- Kiper PSIM Yogyakarta, Junaidi Bakhtiar, mengungkap dua striker asing yang paling berbahaya di Indonesia.
- Penjaga gawang 26 tahun ini menyebutkan dua nama, satu yang pernah dihadapi dan satu lagi yang belum pernah dijumpainya.
- Junaidi Bakhtiar juga mengungkapkan kesannya terhadap dua kiper lain PSIM Yogyakarta.
SKOR.id – Penjaga gawang PSIM Yogyakarta, Junaidi Bakhtiar, mengungkapkan dua nama yang layak disebut sebagai striker asing paling berbahaya di Indonesia.
Junaidi mengatakan, dua striker berbahaya tersebut terbagi ke dalam dua kategori: yang pernah dihadapinya dan yang belum pernah dijumpainya.
Untuk sosok pertama, kiper berusia 26 tahun ini menyebut nama Ezechiel N’Douassel, penyerang asing asal Chad yang pernah memperkuat Persib Bandung dan Bhayangkara FC.
Sementara itu, striker kedua yang menurutnya memiliki ketajaman berbahaya adalah Marko Simic, bomber asal Kroasia yang pernah bersinar bersama Persija.
“Semua striker berbahaya, tapi kalau yang pernah berhadapan langsung, mungkin Ezechiel N’Douassel,” kata Junaidi, dikutip dari laman resmi klub.
“Namun, kalau yang belum pernah berhadapan, saya lihat Marko Simic merupakan striker berbahaya,” dia menambahkan.
Junaidi merupakan salah satu penjaga gawang yang saat ini memperkuat PSIM Yogyakarta. Dua nama lainnya adalah Sendri Johansyah dan Jefri Wibowo.
Berbeda dengan dua nama terakhir, Junaidi satu-satunya kiper yang belum pernah mendapat kesempatan bermain di Liga 1 2022-2023.
Sendri Johansyah memang belakangan ini menjadi andalan Laskar Mataram di kasta kedua. Itu terbukti dari lima penampilannya di bawah mistar.
Dari lima aksinya tersebut, sang kiper berusia 29 tahun sudah mencatat dua cleansheet dan hanya kebobolan tiga kali.
Sementara itu, Jefri Wibowo mencatatkan dua penampilan. Dia kebobolan lima kali, yakni saat menghadapi Bekasi City FC (0-3) dan Gresik United (0-2).
Bagi Junaidi Bakhtiar, dua kiper PSIM tersebut sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
“Bagi saya, baik Sendri maupun Jefri itu bagaikan keluarga saya sendiri. Kami bertiga pun sering bercanda di kamar,” katanya.
“Bahkan, saya tidak pernah menganggap mereka sebagai saingan. Bagi kami, siapa pun yang mendapat kesempatan bermain pasti akan didukung,” tambahnya.
Baca Juga Berita PSIM Yogyakarta Lainnya:
Pelatih PSIM Yogyakarta Prioritaskan Keseimbangan saat Liga 2 2022-2023 Masih Terhenti
Usai Libur karena Tragedi Kanjuruhan, Kondisi Fisik Pemain PSIM Yogyakarta Menurun