- Manchester United mempertimbangkan untuk membayar gaji pemain dan stafnya secara penuh.
- Mereka tidak mengikuti langkah sejumlah klub elite Eropa yang memotong gaji pemainnya seiring krisis akibat pandemi Covid-19.
- Setan Merah masih bisa menutupi kerugian dengan omset tahunan mencapai Rp12 triliun.
SKOR.id - Klub asal Inggris, Manchester United, dikabarkan tak akan memotong gaji pemain dan stafnya menyusul krisis akibat pandemi Covid-19.
Itu berarti, MU memberlakukan kebijakan yang berbeda dari sejumlah klub Liga Inggris lainnya seperti Totenham Hotspur, Liverpool, dan Arsenal.
Dilansir Daily Mail, manajemen Manchester United disebut akan menanggung seluruh kerugian yang terjadi.
Berita tentang Liga Inggris yang lainnya: Maurizio Sarri Rindu Liga Inggris tapi Enggan Kembali
Padahal menurut laporan, kerugian yang dicatatkan klub yang bermarkas di Old Trafford mencapai 21,3 juta poundsterling atau sekitar Rp411 miliar.
Keputusan itu dibuat bukan tanpa pertimbangan. Laporan menyebut, manajemen menilai jika skuat Ole Gunnar Solskjaer masih punya lima pertandingan yang bakal cukup menghasilkan uang.
Mereka mengandalkan penampilan di Liga Europa. Alasannya, Manchester United menjadi kandidat terkuat juara kompetisi kasta kedua regional Benua Biru tersebut.
Man United memulai kompetisi dengan baik karena berhasil mengalahkan LASK dengan skor 5-0 di babak 16 besar.
Selain itu, pendapatan Manchester United musim lalu masih cukup untuk menambal kerugian musim ini.
Berita tentang Liga Inggris yang lainnya: Liga Inggris Mungkin Diselesaikan dalam 40 Hari
Pada musim 2018-2019, klub milik keluarga Glazer mendapat keuntungan sebesar 110,82 juta poundsterling (Rp2,14 triliun) dari 26 pertandingan di Old Trafford.
Bahkan laporan menyebut, omset tahunan Manchester United menembus 627,1 juta poundsterling atau setara dengan Rp12 triliun.
Jadi, bukan masalah jika Man United menggaji penuh pemain dan tak merumahkan atau memangkas bayaran 940 karyawannya.