Rabu Kelabu: Munich Air Disaster, Hari Terkelam dalam Sejarah Manchester United

Dini Wulandari

Editor:

  • Kecelakaan pesawat pada 1958 di Munich menewaskan sebagian besar skuat Manchester United.
  • Delapan pemain MU harus kehilangan nyawanya setelah pulang dari perempat final European Cup di Beograd.
  • Tragedi tersebut hingga saat ini menjadi salah satu hari terkelam dalam sepak bola Inggris, terkhusus Manchester United. 

SKOR.id - Lebih dari 60 tahun silam, tragedi melanda dunia sepak bola saat sebuah pesawat yang mengangkut pemain Manchester United jatuh di salju tebal di Bandara Munich.

Sebanyak 23 orang kehilangan nyawa akibat kecelakaan yang dikenal dengan sebutan "Munich Air Disaster" tersebut, termasuk 8 pemain Manchester United, yang dijuluki Busby Babes karena kesuksesan yang dicapai Matt Busby dan anak buahnya.

Tragedi, yang terjadi saat tim dalam perjalanan pulang dari pertandingan European Club, tidak hanya mengguncang sepak bola tapi juga dunia luas lantaran merenggut banyak nyawa jurnalis dan juga staf klub MU.

Pada 17 Februari 2020, salah satu korban yang selamat dari bencana itu, Harry Gregg, meninggal dalam usia 87 tahun. Gregg dikenang karena perannya dalam menyelamatkan penumpang lain dari pesawat yang terbakar hari itu.

Hingga saat ini, peristiwa tragis tersebut menjadi hari terkelam dalam sejarah sepak bola Inggris, khususnya Manchester United.

Untuk mengingat tragedi tersebut, MU memasang jam di salah satu sudut Stadion Old Trafford yang dikenal dengan nama The Munich Clock. Di sana tertulis 6 Februari 1958, pukul 03:03, Munich.

Di salah satu lorong Old Trafford, area selatan, juga dibuat koridor bernama Munich Tunnel untuk mengenang skuat Busby Babes, termasuk mereka yang kehilangan nyawanya.

Awal Kejadian Munich Air Disaster

Pada awal tahun 1958, Manchester United berhasil lolos ke semifinal European Cup setelah menyingkirkan Red Star Belgrade, juara Yugoslavia.

Keesokan harinya, regu, staf klub, jurnalis, dan sejumlah penumpang lainnya naik pesawat British European Airways (BEA) di bandara Beograd untuk terbang kembali ke Manchester.

Sekitar pukul 13.15 pesawat itu terpaksa mendarat di Munich untuk singgah sebentar mengisi bahan bakar karena perjalanan nonstop dari Beograd ke Manchester tidak memungkinkan untuk pesawat kelas BEA.

Sebelumnya, penerbangan dai Beograd ke Munich sempat ditunda selama satu jam karena paspor pemain MU, Johnny Berry tertinggal di hotel.

Ketika pesawat mendarat di Munich, kondisi cuacaa sangat buruk. Angin kencang berputar-putar di sekitar bandara.

Sekitar pukul 02.00 siang, setelah pesawat bermesin ganda itu diisi bahan bakar, kru dua kali berusaha lepas landas, tapi gagal karena masalah mesin.

Pada saat itu, salju mulai turun dengan lebat dan tampaknya penerbangan akan ditunda hingga hari berikutnya.

Namun, kru terdesak untuk mengikuti jadwal tim dan upaya lepas landas yang ketiga pun dilakukan.

Ketika itu, lumpur tebal sudah melapisi landasan pacu akibat hujan salju. Kondisi tersebut memperlambat kecepatan pesawat sehingga tidak bisa mencapai kecepatan tinggi untuk lepas landas.

Akibatnya pesawat tergelincir di ujung landasan dan menabrak pagar sebelum meluncur melintasi jalan di mana sayap pesawat menabrak sebuah rumah.

Setelah benturan, bagian ekor dan sayap langsung robek, kokpit menabrak pohon, sisi kanan badan pesawat menabrak pondok kayu yang menampung truk berisi bahan bakar dan ban, dan BEA pun terbakar.

Saat itu pukul 3.03 sore.

Dua puluh dari 44 orang di dalam pesawat tewas seketika dalam kecelakaan itu sementara yang terluka, banyak dari mereka tidak sadarkan diri, termasuk Matt Busby yang terluka parah.

Dia dibawa ke Rumah Sakit Rechts de Isar terdekat di Munich. Busby mengalami patah tulang rusuk, paru-parunya tertusuk, dan cedera di kaki. Seorang anggota staf medis rumah sakit sempat memberi tahu wartawan, bahwa harapan hidup Busby sangat tipis.

Namun, setelah dua hari tergantung pada alat penopang hidup, kondisi Sir Matt Busby dinyatakan tidak lagi dalam bahaya.

Sementara, tiga orang lagi meninggal di rumah sakit karena luka-luka mereka termasuk Duncan Edwards setelah bertahan selama 15 hari.

Total ada 23 korban jiwa, delapan di antaranya adalah pemain Manchester United, dan 21 lainnya selamat.

Anggota Busby Babes yang tewas seketika adalah: Geoff Bent berusia 25, kapten tim Roger Byrne (29), Eddie Colman (21), Mark Jones (24), David Pegg (22), Tommy Taylor (26), dan Liam Whelan (22).

Walter Crickmer (Sekretaris Klub), Tom Curry (pelatih tim utama), dan Bert Whalley (pelatih) juga kehilangan nyawanya dalam bencana itu.

Delapan dari sembilan jurnalis dalam penerbangan (Alf Clarke, Don Davies, George Follows, Tom Jackson, Archie Ledbrooke, Henry Rose, Frank Swift, dan Eric Thompson) tewas dalam kecelakaan itu.

Pilot James Thain selamat tetapi co-pilot Kapten Kenneth Rayment meninggal karena luka-lukanya yang parah lima minggu kemudian.

Harry Gregg Heroik

Sementara, korban yang selamat saat itu berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin penumpang, dengan Bobby Charlton, Dennis Viollet dan kiper Harry Gregg di antara mereka yang diselamatkan.

Gregg disebut-sebut sebagai salah satu pahlawan dalam kejadian tersebut karena tindakan heroiknya.

Penjaga gawang asal Irlandia Utara itu berhasil menyeret rekan setimnya Sir Bobby dan Viollet keluar dari reruntuhan pesawat yang terbakar dengan ikat pinggang mereka.

Gregg juga menyelamatkan bayi berusia 20 bulan dan ibunya yang terluka parah serta wanita hamil, Vera Lukic, istri dari seorang diplomat Yugoslavia.

Penjaga gawang itu bahkan kembali dua kali ke badan pesawat yang terbakar untuk menyelamatkan orang-orang.

Keberaniannya secara resmi dipuji di Jerman dan Serbia, negara Lukic yang diselamatkan.

Sementara, investigasi awal menyalahkan Kapten BEA, Thain, sehingga otoritas bandara Jerman mengupayakan tindakan hukum terhadapnya.

Namun, dia dibebaskan satu dekade kemudian ketika investigasi selanjutnya mengungkapkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh lumpur di landasan pacu yang memperlambat pesawat.

Apa yang terjadi di Munich adalah hari paling tragis yang pernah disaksikan sepak bola Inggris setelah Superga Air Disaster pada 1949 yang menewaskan seluruh skuat Torino.

Khusus bagi MU, tragedi itu menghancurkan klub karena kehilangan generasi yang sangat menjanjikan, terutama bakat luar biasa, Edwards.

Saat Sir Busby dalam masa pemulihan, asisten manajer Jimmy Murphy membawa tim sementara klub ke final Piala FA musim itu, meskipun mereka kalah dari Bolton Wanderers.

Sir Busby sebenarnya hampir ingin berhenti dari sepak bola tapi yang sangat luar biasa tentang tragedi Munich adalah caranya membangun kembali klub.

Dalam lima tahun, tim barunya berhasil memenangkan Piala FA, memicu perjalanan gemilang United di tahun 60-an yang mencakup dua gelar liga dan European Cup, 10 tahun setelah Munich Air Disaster.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

 

Baca Juga:

Best XI Liga Inggris Pekan ke-6: Dahsyatnya Trio Zaha-Bamford-Ings, Mendy Kiper Terbaik

Best XI Matchday ke-3 Liga Champions: Sinar Marcus Thuram

 

Source: StandardBelfast Telegraph

RELATED STORIES

Gegara Hal Ini Pemain Muda Persib Bandung Gagal Ikuti Seleksi Garuda Select

Gegara Hal Ini Pemain Muda Persib Bandung Gagal Ikuti Seleksi Garuda Select

Pemain muda Persib Bandung, Satria Febrian, gagal mengikuti seleksi Garuda Select III karena ada kendala kesehatan.

Ole Gunnar Solskjaer Bisa Pergi dari Manchester United Lebih Cepat

Ole Gunnar Solskjaer Bisa Pergi dari Manchester United Lebih Cepat

Ole Gunnar Solskjaer bisa saja dipecat dan meninggalkan Manchester United lebih cepat dari dugaan sebelumnya.

Rabu Kelabu: Bulu Tangkis Indonesia Dapat Pukulan Telak di Olimpiade 2012

Olimpiade London 2012 jadi momen kelabu bagi bulu tangkis Indonesia yang gagal sama sekali meraih medali dan terlibat skandal.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Matheus Pato.jpg

National

Eks Bomber Borneo FC dan Top Scorer Liga 1 Gabung Asnawi Mangkualam di Port FC

Pindah ke Port FC, Matheus Pato, berpeluang menjadi andalan lini depan di Piala Presiden 2025.

Teguh Kurniawan | 02 Jul, 05:55

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Dunia Antarklub 2025, yang akan diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 02 Jul, 02:57

Trofi baru Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Daftar Tim dan Jadwal 8 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

Piala Dunia Antarklub 2025 segera memasuki babak perempat final, siapa saja tim yang sudah lolos dan bagaimana jadwalnya? Simak selengkapnya berikut ini!

Thoriq Az Zuhri | 02 Jul, 02:56

Penyerang Real Madrid, Gonzalo Garcia. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Real Madrid dan Dortmund Lengkapi 8 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

Kontestan delapan besar Piala Dunia Antarklub 2025 sudah komplet dengan Real Madrid dan Borussia Dortmund jadi dua tim terakhir.

Thoriq Az Zuhri | 02 Jul, 02:56

Ilustrasi Cover Mobile Legends. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Penjelasan Time Rewind Mobile Legends di MSC 2025

Di turnamen Mobile Legends, MSC 2025, akan digunakan sebuah hal baru yang diberi nama Time Rewind. Apa itu?

Thoriq Az Zuhri | 02 Jul, 02:53

Trent Alexander-Arnold dapat nomor punggung 12 di Real Madrid. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

1 Assist Bayar Lunas Biaya Transfer Trent ke Real Madrid

Biaya transfer Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid dibayar lunas hanya dengan satu assist dari sang pemain di Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 02 Jul, 01:44

Ilustrasi Cover PUBG Mobile. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Weibo Gaming, Calon Kuat Juara PMWC 2025?

PUBG Mobile World Cup 2025 alias PMWC 2025 segera dihelat, Weibo Gaming akan jadi juara di turnamen ini?

Thoriq Az Zuhri | 02 Jul, 01:12

League of Legends. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

League of Legends MSI 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen League of Legends MSI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 01 Jul, 22:38

Abraham Damar Grahita- SM

Basketball

Respek Abraham Damar Grahita buat Yudha Saputera Usai Bertarung Sengit di Playoff IBL 2025

Abraham Damar Grahita bawa Satria Muda Pertamina ke semifinal Playoff IBL 2025 usai tekuk Prawira Bandung yang diperkuat Yudha Saputera.

Teguh Kurniawan | 01 Jul, 16:56

Kepa Arrizabalaga, kiper Bournemouth. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Resmi Gabung Arsenal, Kepa Arrizabalaga Berambisi Juara

Kepa Arrizabalaga menjadi rekrutan pertama Arsenal untuk menyambut musim 2025-2026.

Rais Adnan | 01 Jul, 16:14

Load More Articles