SKOR.id – Prinsipal Tim Red Bull Racing Christian Horner mengaku sekarang tidak bisa mengabaikan kemungkinan apa pun dalam bursa transfer pembalap menyusul kemenangan Carlos Sainz Jr di F1 GP Australia 2024.
Pilot jet darat Scuderia Ferrari tersebut mampu finis terdepan di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Minggu (24/3/2024), meski masih dalam masa pemulihan dari operasi usus buntu.
Pada prosesnya, Sainz berhasil menyalip bintang Red Bull sekaligus juara bertahan Max Verstappen di lap kedua Grand Prix Australia, putran ketiga Formula 1 2024.
Verstappen sendiri akhirnya harus keluar dari balapan pada lap keempat akibat mengalami masalah rem. Praktis sejak itu Sainz dengan nyaman memimpin perlombaan di depan rekan setimnya, Charles Leclerc.
Kemenangan F1 GP Australia 2024 adalah yang pertama untuk Carlos Sainz setelah Grand Prix Singapura tahun lalu. Ia pun menjadi pembalap selain Verstappen yang menyabet podium utama sejak April 2023.
Sayang, Sainz sudah dipastikan kehilangan kursinya di Ferrari yang bakal diambil alih pembalap Mercedes Lewis Hamilton untuk musim 2025. Ini membuat namanya sekarang berada dalam bursa pasar pembalap.
Di sisi lain, kontrak Sergio Perez bersama Red Bull habis akhir 2024. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda pembalap Meksiko akan mendapat perpanjangan kontrak dari tim.
Hal itu memantik pembicaraan soal kemungkinan slot kosong di Red Bull. Dua nama telah dikaitkan yakni Daniel Ricciardo dan Yuki Tsunoda. Bahkan, pilot Aston Martin Fernando Alonso juga masuk daftar mereka.
Namun setelah F1 GP Australia, Christian Horner memberikan indikasi kuat bahwa Red Bull Racing kini juga mempertimbangkan prospek mendatangkan Carlos Sainz sebagai tandem Max Verstappen.
“Kami ingin menurunkan pasangan terbaik yang bisa kami hadirkan di Red Bull Racing dan terkadang Anda harus melihat ke luar. (Kini) Anda lihat pembalap yang sangat cepat dan (akan) menganggur keluar sebagai pemenang. Jadi pasa pembalap cukup cair dengan pembalap tertentu,” ujar Horner merujuk Sainz.
Carlos Sainz sebelumnya juga merupakan produk Red Bull. Ia sempat bermitra dengan Verstappen, Daniil Kvyat, dan Pierre Gasly di Toro Rosso pada 2016 sampai pengujung musim 2017 saat pindah ke Renault.
Mengenai kemungkinan menduetkan kembali Sainz dengan Verstappen di tim utama Red Bull, Horner tak mengesampingkan hal tersebut. Namun, mereka tidak akan buru-buru untuk mengambil keputusan.
“Berdasarkan performa seperti itu (F1 GP Australia), Anda tidak bisa mengabaikan kemungkinan apa pun, Jadi saya pikir Anda hanya perlu meluangkan waktu (untuk memutuskan),” tutur Horner.
“Checo (Perez) juga mengawali musim dengan baik, jadi kami tidak terburu-buru (memutuskan). Carlos (Sainz) adalah satu-satunya pembalap yang mengalahkan Red Bull dalam satu tahun terakhir.”