- Petenis Spanyol Rafael Nadal ogah ikut US Open 2020 jika kondisi pandemi Covid-19 tidak membaik.
- Juara bertahan US Open itu minta para stakeholder memutuskan dengan bijak terkait pelaksanaan turnamen.
- Menurut Rafael Nadal, dua hal perlu dilakukan agar turnamen tenis dapat kembali digelar.
SKOR.id – Rafael Nadal mendesak agar tenis bisa memberikan contoh positif terhadap publik pada masa pandemi saat ini. Caranya dengan tidak terburu-buru melanjutkan kompetisi.
Nadal merasa turnamen idealnya kembali digelar sampai setiap petenis dapat melakukan perjalanan dengan aman dan leluasa. Hal tersebut agak mustahil dilakukan dalam waktu dekat.
Tak ada tur yang akan berlangsung hingga akhir Juli 2020. Paling cepat, turnamen baru bisa digulirkan Agustus. Bila merunut jadwal, US Open seharusnya berlangsung pada bulan kedelapan itu.
Berita Tenis Lainnya: Komentari Roger Federer, Karolina Pliskova Sebut Petenis Putri Sering Main Tanpa Penonton
Tentu saja Rafael Nadal, sebagai juara bertahan ajang grand slam tersebut, diharapkan hadir di New York, Amerika Serikat (AS), 31 Agustus mendatang. Namun ia tampak enggan untuk itu.
Peraih 19 gelar grand slam tersebut mengatakan selama situasi pandemi global virus corona (Covid-19) belum terkendali, ia tidak berniat melakukan perjalanan ke luar Spanyol.
“Jika Anda bertanya apakah saya mau pergi ke New York untuk bermain dalam turnamen tenis dalam kondisi seperti saat ini, saya akan bilang tidak,” kata Rafael Nadal.
“Saya tidak tahu bagaimana situasinya dalam beberapa bulan ke depan. Yang pasti turnamen harus berlangsung dalam kondisi yang sangat aman,” petenis putra no. 2 dunia itu menambahkan.
Bulan ini, Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) rencananya akan memutuskan apakah memungkinkan untuk melangsungkan US Open atau tidak secara tertutup mulai 31 Agustus 2020.
Pada Mei lalu pihak USTA meyakini bahwa US Open tetap bisa dilaksanakan sesuai skedul kendati tetap terbuka dengan opsi lain, termasuk menggelar turnamen tanpa penonton.
“Tujuan USTA adalah menggelar US Open 2020 di New York sesuai jadwal. Kami paham ada spekulasi, namun opsi mengeser venue dan tanggal belum ada,” kata juru bicara USTA Chris Widmaier.
Sementara itu, Rafael Nadal menegaskan bahwa para pemangku kepentingan (stakeholder) dapat bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan di masa sulit seperti sekarang.
“Kami perlu mengerti semua menderita karena situasi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dan sudah seharusnya pesan kuat dan positif perlu disampaikan kepada publik,” ucap Nadal.
“Idealnya, kami baru dapat kembali (menggelar turnamen) saat semua pemain di dunia bisa melakukan perjalanan dengan aman. Saya ingin hal itu dijamin 100 persen,” imbuhnya.
Menurut Nadal, ada dua kunci yang perlu dipenuhi jika ingin turnamen kembali digelar, termasuk US Open 2020, yakni jaminan aman dari virus corona dan tidak kesulitan melakukan perjalanan.
Tentu saja vaksin menjadi harapan utama. Namun mustahil itu terjadi tahun ini. Alternatif terbaik adalah menjalani protokol kesehatan yang ketat sebelum dan sesudah pertandingan.
Berita Tenis Lainnya: French Open 2020 Berencana Menghadirkan Penonton di Arena Pertandingan
Soal perjalanan, pihak penyelenggara harus menjamin seluruh petenis dapat melakukan penerbangan internasional. Seperti diketahui, masih banyak negara yang membatasi akses keluar-masuk.
Pihak USTA telah menyiapkan sejumlah rencana, termasuk menyediakan pesawat carteran dari seluruh dunia untuk memudahkan pemain dalam melakukan perjalanan ke AS.
Mereka juga nantinya bakal meminta setiap petenis untuk melakukan tes Covid-19 dan menyerahkan hasilnya sebagai bukti legitimasi sebelum terbang ke Negeri Paman Sam.
“Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi, karenanya saya pikir seluruh pihak perlu bersabar dan bertanggung jawab menjaga satu sama lain,” kata Nadal.