SKOR.id - PSS Sleman harus mengarungi Liga 1 2024-2025 dengan awal yang berat karena resmi mendapatkan pengurangan tiga poin.
Elang Jawa, julukan PSS, sudah memulai perjalanannya pada kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia musim ini pada Minggu (11/8/2024).
Yakni bertandang lawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, kekalahan 0-1 dialami karena gol penalti Bruno Moreira.
Akan tetapi alih-alih mengawali Liga 1 2024-2025 dengan nol poin, PSS malah lebih mundur, yakni minus tiga poin (-3) sejak pekan pertama.
Pengurangan poin yang dialami terkuak dari klasemen resmi yang dimuat di situs resmi PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
Pada klasemen sementara Liga 1 2024-2025, Elang Jawa menempati posisi terbawah, 18, dengan poin -3 dan diberikan keterangan khusus.
Dituliskan oleh PT LIB sebagai catatan, bahwa pengurangan tiga poin itu sebagai implementasi atas putusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Komdis PSSI memang merupakan pihak yang menjatuhkan hukuman atau sanksi bagi pemain ataupun tim dalam perhelatan sepak bola Indonesia.
Akan tetapi hingga tulisan ini dibuat, Senin (12/8/2024) sore, belum ada pengumuman dari PSSI mengenai hasil pututsan sidang Komdis PSSI terkini.
Dari pihak PSS pun belum ada keterangan atau respons mengenai pengurangan poin yang dialami, baik melalui media sosial dan situs resmi klub.
Adapun dari pertandingan yang sudah dijalani di Liga 1 2024-2025, tidak ada yang janggal atau Elang Jawa tak melanggar peraturan yang ada.
Sementara itu beredar kabar di media sosial bahwa sanksi Komdis PSSI yang diterima PSS adalah hasil kasus yang sudah terjadi sejak lama.
Tepatnya saat mereka masih berlaga di Liga 2 2018, yakni pada pertndingan lawan Madura FC yang juga berbuntut denda uang Rp150 juta.
Elang Jawa terbukti melakukan penyuapan perangkat pertandingan di Liga 2 2018 yang dilakukan oleh Vigit Waluyo (orang di luar struktur klub PSS Sleman).
Yakni dengan cara memerintahkan Drs. Antonius Rumadi (mantan Direktur Operasional PSS), Dewanto Rahadmoyo Nugroho (mantan Asisten Direktur Utama PSS) dan Kartiko Mustikaningtyas (mantan Liaison Officer PSS).
Bahwa tindak pidana suap tersebut tidak dilakukan secara bersama-sama dan tidak dilakukan secara sistematis dengan melibatkan pemain dari 1 klub PSS Sleman maupun pemain dari klub Madura FC.