- Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari menjelaskan sejauh mana persiapan Indonesia menuju bidding tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032.
- Indonesia berniat menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032 setelah sukses menggelar Asian Games dan Asian Para Games 2018.
- Legacy (warisan) adalah salah satu keunggulan Indonesia sebagai calon tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032.
SKOR.id - Indonesia berencana mengikuti bidding tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032. Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari pun menjelaskan persiapan Indonesia.
Dalam wawancara eksklusif dengan Skor.id di Kantor NOC Indonesia, Jakarta, Jumat (11/9/2020), Raja Sapta Oktohari menyatakan bahwa Indonesia sedang dalam persiapan untuk mengikuti bidding tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032.
"Kita masuk dalam masa yang tak mudah. Kita menghadapi pandemi Covid-19. Tapi, hal ini tak membuat kita berhenti menyiapkan diri untuk menjadi host Olimpiade dan Paralimpiade 2032," kata Raja Sapta Oktohari.
"Tim sedang menyiapkan materi untuk presentasi," kata Raja Sapta Oktohari.
Raja Sapta Oktohari juga menyatakan bahwa legacy (warisan) adalah hal yang diusung oleh Indonesia dalam strategi pemenangan bidding tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032.
"Kita sudah punya warisan. (Kompleks) Gelora Bung Karno dari Presiden RI Soekarno, (lalu dilanjutkan oleh) Presiden RI Joko Widodo. Insya Allah kita lanjutkan di 2032," kata Raja Sapta Oktohari.
"Kita mengusung sustainability (keberlanjutan)," kata laki-laki berusia 44 tahun itu.
Dukungan dari masyarakat pun tak perlu dipertanyakan. Bukti nyata terlihat ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games dan Asia Para Games 2018.
Antusiasme dari masyarakat sangat tinggi dengan kedua ajang tersebut. Penjualan beragam merchandise pun sejalan dengan minat masyarakat untuk menyaksikan ajang multicabang empat tahunan tersebut.
Dukungan dari pemerintah, presiden, para menteri, dan para pejabat terkait juga sangat besar dalam persiapan Indonesia mengikuti bidding tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032.
"Hal ini membuat kami menjualnya ke IOC lebih mudah. Belum lagi, pelaksanaan Olimpiade harus dengan efisiensi biaya," kata mantan Ketua Umum PB ISSI itu.
"Hal itu terlaksana dengan adanya venue yang sudah jadi. Bukan dibangun baru. Jadi, ini yang akan kita berikan," kata Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari.
Indonesia pun berniat mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 dan Paralimpiade 2032 setelah sukses menggelar Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Kala itu, Presiden RI Joko Widodo mengirimkan surat pengajuan diri sebagai tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032 kepada IOC (Komite Olimpiade Internasional).
"Kita sudah sama-sama menjadi saksi sejarah bahwa Indonesia sudah sukses menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games. Sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi, dan sukses legacy," ucap Okto.
"Sekarang kita memiliki cita-cita yang lebih besar lagi. Menjadi tuan rumah Olimpiade maupun Paralimpiade 2032," ujar Raja Sapta Oktohari.
Hingga saat ini, Indonesia, India, Qatar, Jerman, Spanyol, dan Australia sudah menyatakan ketertarikan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Maverick Vinales Akui Sudah 70 Kali Ubah Gaya Balap Bersama Yamahahttps://t.co/BImRSvOo4h— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 14, 2020
Berita Olimpiade Lainnya:
Raja Sapta Oktohari: Indonesia Calon Terkuat Tuan Rumah Olimpiade 2032
Kemenpora Akui Anggaran Olahraga Indonesia Kalah dari Thailand dan Singapura