- Liga Malaysia 2020 ditangguhkan dan kebijakan potong gaji pemain serta staf klub jadi solusi.
- Namun, solusi potong gaji pada Liga Malaysia 2020 masih belum disepakati mayoritas klub dengan pemain serta staf mereka.
- Saat ini, baru tiga klub Liga Malaysia 2020 yang telah menyelesaikan kebijakan potong gaji tanpa ada gejolak.
SKOR.id - Setengah dari 24 kontestan Liga Malaysia (Liga M), dari dua kasta, membutuhkan waktu tambahan untuk mencapai kesepakatan bersama dengan para pemain dan ofisial terkait finansial klub.
Klub Liga Malaysia 2020 mayoritas harus mengatasi dampak keuangan mereka setelah kompetisi ditangguhkan setelah pandemi Covid-19.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) Stuart Ramalingam mengatakan, bahwa butuh waktu untuk memastikan diskusi menghasilkan kemenangan bersama.
Diskusi ini tentang kelayakan klub serta kesejahteraan para pemain dan ofisial dalam membuat keputusan terbaik bagi kedua pihak terkait kebijakan potong gaji.
Berita Liga Malaysia Lain: Dua Syarat dari Pemain Liga Malaysia Terkait Pemotongan Gaji
Batas waktu untuk menyelesaikan perjanjian bersama, tengah pekan ini atau Rabu (22/4/2020).
Berita Liga Malaysia Lain: Aksi Mulia Para Senior Saddil Ramdani dari Klub Liga Malaysia
Stuart pun menjelaskan bahwa FAM selalu siap untuk diajak konsultasi jika tidak ada solusi sampai dalam batas waktu yang ditentukan.
"Saya berhubungan dengan semua tim yang berafiliasi FAM, setengah dari mereka telah memulai diskusi dan ada tanda-tanda positif," ujar Stuart yang dikutip Berita Harian dari Bernama.
"Namun, 50 persen klub butuh lebih banyak waktu dan lebih banyak diskusi. Tetapi, itu bukan karena tak ada kesepakatan, melainkan perlu disempurnakan lebih lanjut."
"Jika tim membutuhkan perpanjangan dua atau tiga hari, saya bersedia bekerja sama. Karena, kami (FAM) menginginkan hasil terbaik dari diskusi di klub itu sendiri," katanya.
Berita Liga Malaysia Lain: Operator Liga Malaysia Potong Gaji Karyawan, Ini Besaran Persentasenya
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah mengeluarkan surat edaran berjudul Issues Against the FIFA Covid-19 Football Rules, yang memuat empat hal utama, termasuk kontrak yang gagal terpenuhi.
Berdasarkan edaran itu, FIFA telah mengeluarkan prinsip-prinsip panduan yang mendorong klub dan pemain untuk membuka jalan negosiasi dalam mencari konsensus sepanjang krisis. Ini termasuk proposal untuk restrukturisasi kontrak sementara.
Sejauh ini, tiga klub Liga Super Malaysia, Johor Darul Takzim (JDT), Melaka United, dan Felda United dilaporkan telah setuju untuk melakukan pemotongan gaji pemain dan ofisial.
Itu dilakukan setelah diskusi mengenai masalah antara klub yang pemain serta ofisial bisa berjalan dengan lancar.
Berita Liga Malaysia Lain: Efek Corona, Ini Larangan Keras Operator Liga Malaysia ke Pemain Asing dan Klubnya
Sementara itu, Stuart percaya setiap tim akan menemukan cara terbaik untuk mengatasi masalah ini.
Dia juga menegaskan bahwa FAM sebagai badan sepak bola nasional tidak memihak pihak mana pun dalam upaya menyelamatkan industri sepak bola lokal.