pun mesti tanggap memberikan motivasi serta arahan yang tepat dan cepat ketika atlet buntu.
Sang Kabidbinpres menuntut para pebulu tangkis Indonesia dan tim pelatih melakukan evaluasi mendalam dan dapat memperbaiki performa pada turnamen bergengsi berikutnya, All England, 12-17 Maret 2024.
“Yang paling penting adalah komitmen dan fokus mereka untuk mengejar poin dan prestasi. Yang lain itu harusnya nomor sekian. Saya ingin keterbukaan, jadi apa yang kurang bisa disampaikan ke tim pendukung untuk disupport baik ke atlet ataupun pelatih,” katanya.
“Dengan waktu yang sempit menuju All England, saya harap semua bisa memperbaiki lagi penampilannya,” pungkas Ricky Soebagdja.