SKOR.id – Pada musim 2025 ini Liga TopSkor Greater Jakarta melakukan terobosan baru dengan menggelar kategori usia U-10 dan U-11. Sebelumnya, usia terkecil yang digelar pada kompetisi ini adalah U-12.
Bergulirnya Liga TopSkor Greater Jakarta 2025 ditandai dengan upacara pembukaan yang berlangsung di ASIOP Training Ground (ATG), Sentul, Kabupaten Bogor, pada Minggu (9/2/2025).
Sebagaimana diketahui, musim ini Liga TopSkor 2025 mempertandingkan delapan kategori usia, mulai dari U-10, U-11, U-12, U-13, U-14, U-15, U-16, dan U-17. Total ada 247 tim yang bersaing.
Menariknya lagi, terkhusus untuk kategori U-10, U-11, dan U-12 diikuti 57 tim untuk Greater Jakarta ditambah kategori U-12 Liga TopSkor zona Bandung, musim ini secara resmi didukung oleh Aqua.
Pada upacara pembukaan dihadiri oleh Direktur Liga TopSkor, M. Yusuf Kurniawan, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Eko Setyawan, dua alumni Liga TopSkor, Muhammad Ferarri serta Ji Da Bin, dan Senior Brand Manager Aqua, Flora Tobing.
“Nilai-nilai seperti kerja sama dan sportivitas dalam olahraga sepak bola penting untuk membentuk karakter anak-anak Indonesia, sejalan dengan nilai yang dijunjung tinggi oleh Aqua,” kata Flora Tobing.
“Sebuah kebanggaan bagi kami dapat menjadi bagian dari Liga Topskor pada musim kali ini," Flora Tobing menambahkan.
Sementara itu, Yusuf Kurniawan mengatakan bahwa antusiasme peserta Liga TopSkor pada musim 2025 ini sangat luar biasa.
“Luar biasa, saya merinding dengan antuasias adik-adik kami, untuk menjadi calon-calon pemain masa depan dan lewat Liga TopSkor ini kami boleh melaporkan bahwa yang hadir di sini hanya sebagian kecil dari membership Liga TopSkor diseluruh Indonesia,” ucap Yusuf Kurniawan dalam sambutannya.
“Ini (Liga TopSkor) Greater Jakarta diikuti total 57 tim dari kategori usia U-10, U-11, dan U-12. Tapi totalnya ada 247 tim dari usia U-10 sampai U-17. Tapi kami mulai dari usia ini, karena ini lah masa emas adik-adik kami, anak-anak kami, untuk kemudian meniti karier menjadi pemain profesional,” pria yang akrab disapa Bung Yuke itu menambahkan.
Sementara itu, Eko Setyawan mengakui bahwa Liga Topskor adalah kompetisi grassroot terbesar yang ada di Indonesia. Ia pun menyebutkan penyelenggaraan Liga TopSkor juga selaras dengan sistem PSSI.
"Kami PSSI berterima kasih kepada Liga TopSkor yang sudah konsisten menyelenggarakan liga grassroot. Ini bisa dibilang liga grassroot terbesar di Indonesia karena memang di selenggarakan di 24 provinsi,” ujar Eko Setyawan.
“Kami berharap Liga TopSkor menjadi barometer liga anak Indonesia yang paling besar saat ini. PSSI akan selalu hadir dan mendukung, secara moral kita akan datang, secara sistem pun Liga TopSkor selalu mengacu kepada aturan PSSI," tuturnya.
Di samping itu, alumni Liga TopSkor, Muhammad Ferarri mengungkapkan bahwa Liga TopSkor membantu dirinya mengembangkan potensi sebagai pesepak bola muda.
Sebelumnya, bek Timnas Indonesia ikut berkompetisi di Liga TopSkor memperkuat Jakarta Football Academy (JFA).
“Lihat Liga TopSkor dulu hanya di televisi kan dan waktu itu akhirnya bisa kesampaian ikut Liga TopSkor karena diajakin teman juga,” tutu Ferarri.
“Untuk perkembangan Liga TopSkor pasti banyak juga karena dari di bawah usia saya yang kepilih untuk masuk tim nasional dan itu perkembangan yang luar biasa karena dari Liga TopSkor juga bisa melahirkan bibit-bibit pemain muda,” jelasnya.