SKOR.id - Berawal membawa Timnas Spanyol U-19 juara Piala Eropa pada 2015, empat tahun kemudian Luis de la Fuente membawa Timnas U-21 Spanyol juara turnamen yang sama pada 2019.
Hanya setahun, Luis de la Fuente membawa Timnas Spanyol U-23 meraih medali perak di Olimpiade 2020. Jenjang karier yang sangat jelas yang telah dilalui Luis de la Fuente.
Jejak Luis de la Fuente itu pula yang membuat Federasi Sepak Bola Spanyol memutuskan mengangkat pria berkelapa plontos tersebut menjadi pelatih kepala Timnas Spanyol senior.
Kamis, 8 Desember 2022, Luis de la Fuente resmi sebagai pelatih Timnas Spanyol, menggantikan Luis Enrique yang beberapa hari sebelumnya telah mengundurkan diri karena gagal di Piala Dunia 2022.
Apa yang diberikan Luis de la Fuente kemudian? Sukses sebagai pelatih ternyata mengikuti Luis de la Fuente ke mana pun dia pergi.
Dimulai dengan membawa Timnas Spanyol juara UEFA Nations League 2022-2023, yang merupakan trofi pertamanya sebagai pelatih timnas senior Spanyol.
Namun, itu hanya awal karena kemudian Luis de la Fuente membawa La Furia Roja juara di Eropa, juara Euro 2024.
Demikianlah, sebelum Luis Enrique mengundurkan diri dari jabatannya, sejumlah nama pelatih bermunculan sebagai kandidat untuk menggantikannya.
Dari pelatih top asal Spanyol bahkan hingga pelatih dari luar. Namun, La Roja memilih jejak yang berbeda, bersama pelatih yang sudah mengenal sejumlah pemain muda.
Kini, dengan gelar Euro 2024, Luis de la Fuente pun masuk dalam daftar kandidat sebagai Pelatih Terbaik 2024 dalam Ballon d'Or 2024.
Lalu siapakah Luis de la Fuente? Berikut profil Luis de la Fuente, pria berkaca mata bulat yang membawa Spanyol menguasai Eropa.
Untuk mengenal tentang seseorang, salah satunya dapat diketahui dari teman dekatnya. Dan, teman dekat Luis de la Fuente bernama Patxi Salinas yang mengetahui profil Luis de la Fuente.
Nama Patxi Salinas bukanlah sosok asing di sepak bola Spanyol. Bersama Luis de la Fuente, keduanya ketika masih aktif sebagai pemain, pernah bermain bresama di Athletic Bilbao.
Keduanya pun bersama-sama tampil dalam debut dan membawa Athletic Bilbao juara La Liga pada 1982-1983 dan 1983-1984.
Selain gelar La Liga, keduanya pun membawa Athletic Bilbao juara Piala Raja 1983-1984.
Karena itu, bukan kebetulan pula, RFEF mengundang Patxi Salinas sebagai bintang tamu kejutan dalam malam perayaan gelar Timnas Spanyol juara Euro 2024 lalu.
Kehadiran Patxi Salinas menjadi kejutan karena sama sekali tidak diketahui oleh Luis de la Fuente. Keduanya bertemu di panggung dan menyanyikan lagu Julio Iglesias berjudul Don Quixote.
"Itu adalah lagu yang sangat dia (Luis de la Fuente) sukai. Dia selalu menyanyikannya dan dia mengetahui makna lagu tersebut dari hatinya," kata Patxi Salinas.
"Kami sering menyanyikannya bersama-sama, selama bertahun-tahun, hanya untuk mengenang bahwa kami pernah bermain bersama di tahun 1983," kata Patxi Salinas lagi.
Lirik lagu itu sendiri di antaranya "Don Quijote es mi nombre, la esperanza es mi vida. Tengo sueños demasiado grandes y un corazon demasiado pequeno. Pero no es cuestion de que me rinda. Lo imposible es posible tan pronto como crees en ello."
Atau yang artinya "Don Quixote adalah namaku, harapan adalah hidupku. Aku mempunyai mimpi yang terlalu besar tapi hati yang terlalu kecil. Namun tidak ada alasan bagi saya untuk menyerah. Hal yang tidak mungkin menjadi mungkin jika Anda mempercayainya."
Dari sebuah lagu itulah, di antaranya yang membuat Luis de la Fuente berada di momen hidupnya saat ini. "Sebagai pelatih dia telah meraih karya besar, dia berjuang dan menderita, namun dua hal itu sudah ada di dalam dirinya, dan saya tidak terkejut," kata Patxi Salinas.
Lagu Don Quixote boleh jadi mengingatkan Luis de la Fuente tentang ayahnya yang seorang nelayan atau pelaut.
Sebuah kebanggaan tentunya bahwa gelar yang diraih Timnas Spanyol di UEFA Nations League 2022-2023 serta Euro 2024 diraih karena mereka memiliki pelatih lokal seperti Luis de la Fuente.
Bukan hanya salah satu lagu itu ternyata. Faktanya, Luis de la Fuente memang pengagum Julio Iglesias, penyanyi terkenal, mantan pemain sepak bola, yang namanya mendunia lewat lagu-lagu pop.
Pria Religius
Luis de la Fuente adalah pria yang sangat matang, yang tahu bagaimana menghadapi situasi baik itu sebelum maupun sesudahnya. Selama Euro 2024 lalu itu, dia mengakui bahwa dirinya tidak bisa setiap hari berkutat, serius, dengan tugasnya sebagai pelatih.
"Saya memiliki 'hubungan' yang baik dengan Tuhan. Jadi, saya meminta kepadaNya agar menolong kami, agar dekat dengan kami," kata Luis de la Fuente seperti yang disampaikan kepada media massa Spanyol, El Periodico de Espana.
Namun, ketika sebagian tugas telah selesai, saat semua konsentrasinya sebagi pelatih dilepaskan, Luis de la Fuente mengakui membawa dirinya kepada musik.
"Saya sangat menyukai musik (lagu) dan pergi bersama teman-teman untuk berkaraoke," kata Luis de la Fuente lagi. Di sanalah, Luis de la Fuente sering menyanyikan lagu-lagu Julio Iglesias.
Sebagai pengagum, Luis de la Fuente mengaku pernah bertemu dengan sang penyanyi terkenal tersebut beberapa waktu lalu.
Selain menyukai lagu-lagu Julio Iglesias, Luis de la Fuente juga menyukai Sergio Dalma dan Luis Miguel, dua penyanyi yang memiliki napas yang sama dengan Julio Iglesias.
Dari ketiga penyanyi itu, dapatlah diketahui sosok Luis de la Fuente. "Ya, saya adalah orang yang romantis," kata Luis de la Fuente.
Kalaupun ada bagian yang membuat Luis de la Fuente terlihat sebagai figur yang tegar dan tangguh, tiada lain otot-ototnya yang selalu terjaga dengan baik.
Pria yang memang menyukai film Rocky ini selalu menjaga tubuhnya. Bahkan, sepanjang Euro 2024 lalu, otot-otot lengan Luis de la Fuente menjadi perhatian pers.
Menikah dan Memiliki Tiga Anak
Sisi romantis inilah tampaknya yang membuat Luis de la Fuente memikat gadis dari Camas, wanita wilayah Andalusia. Kehidupan pribadi Luis de la Fuente hingga kini belum begitu banyak diketahui, termasuk nama istrinya.
Dari pernikahannya, mereka mendapatkan tiga anak. Salah satu anaknya bernama Alberto, yang mengikuti jejaknya. Alberto Luis de la Fuente merupakan analis sepak bola yang membantunya di Federasi Sepak Bola Spanyol.
Meski Alberto bukanlah pemain dan bukan juga pelatih namun kariernya sebagai profesional sangat lekat dengan sepak bola yang juga bekerja di lapangan.
Alberto merupakan analis di level tim muda Timnas Spanyol. Dia juga bertanggung jawab sebagai analis di klub SD Huesca.
"Dia justru tahu lebih banyak dibandingkan dengan saya. Dia sosok yang lebih mempersiapkan segalanya, dia sangat bagus," kata Luis de la Fuente tentang anaknya.
"Sebuah kebanggaan bagi saya bisa bekerja sama dengan dirinya, melihat anak-anak muda yang fokus dengan kemampuannya, dan apa yang telah dilakukannya di sepak bola," kata Luis de la Fuente lagi.
Lahir di Kota Anggur
Luis de la Fuente lahir di Haro, sebuah kota di Spanyol yang terkenal dengan penghasil anggur. Bahkan, di kota ini setiap tahunnya diselenggarakan festival Anggur Haro.
Lahir pada 21 Juni 1996, pria yang kini berusia 63 tahun memulai kariernya di sepak bola sebagai pemain muda di Tim Junior Athletic Bilbao.
Kemampuannya sebagai pemain membuatnya dikenal sebagai salah satu bek kiri terbaik klub asal Basque tersebut pada masanya. Namun demikian, semua itu tidak membawanya ke Timnas Senior.
Luis de la Fuente merupakan salah satu pemain di masa Athletic Bilbao mendominasi sepak bola Spanyol.
Masyarakat Haro pun memiliki kebanggaan karena ada anak dari kota ini yang berjasa besar di olahraga bagi Negeri Matador. Sebuah turnamen yang digagas kota ini digelar dengan menggunakan namanya sebagai penghormatan.
Bagi masyarakat Haro, Luis de la Fuente dikenal sebagai anak dari Alberto yang dipanggil dengan "La Berti". Ibunya bernama Berta Castillo, karena itu pula nama terakhir Luis de la Fuente mengambil dari nama ibunya, Luis de la Fuente Castillo.
Ibunya dulu mengelola toko kelontong di Plaza de la Paz, dan saat ini saudara perempuannya yang bernama Ana de la Fuente meneruskan bisnis keluarga yang diubah menjadi butik.
Ayahnya adalah seorang pelaut pedagang dan darinya ia mewarisi kecintaan dan gairah terhadap sepak bola. Ayahnya menemani Luis de la Fuente kecil ke Bilbao setiap kali ia bisa untuk mendukung Bilbao.
Bertahun-tahun kemudian, Luis de la Fuente akhirnya melakukan debutnya dan pensiun sebagai pemain di klub tersebut.
Tidak seperti Luis de la Fuente saat ini, ketika masih sebagai pemain, dirinya merupakan pemain dengan rambut panjang dan memiliki kumis.
Suksesnya bersama Athletic Bilbao sebagai pemain di bawah asuhan Javier Clemente, membuatnya memiliki gelar La Liga. Dan, gelar sebagai pelatih kini melengkapi kariernya.
Karena perjalanan kariernya ini pula yang membuatnya dikenal sebagai sosok yang banyak membantu pemain muda untuk sukses dalam kariernya. Bahkan, Luis de la Fuente diakui oleh Lionel Scaloni sebagai salah satu yang berjasa.
Luis de la Fuente lah yang menjadi pelatih atau mentor ketika Lionel Scaloni tengah mengambil lisensi kepelatihan pada 2017 silam.
"Luis de la Fuente adalah seorang profesor bagi saya. Dia merupakan pelatih yang hebat dan bukan hal yang mengejutkan jika dia meraih sukses. Apa yang telah dilakukannya dan diraihnya telah menginsiprasi," kata Lionel Scaloni yang kemudian membawa Timnas Argentina juara dunia dan Copa America.
Dan, pantas pula jika Oktober 2024 nanti Luis de la Fuente terpilih sebagai Pelatih Terbaik 2024 dalam gala Ballon d'Or 2024.