- Federasi Sepak Bola Malaysia telah resmi menunjuk Kim Pan-gon sebagai pelatih kepala timnas Malaysia yang baru.
- Sederet rekam jejak Kim Pan-gon di dunia kepelatihan dianggap cocok untuk membawa prestasi bagi timnas Malaysia.
- Berikut Skor.id menyajikan profil dan rekam jejak Kim Pan-gon, pelatih kepala baru yang akan mengasuh timnas Malaysia.
SKOR.id – Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) resmi mengumumkan pelatih asal Korea Selatan, Kim Pan-gon, sebagai pelatih kepala timnas Malaysia.
Kim Pan-gon memiliki kiprah yang cukup menawan di dunia kepelatihan dan dianggap cocok untuk mengisi posisi yang sebelumnya ditinggalkan oleh Tan Cheng Hoe.
Dari sederet nama kandidat yang ada, pelatih berusia 52 tahun ini dianggap sebagai sosok terbaik yang bisa membawa prestasi bagi skuad Harimau Malaya.
"Pemilihan Pan-gon ini dibuat setelah penilaian menyeluruh atas calon-calon dari berbagai negara termasuk dari Jepang, negara Eropa, Amerika Latin (Selatan), serta dalam negeri," bunyi pernyataan resmi FAM.
"FAM menilai bahwa Pan-gon adalah calon terbaik untuk memimpin skuad Harimau Malaya berdasarkan pengalaman luas beliau sebagai pelatih di klub maupun tim nasional, selain berada di dalam Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan pada empat tahun terakhir," FAM melanjutkan.
Berikut Skor.id menyajikan profil dan rekam jejak Kim Pan-gon yang ditunjuk sebagai pelatih timnas Malaysia yang baru.
Kim Pan-gon merupakan juru taktik asal Korea Selatan yang sudah memiliki rekam jejak yang cukup panjang di dunia kepelatihan.
Sebelum terjun ke dunia racik strategi, lelaki kelahiran Jinju, 1 Mei 1969, itu banyak menghabiskan karier bermainnya di Korea Selatan dan Hong Kong.
Di Negeri Ginseng, ia tercatat pernah bermain bersama Ulsan Hyundai (1992-1996) dan Jeonbuk Hyundai Motors (1997).
Sementara itu, tiga klub Hong Kong yang pernah menggunakan jasanya ialah Instant-Dic (2000-2001), Double Flower (2001-2003), dan Buler Rangers (2003-2004).
Bersama klub yang disebutkan terakhir, Kim juga sekaligus berstatus sebagai manajer klub yang saat itu menjadi kontestan terlemah di Liga Hong Kong.
Pada 2004, Kim memutuskan pulang kampung ke Korea Selatan untuk mengurus lisensi pelatih profesional di bawah pengarahan Kwok Ka-ming.
Dari lisensi itu, ia mendapatkan pekerjaan untuk menjadi asisten pelatih yang membantu Ian Porterfield di Busan I’Park pada medio 2005.
Setelah bertahun-tahun menjadi asisten, Kim akhirnya mendapatkan pekerjaan pertama sebagai pelatih kepala dari klub Liga Hong Kong, South China, pada akhir tahun 2008.
Bersama klub itu, ia sukses meningkatkan kualitas fisik dan kebugaran pemainnya hingga akhirnya melaju ke partai semifinal Piala AFC 2009, sebelum ditundukkan oleh Kuwait SC.
Kesuksesannya itu mengantarkan Kim melatih timnas Hong Kong pada Agustus 2009 hingga Maret 2010, lalu pulang kampung ke Korsel.
Salah satu kiprah terbaiknya ialah membawa anak asuhnya untuk pertama kali dalam sejarah meraih medali emas di ajang East Asian Games 2009.
Selain itu, timnas Hong Kong juga diantarkan untuk lolos ke putaran final East Football Championship 2010 dan melaju hingga semifinal.
Di Negeri Ginseng, Kim mendapat kontrak dari Gyeongnam FC untuk menjadi pelatih kepala.
Pada saat yang bersamaan, ia juga menjadi konsultan kebugaran untuk klub terdahulu, South China.
Setelah itu, Kim kembali ke Hong Kong untuk menjabat sebagai pelatih akademi nasional yang berada di bawah naungan Federasi Sepak Bola Hong Kong (HKFA).
Di sana, ia bertanggung jawab sepenuhnya untuk melatih dan mengembangkan pemain berusia di bawah 18 tahun.
Saat kursi pelatih timnas Hong Kong ditinggalkan Ernie Merrick yang mengundurkan diri, HKFA kembali menunjuknya pada November 2012.
Performa impresif timnas Hong Kong membuat HKFA memberikan kontrak permanen kepada Kim pada 28 Mei 2013. Saat itu, ia meneken kontrak berdurasi 2,5 tahun dengan HKFA.
Pada 26 Desember 2017, Kim mendapat tugas dari Federasi Sepak Bola Korsel (KFA) untuk menjadi Direktur Tim Nasional.
Dengan tugas barunya itu, ia bertanggung jawab untuk mencari pelatih yang tepat untuk timnas Korsel di berbagai kelompok usia.
Dia juga memainkan peran untuk mengembangkan sepak bola Negeri Ginseng dengan menunjuk, mengevaluasi, dan mendukung proses pemilihan pelatih, manajemen, dan road-map jangka panjang.
Kim sempat menjabat sebagai Wakil Presiden KFA hingga akhirnya mengundurkan diri untuk menerima tawaran melatih timnas Malaysia.
Berita Timnas Malaysia Lainnya:
FAM Beri Garansi Pelatih Anyar Timnas Malaysia Bisa Menentukan Sendiri Stafnya
Ikuti Jejak Indonesia dan Vietnam, Timnas Malaysia Bidik Pelatih dari Korea Selatan
Timnas Malaysia Bakal Punya Pelatih Anyar, FAM Buka Suara