- Pesepeda asal Prancis, Remy Di Gregorio, dinyatakan positif menggunakan doping.
- UCI pun menjatuhkan sanksi berupa skors selama empat tahun.
- Ini bukan kasus doping pertama yang dilakukan pesepeda 34 tahun tersebut.
SKOR.id – Olahraga balap sepeda untuk kesekian kalinya tercoreng karena doping. Kali ini pesepeda asal Prancis, Remy Di Gregorio dinyatakan positif menggunakan zat terlarang.
Dari hasil uji doping, Remy Di Gregorio positif menggunakan EPO (erythropoietin).
Berita Balap Sepeda Lainnya: Timur Tengah Jadi Opsi Jika Kejuaraan Dunia Balap Sepeda Dipindah
Atas perbuatan Remy Di Gregorio ini, Union Cycliste Internationale (UCI) menjatuhkan hukuman larangan bertanding selama empat tahun.
Hal ini bukan kali pertama Remy Di Gregorio terjerat kasus doping.
Pesepeda 34 tahun itu sebelumnya dicoret dari daftar nama peserta Tour de France 2012 karena dugaan mengonsumsi doping saat ditangkap polisi di hotel tempatnya menginap.
Ketika itu, Remy Di Gregorio membantah melakukan kecurangan.
Namun pada akhirnya, ia dinyatakan bersalah atas kepemilikan zat terlarang dan dijatuhi hukuman satu tahun penjara. Namun, keputusan itu ditangguhkan pada Juli 2018.
Remy Di Gregorio sebelumnya menyatakan akan gantung sepatu alias pensiun pada September 2017.
Namun, ia kembali dengan bergabung bersama tim Deiko Marselille Provence KTM.
Ia pun sukses keluar sebagai juara dalam klasifikasi tanjakan pada ajang Etoile de Besseges dan satu etape Tour de la Provence pada 2018.
Nahas, pada balapan Paris Nice, Maret 2018, hasil tes dopingnya kembali positif atas penggunaan zat pembawa sel darah merah.
Alhasil, ia diskors dari balapan hingga Maret 2022.
Berita Balap Sepeda Lainnya: UCI Rilis Kalender Baru Lomba Balap Sepeda Dunia
Sepanjang karier, Remy Di Gregorio pernah membela sejumlah tim besar, seperti Astana pada 2011.
Adapun UCI saat ini memang tengah berjuang membersihkan olahraga balap sepeda dari doping.