- Alireza Firouzja mengejutkan dunia catur usai menaklukkan juara dunia Magnus Carlsen di final Banter Blitz Cup.
- Pecatur asal Iran itu telah meraih status Grandmaster pada usia 14 tahun.
- Magnus Carlsen yang sebelumnya tak terkalahkan dalam 111 laga mengakui kehebatan Alireza Firouzja.
SKOR.id – Remaja 16 tahun asal Iran membuat kejutan dengan memenangkan final Banter Blitz Cup setelah mengandaskan juara dunia catur Magnus Carlsen, pekan lalu.
Alireza Firouzja di luar dugaan mampu mengalahkan Magnus Carlsen 8.5-7.5 dalam kontes knockout cepat online yang berlangsung selama 90 menit.
Kesuksesan itu membuat Firouzja, yang telah meraih titel Grandmaster (GM) saat berusia 14 tahun, berhak mengklaim hadiah sebesar 14 ribu dollar AS (sekitar Rp217 juta).
Alireza Firouzja adalah pemain termuda kedua yang menmbus posisi 2.700 dalam Federation Internationale des Echecs (FIDE), peringkat yang mengatur kompetisi catur internasional.
Berita Catur Lain: Berbagi Nilai dan Minat Sama, Juara Dunia Catur Kolaborasi dengan Unibet
Final Banter Blitz Cup yang mempertemukan Carlsen dan Firouzja ini adalah puncak dari serangkaian pertandingan catur online yang melibatkan 128 kontestan.
Kompetisi ini telah berlangsung selama 7 bulan dan total 131 pertandingan. Magnus Carlsen, saat ini pecatur nomor satu dunia, sangat menyadari kemampuan lawannya tersebut.
Sebelum pertandingan final, Grandmaster asal Norwegia berusia 29 tahun itu menyebut Alireza Firouzja dengan ungkapan "sejauh ini tantangan terbesar saya."
Nama Firouzja mendadak meroket ketika dirinya merebut urutan kedua, di belakang Magnus Carlsen, dalam Moscow World Blitz pada Desember lalu.
Pekan ini, Alireza Firouzja yang oleh media Iran dipanggil dengan sebutan “pangeran catur Persia” itu, mampu membalas kekalahannya di Moscow, Rusia.
Begitu menyadari kekalahannya, Magnus Carlsen seketika memberikan hormat pada remaja Iran itu, menyebutnya "luar biasa kuat."
For footy fans... This was like watching a young Messi train with Zidane, or Pele, or (insert your best ever)... And be better. https://t.co/gi3MLysXBQ— Sports Analysis (@AnalyseSport) April 15, 2020
"Permainan bagus, Alireza! Itu benar-benar mengerikan. Saya dipaksa takluk, tetapi dia pantas mendapat pujian penuh," kata Carlsen pada streaming langsung.
"Saya harus menjadi lebih baik, namun ya, dia luar biasa hebat dan cerdik! Penghargaan penuh saya untuknya," Magnus Carlsen menambahkan.
Apresiasi luar biasa juga diperlihatkan para penggemar catur yang mengikuti pertandingan final online itu. Mereka menyebut Alireza Firouzja sebagai sosok genius.
This has to be one of the most phenomenal blitz games ever played online. A crucial moment in the match, no shady Alekhine theory nonsense, lots of twists and turns, emotionally draining, and an explosive finale. https://t.co/ibexJt588j pic.twitter.com/RI2ah4Sw91— Olimpiu G. Urcan (@olimpiuurcan) April 16, 2020
Namun, seperti biasa, Firouzja tidak memperlihatkan ekspresi berlebihan. Ia tetap bersikap low profile saat mengomentari kemenangannya yang spektakuler atas Carlsen.
"Saya pikir pertandingannya 50:50," kata remaja yang kini berperingkat no. 21 di dunia itu. "Ini bukan soal saya favorit atau dia (Carlsen) favorit. Dia seharusnya sedikit beruntung."
Namun para penggemar tidak perlu menunggu lama untuk melihat pertandingan ulang antara kedua atlet catur beda generasi tersebut.
Berita Catur Lain: Langgar Aturan Jilbab, Wasit Catur Asal Iran Kini Cari Suaka dari Pemerintah Inggris
Mereka dijadwalkan berhadapan lagi pada 20 April dalam ajang Magnus Carlsen Invitational yang berhadiah total 250 ribu dolar AS atau Rp3,9 miliar.
Kompetisi, yang diselenggarakan Carlsen itu, akan mengadu delapan pemain catur terbaik dunia melawan satu sama lain untuk memenangkan rekor hadiah itu.
Meskipun hanya setarap kompetisi blitz, tetap saja ini menandai kekalahan pertama bagi Magnus Carlsen.
Karena awal tahun ini ia membuat sejarah dengan memperpanjang rekor tak terkalahkan dalam 111 pertandingan catur berturut-turut, sejak 2013.
Dengan begitu dia memecahkan rekor 110 pertandingan beruntun yang ditetapkan oleh GM Sergei Tiviakov pada 2005.