- Panitia Tokyo 2020 resmi melarang penonton dan relawan internasional selama Olimpiade dan Paralimpiade.
- Izin masuk relawan internasional hanya diberikan untuk posisi krusial yang sulit diambil alih.
- Panitia Olimpiade Tokyo akan mengembalikan uang tiket yang telah dibeli oleh sekitar 600 ribu fan internasional.
SKOR.id - Sabtu (20/3/2021), panitia pelaksana Olimpiade Tokyo memutuskan untuk melarang relawan dan penonton internasional terlibat.
Larangan untuk warga asing itu juga akan berlaku Paralimpiade Tokyo yang berlangsung dua pekan setelah Olimpiade, 24 Agustus-5 September 2021.
Keputusan ini diambil panitia Tokyo 2020 demi mencegah kemungkinan impor kasus Covid-19 yang dibawa para pendatang selama Olimpiade dan Paralimpiade.
Sebelum diundur setahun, Olimpiade Tokyo yang bergulir 23 Juli-8 Agustus 2021, diperkirakan telah merekrut sekitar 80 ribu relawan internasional.
Jumlah ini adalah 10 persen dari total relawan yang dibutuhkan panitia untuk menyelenggarakan Olimpiade dan Paralimpiade dengan lancar.
Meskipun melarang relawan internasional, Pemerintah Jepang kabarnya akan memberi izin khusus untuk beberapa posisi yang sulit diambil alih warga lokal.
Salah satu di antaranya adalah penerjemah bahasa internasional dari wilayah yang cukup minoritas dan tidak dikuasai oleh warga lokal Jepang.
Selain larangan relawan asing, Jepang juga akan menutup pintu untuk para pelancong internasional yang berniat menikmati musim panas di negara tersebut.
Dalam rilisnya, Tokyo 2020 mengklaim telah mendapat restu dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan berbagai otoritas terkait.
Pengumuman ini sekaligus memastikan soal penjualan tiket yang sejauh ini sudah terjual sekitar 600 ribu lembar ke penggemar internasional.
"Otoritas di Jepang telah mengambil kesimpulan untuk melarang kedatangan ke Jepang selama Olimpiade dan Paralimpiade," ujar panitia dirilis Japan Today.
Panitia tak menjamin uang tiket yang akan diterima para penonton asing akan 100 persen karena ada biaya tambahan hampir 20 persen dari harga tiket.
CEO Olimpiade Tokyo, Toshiro Muto, menjelaskan pihaknya tak bertanggung jawab atas uang akomodasi hotel dan penerbangan yang telah dikeluarkan.
Presiden Tokyo 2020, Seiko Hashimoto, menyampaikan penyesalannya karena keputusan yang diambil Olimpiade dan Paralimpiade.
"Fakta bahwa para penonton internasional dilarang menonton kejuaraan sangatlah mengecewakan. Ini penyesalan yang besar untuk kami."
"Namun, ini adalah keputusan yang tidak bisa kami hindari (demi keberlangsungan event ini)," ucap Seiko Hashimoto.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Jelang Piala Menpora 2021, Eks Bek Garuda Select II Bicara Juara Bersama Bhayangkara FC https://t.co/oEyTap1ASB— SKOR Indonesia (@skorindonesia) March 21, 2021
Berita Olimpiade Tokyo Lainnya:
Senyap, Kirab Obor Olimpiade Tokyo akan Dimulai Tanpa Penonton
CEO Tokyo 2020 Minta Publik Ambil Manfaat dari Gelaran Olimpiade Tahun Ini