- Protokol kesehatan yang diterapkan Bundesliga bisa jadi referensi cemerlang PSSI.
- PSSI patut meniru protokol kesehatan Liga Jerman, sebab Bundesliga sudah kembali melanjutkan kompetisi lebih dulu dan berjalan lancar.
- Selain itu, PSSI juga mesti mendapat dukungan penuh dari pemerintah seperti yang terjadi pada Bundesliga di Jerman.
SKOR.id - Dalam persiapannya melanjutkan kompetisi, PSSI bisa menjadikan protokol kesehatan Bundesliga sebagai referensi cemerlang.
Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno yang menyarankan agar PSSI mengadopsi apa yang sudah dilakukan Liga Jerman.
Bundesliga memang sudah kembali memulai kompetisi lebih dulu di tengah pandemi virus corona dan terbukti berjalan lancar hingga saat ini.
Timnas Singapura Sering Juara Piala AFF, Anak Mudanya Mungkin Tak Kenal Klub Lokalhttps://t.co/6fzUsR47Ys— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 11, 2020
"Saat ini, ada referensi yang bagus yang bisa kita pelajari untuk mengambil keputusan apakah liga sepak bola Indonesia bisa dilakukan lagi," kata Arif, Kamis (11/6/2020).
"Itu merujuk ke protokol yang sudah disusun dan diterapkan di Liga Jerman," ia menambahkan pada Webinar yang diselenggarakan LPEM FEB Universitas Indonesia.
Dalam paparannya, Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) dan Pemerintah Jerman menyusun protokol kesehatan yang di dalamnya mencakup sejumlah aspek pencegahan penularan.
Protokol itu mulai dari pengaturan di dalam lapangan saat laga, pengaturan kehidupan pemain serta keluarga, lalu tata cara peliputan media, hingga pelaksanaan latihan.
Para pemain dan keluarganya pun tak lepas dari pengawasan. Mereka didorong untuk melakukan tes PCR (polymerase chain reaction).
"Keluarga pemain dan staf secara sukarela melakukan tes PCR secara reguler. Lalu, tes PCR ini juga diberlakukan sebelum pertandingan plus dilakukan secara berkala," ujar Arif.
Lebih lanjut, ia menyebut Liga Jerman bisa memulai kembali kompetisi dan menelurkan panduan protokol kesehatan tak lepas dari kesigapan pemerintah setempat dalam mengatasi pandemi.
Saat ditemukan kasus pertama, mereka langsung membentuk tim serta memberlakukan sistem karantina wilayah secara komprehensif.
Pemerintah Jerman juga memberikan dana insentif bagi masyarakat sipil hingga pelaku usaha agar perekonomian tidak ambruk.
Di satu sisi, pelacakan secara masif serta kesiapan rumah sakit untuk menangani korban positif menjadi aspek yang penting dalam memutus rantai penularan.
Hingga akhirnya, Jerman menjadi negara pertama di Eropa yang mampu lepas dari jerat Covid-19 dan bisa memulai kembali Bundesliga.
"Atas dasar perkembangan ini, akhirnya diputuskan Bundesliga dibuka, atas dasar kemampuan Jerman di kesehatan," katanya lagi.
"Tingkat infeksi yang rendah membuat Bundesliga dibuka, tapi dengan Guide Lines," Arif memungkasi.
Berita PSSI Lainnya: Panpel Persib Kian Gencar Sosialisasikan Panduan Protokol Kesehatan PSSI
Berita PSSI Lainnya: Usai Bertemu PSSI, PT LIB Siap Gulirkan Kembali Liga 1 dan Liga 2