Rabu Kelabu: Saat Mike Tyson Tumbang di Tanah Jepang

I Gede Ardy Estrada

Editor:

  • Duel perebutan gelar tinju kelas berat antara Mike Tyson versus Buster Douglas berakhir di luar dugaan.
  • Mike Tyson, yang kala itu memegang tiga gelar kelas berat, tidak sepenuhnya siap melawan Buster Douglas.
  • Dalam laga di Tokyo Dome pada 11 Februari 1990 tersebut, Mike Tyson menelan kekalahan pertamanya.

SKOR.id – Bukan tanpa alasan Kota Tokyo di Jepang dipilih sebagai lokasi duel Mike Tyson vs James “Buster” Douglas. Bagi fan tinju Amerika Serikat (AS), pertarungan ini tidak menarik.

Mereka enggan mengeluarkan uang untuk laga yang diprediksi hanya akan berjalan selama satu ronde. Ya, Mike Tyson diyakini bisa menumbangkan Buster Douglas dengan cepat dan mudah.

Sama seperti duel sebelumnya melawan Carl Williams. Pada partai yang berlangsung di New Jersey, AS, pada 21 Juli 1989 itu, Mike Tyson menang technical knockout (TKO) hanya dalam 90 detik.

Dan Buster Douglas, yang jadi lawan Tyson selanjutnya, dianggap tak lebih baik daripada Carl Williams. Sebelum duel versus Si Leher Beton, Williams punya rapor 22 kemenangan dan dua kali kalah.

Di sisi lain, Douglas bermodal 29 kemenangan, empat kekalahan, dan sekali seri untuk melawan Mike Tyson yang kala itu mengantongi 37 kemenangan, 10 di antaranya dalam duel pertaruhan gelar.   

Karena berpotensi sepi penonton jika digelar di AS, promotor dan otoritas tinju tidak pikir panjang saat Jepang mengajukan Tokyo Dome sebagai venue duel kelas berat yang “tidak imbang” tersebut.

Namun, siapa sangka, duel Mike Tyson melawan Buster Douglas pada nantinya bakal melahirkan salah satu momen terbesar dalam sejarah tinju yang berakhir di luar prediksi banyak pihak.

Ya, Si Leher Beton, tidak hanya kehilangan gelar WBC, WBA, dan IBF kelas berat, namun juga dipaksa merasakan pahitnya harus menelan kekalahan pertama sepanjang karier profesionalnya.

Segudang Masalah

Mike Tyson berjalan tegap menuju ring. Berusaha untuk tetap tenang. Tatapannya tajam namun tidak sepenuhnya fokus. Ia melakoni duel versus Douglas diiringi dengan segudang masalah.

Kala itu, kehidupan pribadi Tyson berantakan. Ia digugat cerai aktris Robin Givens, blunder memecat pelatih Kevin Rooney, hingga berseteru dengan manajer Bill Cayton dan promotor Don King.

Dan, yang paling fatal Mike Tyson tidak mempersiapkan diri seperti biasanya. Ia memandang sebelah mata Buster Douglas. Alih-alih latihan, Tyson memilih tenggelam dalam kehidupan malam Tokyo.

Seperti diungkapkan kawan Si Leher Beton, Bobby Brown. Menurut rapper kondang AS itu, dirinya dan Tyson berpesta semalam suntuk bersama 12 geisha sehari sebelum duel.  

Bobby Brown masih ingat betul percakapannya dengan sang rekan pada Selasa, 10 Februari 1990. Ada rasa khawatir dalam benaknya ketika melihat sikap dan gestur Mike Tyson malam itu.  

“Saya berulang kali mengatakan kepadanya, ‘Mike, kamu butuh tidur. Ingat, kamu harus bertarung besok.’ Dia tertawa,” ungkap Brown dalam podcast “Questlove Supreme”, 2018 lalu.

“Lalu dia bilang, ‘Dengar Bobby, Buster Douglas seorang amatiran! Saya bisa mengalahkannya walau tidak tidur lima pekan. Kamu lihat nanti betapa cepat laga ini berakhir.’”

Meski Tyson berusaha menenangkannya, Bobby Brown merasa sang rekan tengah berusaha menghibur diri sendiri. Ia tahu pikiran juara dunia kelas berat tak terkalahkan itu kemana-mana.

Keesokannya, Brown tidak bisa menyaksikan langsung duel sahabatnya dengan Buster Douglas karena harus terbang ke Osaka untuk melanjutkan tur promo album Dance!...Ya Know It.

Tidak Siap

Menghadapi Buster Douglas, Mike Tyson tidak siap 100 persen. Ia tampak kelelahan dan tidak fit akibat pesta semalaman. Hal tersebut membuat sang pemegang tiga gelar lengah di atas ring.

Di sisi ring, Don King duduk berdampingan dengan pengusaha top yang kini menjabat sebagai Presiden AS, Donald Trump. Keduanya banyak tersenyum melihat dua ronde awal yang berjalan brutal.

Namun raut mereka berubah panik setelah Douglas, dengan jab dan pukulan tangan kanannya, mulai dominan. Jay Bright, cornerman Tyson, berulang kali berteriak mengingatkan petinjunya.

“Jangan hanya berdiri di sana. Lihat lawan. Konsentrasi, Anda harus bertarung!” jerit Jay Bright kepada Mike Tyson yang tidak dapat berbuat banyak di ronde ketiga.

Tyson mendaratkan beberapa uppercut andalannya, namun Douglas masih bisa mendominasi selama ronde kelima. Ia bahkan membuat Si Leher Beton terhuyung lewat pukulan telaknya.

Mata kiri Mike Tyson bengkak akibat jab kanan Douglas. Penglihatannya terganggu. Namun begitu, pada ronde delapan, Tyson mampu menjatuhkan lawan. Douglas bangkit, ia diselamatkan bel.

Pada ronde sembilan, setelah berada di atas angin, Mike Tyson mencoba lebih agresif, berharap bisa melanjutkan  momentum untuk segera mengakhiri duel. Namun yang terjadi sebaliknya.

Buster Douglas sanggup memberikan perlawanan dan mampu lagi mendikte pertarungan. Ia terus mendesak dan menyudutkan Si Leher Beton dengan kombinasi pukulan yang efektif.

Ronde 10, Tyson mengambil inisiatif serangan. Tetapi, Douglas sudah mengantisipasinya. Sang lawan mendaratkan uppercut telak sebelum menutupnya dengan kombinasi empat pukulan di kepala.

Mike Tyson pun tumbang di tanah Jepang dan untuk kali pertama kalah pada laga ke-38 di usia 23 tahun. Hari itu, Rabu malam, 11 September 1990, benar-benar menjadi titik terendah dalam kariernya.

Kesalahan Fatal

Sempat terjadi perdebatan antara pihak Tyson dengan juri dan otoritas tinju. Promotor Si Leher Beton, Don King, mempermasalahkan kinerja wasit Octavio Meyran, asal Meksiko.

Ia mengklaim Buster Douglas mendapatkan penghitungan yang panjang dan lambat ketika dipukul jatuh pada ronde kedelapan dan sebaliknya terjadi kepada Mike Tyson di ronde 10.

Akibat protes tersebut pengakuan Douglas sebagai juara baru kelas berat sempat tertunda empat hari. Namun pihak otoritas tinju akhirnya mengesahkan kemenangan petinju asal Ohio itu.

Meskipun timnya mengajukan protes, Mike Tyson tahu bahwa Buster Douglas layak menang. Terlepas dari itu, ia sadar kekalahan pahit dari Buster Douglas terjadi akibat kebodohannya.

Tyson tiba di Tokyo tiga minggu sebelum pertarungan. Namun ia justru lebih banyak berpesta ketimbang berlatih demi untuk mengatasi depresi terkait masalah kehidupan personalnya.

Yang pasti, Mike Tyson tidak dalam kondisi dan bentuk terbaiknya untuk menghadapi Buster Douglas. Belakangan diketahui ia sempat dipukul KO dengan mudah saat sparing, 19 hari sebelum duel.

Setelah kekalahan pertamanya itu, Tyson langsung menghubungi Bobby Brown. Ia mengakui kesalahan fatal yang seharusnya tidak pernah dilakukannya menjelang naik ring kepada karibnya itu.

“Bob, kamu benar. Seharusnya saya mendengarkan nasehat kamu malam itu (sehari sebelum laga vs Douglas),” ujar Si Leher Beton lewat sambungan telepon.

“Saya mengantuk dan merasa lelah saat bertarung. Kaki-kaki saya lemah. Itu sebabnya Cus D’Amato (pelatih pertama Tyson) melarang saya bercinta sebelum duel.”

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Tinju Lainnya: 

Petinju Ini Rela Manny Pacquiao Lebih Pilih Duel Vs Conor McGregor

Reaksi Pesohor Tinju atas Kemenangan Teofimo Lopez, dari Mike Tyson hingga Manny Pacquiao

 

Source: IndependentAmbrosia For Heads

RELATED STORIES

Rabu Kelabu: Munich Air Disaster, Hari Terkelam dalam Sejarah Manchester United

Rabu Kelabu: Munich Air Disaster, Hari Terkelam dalam Sejarah Manchester United

Lebih dari 60 tahun silam, tragedi melanda dunia sepak bola saat pesawat yang membawa pemain Manchester United jatuh di Munich.

Rabu Kelabu: Bulu Tangkis Indonesia Dapat Pukulan Telak di Olimpiade 2012

Olimpiade London 2012 jadi momen kelabu bagi bulu tangkis Indonesia yang gagal sama sekali meraih medali dan terlibat skandal.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola (kiri) dan pelatih Arsenal, Mikel Arteta. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Liga Inggris

Man City dan Arsenal, Penentuan Gelar Liga Inggris 2023-2024 di Pekan Terakhir

Persaingan gelar Liga Inggris 2023-2024 antara Manchester City dan Arsenal akan ditentukan di pekan ke-38, Minggu (19/5/2024) malam WIB.

Irfan Sudrajat | 18 May, 23:53

Laga Arsenal vs Everton di Liga Inggris 2023-2024. (Yusuf/skor.id).

Liga Inggris

Prediksi dan Link Live Streaming Arsenal vs Everton di Liga Inggris 2023-2024

Prediksi dan link live streaming Arsenal vs Everton, laga yang menentukan peluang The Gunners meraih gelar Liga Inggris 2023-2024.

Irfan Sudrajat | 18 May, 23:47

Liga Inggris 2023-2024 dimulai sejak 11 Agustus 2023 lalu. (Zulhar Kurniawan/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2023-2024: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Berikut ini klasemen Liga Inggris 2023-2024, jadwal dan hasil per pekan serta profil klub lengkap.

Irfan Sudrajat | 18 May, 23:45

Laga Manchester City vs West Ham United di pekan terakhir Liga Inggris 2023-2024. (Yusuf/Skor.id).

Liga Inggris

Prediksi dan Link Live Streaming Man City vs West Ham di Liga Inggris 2023-2024

Berikut ini prediksi dan link live streaming Manchester City vs West Ham United di Liga Inggris (Premier League) musim 2023-2024.

Pradipta Indra Kumara | 18 May, 23:37

sandy walsh.jpg

National

KV Mechelen Kembali ke Jalur Kemenangan, Sandy Walsh Tak Main

Usai kalah dua kali beruntun, KV Mechelen menang 2-0 atas KVC Westerlo, Sabtu (18/5/2024), namun Sandy Walsh cuma cadangan.

Teguh Kurniawan | 18 May, 21:29

Pemain Liverpool asal Argentina, Alexis Mac Allister. (Jovi Arnanda/Skor.id

La Liga

Real Madrid Terus Pantau Bintang Liverpool

Real Madrid memantau Alexis Mac Allister untuk menggantikan Toni Kroos atau Luka Modric.

Tri Cahyo Nugroho | 18 May, 20:43

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)

Timnas Indonesia

PSSI Umumkan Manajer Definitif untuk Timnas U-20 Indonesia dan Timnas Putri Indonesia

Ada tiga nama yang diperkenalkan untuk mengisi posisi manajerial di Timnas U-20 Indonesia dan Timnas Putri Indonesia.

Teguh Kurniawan | 18 May, 20:42

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Liga Italia

Massimiliano Allegri Miliki Opsi untuk Berlabuh ke Liga Inggris

Tiga klub Liga Inggris diyakini bisa menjadi pilihan Massimiliano Allegri.

Tri Cahyo Nugroho | 18 May, 18:00

Sepatu khas untuk Nikola Jokic dari 361 Degrees, Big3 Future model low-cut, dirilis dalam empat warna berbeda bertema Spongebob Squarepants. (M Yusuf/Skor.id)

Culture

Nikola Jokic x 361° Big3 Future “SpongeBob Squarepants” Tawarkan Keceriaan dan Performa

Sneakers bertema SpongeBob Squarepants ini mengambil basis 361° Big3 Future low cut yang kali pertama dirilis di Eropa dalam jumlah terbatas pada akhir Januari lalu.

Tri Cahyo Nugroho | 18 May, 17:21

PMSL SEA 2024 (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Esports

PMSL SEA Summer 2024: Tujuh Tim Indonesia ke Super Sunday

Hanya Voin Donkey saja yang harus mengubur mimpi bermain di Super Sunday pekan kedua.

Gangga Basudewa | 18 May, 17:13

Load More Articles