SKOR.id - Gianluca Mancini mencetak dua gol penting AS Roma dalam sepekan ini.
Pertama gol ke gawang Lazio pada 6 April 2024 di Liga Italia 2023-2024 lalu gol keduanya diciptakan ke gawang AC Milan, Jumat (12/4/2024) dini hari WIB di Liga Europa 2023-2024.
Kedua gol tersebut sangat bernilai bagi AS Roma. Gol ke gawang Lazio yang menentukan kemenangan timnya dalam laga derbi.
Gol tersebut juga menjaga peluang I Giallorossi untuk meraih posisi empat besar klasemen Liga Italia 2023-2024 di akhir musim nanti.
Dan, tentu saja, gol dalam Derby della Capitale itu membuat AS Roma mampu mengalahkan klub sekota mereka. Kemenangan yang sangat berarti bagi fans I Giallorossi.
Sedangkan golnya ke gawang AC Milan pada dini hari tadi WIB, diciptakan dalam laga pertama perempat final Liga Europa 2023-2024 yang membuat I Giallorossi menang 1-0 dan berpeluang ke semifinal.
Dengan dua gol penting itu semakin membuat Gianluca Mancini sangat disukai pendukung AS Roma. Dan, semua yang terjadi dalam sepekan terakhir ini tidak terlewatkan tanpa nama bek berusia 27 tahun tersebut.
Gianluca Mancini memang tengah menarik perhatian belakangan ini. Menghadapi AC Milan, Gianluca Mancini muncul sebagai penentu kemenangan setelah dirinya menanduk bola umpan tendangan sudut rekan setimnya, Paulo Dybala, pada menit ke-17.
Meski hanya menang dengan satu gol, namun itu menjadi modal bagi AS Roma untuk menghadapi laga kedua di kandang mereka, Stadion Olimpico, pada 18 April 2024 nanti.
"Kami semua adalah bintangnya, bukan hanya saya karena gol yang saya ciptakan," kata Gianluca Mancini kepada Rai Sport, terkait gol yang diciptakan ke gawang I Rossoneri dalam laga dini hari tadi WIB tersebut.
Namun demikian, bek kelahiran Pontedera ini tahu betul makna dari gol yang dia ciptakan.
Gol yang bukan hanya memberikan peluang bagi AS Roma melangkah ke semifinal melainkan juga gol yang mengakhiri rapor jelek timnya setiap kali tandang atau tampil di Stadion San Siro.
"AS Roma tidak pernah menang di San Siro sejak 2017. Kemenangan dalam derby memberikan Anda hasrat yang lebih besar lagi untuk melakukan yang lebih baik. Dan, hari ini, saya melihat pemain seperti Paulo Dybala berlari dan memberikan segalanya," kata Gianluca Mancini lagi.
"Jadi, itu membuat Anda termotivasi lebih besar lagi untuk memberikan yang terbaik. Hasil ini tetap memberikan peluang bagi kedua tim, tapi kami tahu apa yang harus kami raih di San Siro, untuk mendapatkan hasil bagus dan kami telah membuktikannya," dia menegaskan.
Kedua gol tersebut diakui Gianluca Mancini merupakan momen yang belakangan ini membuat dirinya merasa sangat bahagia.
"Saya melewatkan hari ketika banyak orang membicarakan tentang saya, tapi memenangkan derby dan menang di San Siro, dan tanpa rasa takut. Yang saya rasakan adalah kegembiraan. Saya tidak dapat meminta yang lebih baik lagi daripada yang terjadi sepekan ini," kata Gianluca Mancini.
Didenda karena Insiden Bendera Anti-Lazio
Fans AS Roma memang tengah membicarakan tentang Gianluca Mancini. Mereka semakin menyukai sang pemain, khususnya setelah apa yang dilakukannya di akhir laga lawan Lazio.
Ketika itu, Gianluca Mancini merayakan kemenangan Derby della Capitale dengan mengibarkan bendera yang berukuran besar.
Namun, yang dikibarkannya adalah bendera Lazio dengan di tengahnya ada ilustrasi tikus yang kemudian disebut dengan bendera Anti-Lazio.
Tentu saja, aksi Gianluca Mancini pun mendapatkan sambutan luar biasa dari tribune fans AS Roma yang kemudian memberikan pujian kepada Gianluca Mancini.
Tidak lama kemudian, tepatnya pada 10 April 2024 lalu, federasi sepak bola Italia (FIGC) pun menjatuhkan sanksi 5 ribu euro kepada Gianluca Mancini, yang dinilai telah melakukan tindakan provokatif dan menghina klub lain (Lazio).
Gianluca Mancini sendiri tampaknya tidak menyadari tindakannya dalam momen-momen yang memang cepat dan tidak terencana itu.
"Saya tidak bermaksud menyerang siapapun. Saya ambil bendera pertama yang mereka (fans) berikan kepada saya," kata Gianluca Mancini.
Fans AS Roma kemudian tidak tinggal diam. Mereka mengumpulkan "donasi" untuk membayar denda tersebut kepada FIGC.
Seorang fans AS Roma bernama Lorenzo Contucci, yang memprakarsai donasi tersebut dengan nama GoFundMe, telah mendapatkan lebih dari 7 ribu euro dan itu terkumpul hanya kurang dari 14 jam sejak donasi itu dibuat.
"Fans AS Roma yang melihat diri mereka seperti yang dilakukan Mancini mengundang untuk membuat donasi agar bisa membayar sanksi denda yang diterimanya," kata Lorenzo Contucci.
Mengagumi Marco Materazzi
Gianluca Mancini memang bukan pria tulen dari Roma. Bukan seperti pelatihnya saat ini yaitu Daniele De Rossi atau legenda hidup Francesco Totti yang memang lahir di Roma.
Gianluca Mancini lahir di Pontedera di wilayah Tuscany, Pisa, Italia. Kariernya dimulai justru di tim muda Fiorentina yang memang ada di wilayah tersebut.
Gianluca Mancini kemudian bergabung ke Perugia sejak 2015 hingga 2017. Namun, masa perkembangan terbaiknya terjadi di Atalanta.
Ya, Gianluca Mancini salah satu produk terbaik Atalanta. La Dea kemudian menjual Gianluca Mancini ke AS Roma.
Berawal dari pemain pinjaman pada 2019-2020, AS Roma kemudian memutuskan mengubah statusnya sebagai pembelian penuh pada 2020 dengan harga 13 juga euro.
Nomor 23 yang dikenakannya memang dipilih ketika dia bergabung ke AS Roma dalam usia 23 tahun. Namun, nomor itu identik dengan nomor Marco Materazzi, bek Inter Milan. Karena Gianluca Mancini memang mengagumi Marco Materazzi.
Seperti Marco Materazzi, Gianluca Mancini juga kerap mendapatkan kritik dari cara dan sikapnya dalam mengintervensi lawan-lawannya di lapangan. Bahkan, seringkali Gianluca Mancini dinilai keterlaluan.
"Dia (Marco Materazzi) adalah bek yang banyak mencetak gol. Ketika Anda kecil, tentu Anda akan sulit menyukai seorang bek. Namun, dia adalah bek yang rajin mencetak gol dan saya sangat mengaguminya ketiak saya masih berusia 10 tahun," kata Gianluca Mancini.
Momen berkesan bagi Gianluca Mancini adalah saat Marco Materazzi tampil di Piala Dunia 2006, di mana pada laga lawan Republik Ceko, dia yang mencetak gol pertama untuk Timnas Italia.
"Dari sanalah kemudian saya menyaksikan semua video tentang Marco Materazzi, ketika dia mencetak gol, bagaimana dia mencetak gol, dan bagaimana dia bermain sebagai bek yang keras."
"Saya cukup beruntung karena saya dapat mengenalnya, kami berbicara, saya memintanya saran. Bagi saya, dia adalah idola," kata Gianluca Mancini lagi.
Begitu sukanya dengan Marco Materazzi, Gianluca Mancini pun tidak hanya memilih nomor 23 melainkan juga memiliki tato.
"Saya punya tato bertuliskan 23 khusus saya dedikasikan untuk Marco Materazzi. Tapi, angka itu juga berlaku bahwa pada tanggal 23 saya bertunangan dengan wanita yang kini telah menjadi istri saya," kata Gianluca Mancini lagi.
"Bagi Marco Materazzi, angka itu sangat identik dengan Michael Jordan. Tapi, bagi saya angka itu justru berawal dari dia," dia menegaskan.
Bek Arogan
Terkait karakternya, Gianluca Mancini sosok yang disukai tapi juga tidak disukai. Seorang diplomat Italia yang bertugas di Ghana, Massimiliano Colassuonno Taricone, mengkritik sikap Gianluca Mancini yang dinilai kasar terhadap Felix Afena-Gyan, pemain muda AS Roma.
Momen tersebut ketika Gianluca Mancini memukul bagian belakang Felix Afena-Gyan dalam sebuah laga.
Aksi Gianluca Mancini dilakukan karena pemain dari Tim Primavera AS Roma ini dinilai membuang-buang waktu dalam sebuah laga.
Momen lainnya yang memperlihatkan karakteristik Gianluca Mancini sebagai "bad boy" terjadi ketika laga Piala Italia lawan Cremonese. Ketika itu, pemain lawan yaitu Cyril Dessers, merayakan gol justru ke arah fans AS Roma.
Gianluca Mancini tidak dapat menerima sikap pemain tersebut yang kemudian langsung membubarkan para pemain Cremonese yang tengah ikut merayakan gol Cyril Dessers.